The Real Transformation in Credit Union

Posted: Selasa, 21 Juni 2011 by R. Anang Tinosaputra in Label:
0

Selamat Pagi dan Salam Sukses!

Tulisan ini pernah saya 'share' ke sahabat CU sekalian melalui akun facebook 'Credit Union Community' medio Januari 2011 lalu. Tulisan ini juga pernah dimuat dalam majalah Kalimantan Review beberapa bulan lalu. Dan entah kebetulan atau tidak, bulan ini saya mendapat kabar terjadinya 'perceraian' antara 3 CU yang cukup besar di Kalimantan dengan BK3CU Kalimantan, tempat mereka selama ini berkomunitas. Inilah transformasi yang saya bayangkan dan juga diskusikan dengan Saudara saya di Inkopdit, Mas Ari Setiawan sekitar 3-4 tahun lalu.

Saya mem-posting kembali tulisan ini melalui blog saya, dan kemudian men-'share'-nya kembali kepada sahabat sekalian, bukan untuk membenarkan atau menyalahkan pihak beserta keputusan-keputusan yang muncul dalam problem ini, tapi lebih sebagai refleksi bersama bahwa CU suka tidak suka akan terus bertransformasi. Positif atau negatif, itu kembali ke perspektif kita dalam melihat.

Semoga menginspirasi....

Principle 8. Love Is Friendship

Posted: Senin, 20 Juni 2011 by R. Anang Tinosaputra in Label:
0

Ini adalah hari kesembilan saya menulis seri tulisan Credit Union Marketing Is Love Marketing, sebuah konsep mengenai pemasaran melalui CU. Melalui konsep ini saya ingin mangatakan bahwa strategi pemasaran Anda di CU akan sukses kalau Anda terus menebar cinta kepada pelanggan di CU. Seperti telah saya uraikan sebelumnya, konsep ini mengandung 8 prinsip cinta yaitu: memberi (giving), ngobrol (conversation), mendengar (listening), berbagi (sharing), peduli (caring), empati (empathy), kepercayaan (trust), pertemanan (friendship). Hari ini giliran saya mengulas prinsip yang kedelapan atau yang terakhir yaitu: ‘Love Is Friendship’.

Di akhir seri tulisan Credit Union Marketing Is Love Marketing selama 9 hari ini saya ingin mengatakan bahwa, ketika Anda sudah menjalankan 8 prinsip yang ada di dalam konsep ini dalam kurun waktu yang lama, maka tanpa disadari Anda sudah menjalin ‘relationship’ yang intim dengan para pelanggan Anda. Ketika kita terus bermesra-mesraan dengan setiap pelanggan dan anggota kita di jagad CU, maka dari situ akan terjalin dan terpupuk pertemanan (friendship) dengan mereka.

Tujuan akhir dari ‘CU marketing’ adalah terciptanya pertemanan yang intim dengan pelanggan dan anggota Anda di jagad CU. Ingat, ‘the ultimate goal of CU marketing is to build friendship with your customer (and member)’. Ketika mereka menjadi teman, maka mereka tak hanya membeli dan loyal kepada produk Anda; lebih jauh lagi mereka akan berbicara positif dan merekomendasikan produk Anda kepada pelanggan lain.

Principle 7. Love Is Trust

Posted: Senin, 20 Juni 2011 by R. Anang Tinosaputra in Label:
0

Ini adalah hari kedelapan saya menulis seri tulisan Credit Union Marketing Is Love Marketing, sebuah konsep mengenai pemasaran melalui CU. Melalui konsep ini saya ingin mangatakan bahwa strategi pemasaran Anda di CU akan sukses kalau Anda terus menebar cinta kepada pelanggan di CU. Seperti telah saya uraikan sebelumnya, konsep ini mengandung 8 prinsip cinta yaitu: memberi (giving), ngobrol (conversation), mendengar (listening), berbagi (sharing), peduli (caring), empati (empathy), kepercayaan (trust), pertemanan (friendship). Hari ini giliran saya mengulas prinsip yang ketujuh yaitu: ‘Love Is Trust’.

Ketika Anda mempraktekan prinsip-prinsip yang ada di dalam Credit Union Marketing Is Love Marketing: Anda selalu memberi (giving) kepada pelanggan dan teman; Anda selalu mendengarkan (listening) dan selalu mengajak mereka bercurhat-curhatan (conversation); setiap saat Anda berbagi (sharing) dengan mereka (berbagi ilmu, berbagi kebaikan, berbagi kebahagiaan); Anda peduli (caring) dengan keluh-kesah pelanggan dan anggota di CU; maka secara tak disadari Anda membangun ‘TRUST’ dengan mereka. Singkatnya, jika Anda terus menebar cinta kepada ‘stakeholders’ Anda di CU, maka sesungguhnya Anda sedang membangun sebuah kerajaan indah bernama: ‘TRUST’.

Principle 6. Love Is Empathy

Posted: Senin, 20 Juni 2011 by R. Anang Tinosaputra in Label:
0

Ini adalah hari ketujuh saya menulis seri tulisan Credit Union Marketing Is Love Marketing, sebuah konsep mengenai pemasaran melalui CU. Melalui konsep ini saya ingin mangatakan bahwa strategi pemasaran Anda di CU akan sukses kalau Anda terus menebar cinta kepada pelanggan di CU. Seperti telah saya uraikan sebelumnya, konsep ini mengandung 8 prinsip cinta yaitu: memberi (giving), ngobrol (conversation), mendengar (listening), berbagi (sharing), peduli (caring), empati (empathy), kepercayaan (trust), pertemanan (friendship). Hari ini giliran saya mengulas prinsip yang keenam yaitu: ‘Love Is Empathy’.

Definisi paling gampang dari empati (dari kata dalam Bahasa Jerman: ‘Einfühlungsvermögen’) adalah kemampuan kita dalam berbagi dan merasakan perasaan (sedih, gembira, atau bimbang) yang dialami oleh orang lain. Ketika Anda mencintai orang lain, maka pasti Anda akan empati kepadanya. Ketika orang yang Anda cintai merasakan kesedihan Anda akan ikutan sedih; ketika ia riang-gembira maka Anda serta-merta ikutan senang-gembira; begitupun kalau orang yang Anda cintai itu galau, maka Andapun akan kesetrum ikut-ikutan gundah gulana.

Principle 5. Love Is Caring

Posted: Senin, 20 Juni 2011 by R. Anang Tinosaputra in Label:
0

Ini adalah hari keenam saya menulis seri tulisan Credit Union Marketing Is Love Marketing, sebuah konsep mengenai pemasaran melalui CU. Melalui konsep ini saya ingin mangatakan bahwa strategi pemasaran Anda di CU akan sukses kalau Anda terus menebar cinta kepada pelanggan di CU. Seperti telah saya uraikan sebelumnya, konsep ini mengandung 8 prinsip cinta yaitu: memberi (giving), ngobrol (conversation), mendengar (listening), berbagi (sharing), peduli (caring), empati (empathy), kepercayaan (trust), pertemanan (friendship). Hari ini giliran saya mengulas prinsip yang kelima yaitu: ‘Love Is Caring’.

Hakikat cinta adalah peduli, ‘caring’. Ketika Anda tidak ‘care’ kepada istri-suami, pacar, anak, kerabat, atau siapapun yang Anda cintai, maka sesungguhnya Anda tidak mencintai mereka. Begitupun jika Anda tidak ‘care’ dengan pelanggan dan anggota Anda di CU, maka sesungguhnya Anda tidak mencintai mereka.

Banyak kalangan yang mengatakan marketing di CU dikatakan sukses jika kita punya puluhan ribu, ratusan ribu, bahkan jutaan anggota. Saya bilang salah besar. Tak ada gunanya kita punya ratusan ribu anggota jika kita tak tahu siapa mereka, kita tak pernah curhat-curhatan dengan mereka, dan kita tak pernah mendengarkan mereka. Tak ada gunanya kita punya jutaan anggota jika tak pernah sedikitpun kita ‘care’ kepada mereka, dan tak pernah kita melayani mereka.

Principle 4. Love Is Sharing

Posted: Senin, 20 Juni 2011 by R. Anang Tinosaputra in Label:
0

Ini adalah hari kelima saya menulis seri tulisan Credit Union Marketing Is Love Marketing, sebuah konsep mengenai pemasaran melalui CU. Melalui konsep ini saya ingin mangatakan bahwa strategi pemasaran Anda di CU akan sukses kalau Anda terus menebar cinta kepada pelanggan di CU. Seperti telah saya uraikan sebelumnya, konsep ini mengandung 8 prinsip cinta yaitu: memberi (giving), ngobrol (conversation), mendengar (listening), berbagi (sharing), peduli (caring), empati (empathy), kepercayaan (trust), pertemanan (friendship). Hari ini giliran saya mengulas prinsip yang keempat yaitu: ‘Love Is Sharing’.

Ketika kita punya sesuatu, dan sesuatu itu kita kangkangi, kita monopoli, dan tak sudi berbagi, maka itu sesungguhnya adalah ‘puncak dari keegoisan’ kita. Cinta tak pernah egois. Cinta tak pernah mementingkan diri sendiri. Cinta yang tulus selalu fokus pada siapapun yang kita cintai: apakah pacar, istri/suami, anak-anak kita, juga tentu Tuhan. Cinta adalah ‘memberi’. Cinta adalah ‘berbagi’. Mother Theresa menjadi ikon cinta-kasih, karena ia mendedikasikan dirinya untuk orang lain. Mother Theresa menebar cinta dengan ‘membagikan’ hidupnya untuk kaum papa.

Principle 3. Love Is Listening

Posted: Senin, 20 Juni 2011 by R. Anang Tinosaputra in Label:
0

Ini adalah hari keempat saya menulis seri tulisan Credit Union Marketing Is Love Marketing, sebuah konsep mengenai pemasaran melalui CU. Melalui konsep ini saya ingin mangatakan bahwa strategi pemasaran Anda di CU akan sukses kalau Anda terus menebar cinta kepada pelanggan Anda di CU. Seperti telah saya uraikan sebelumnya, konsep ini mengandung 8 prinsip cinta yaitu: memberi (giving), ngobrol (conversation), mendengar (listening), berbagi (sharing), peduli (caring), empati (empathy), kepercayaan (trust), pertemanan (friendship). Hari ini giliran saya mengulas prinsip yang ketiga, yaitu: ‘Love Is Listening’.

Perbedaan utama media horisontal seperti Twitter dengan media vertikal seperti TV, radio, atau majalah adalah bahwa media baru ini dapat mendengar (listening). Televisi dan radio adalah ‘kotak bebal’ yang tidak bisa mendengar. Televisi, radio, koran, bahkan billboard di pinggir-pinggir jalan adalah media yang piawai dalam ngomong, tapi tak memiliki kemampuan sedikitpun untuk mendengar.

Sama halnya dengan kita di CU, apa jadinya Anda jika bisanya cuma ngomong doang tanpa bisa dan tanpa pernah mau mendengarkan? Anda akan menjadi ‘vampire’ yang tak punya emosi, tak pernah bisa mengerti, dan tak mampu berempati. Kalau sudah begitu maka kita menjadi mahluk yang tak punya ‘hati’. Kita akan kehilangan harta karun paling berharga: sisi kemanusiaan kita.

Maukah brand Anda dicap dan dipersepsi oleh konsumen sebagai ‘vampire’ yang tak punya empati dan tak pernah peduli? Maukah brand Anda dicap dan dipersepsi oleh konsumen sebagai ‘tembok yang bebal dan dungu’? Kalau tidak mau, berlatihlah dan berusaha keraslah untuk terus mendengar pelanggan Anda. ‘LISTENING IS YOUR JOB #1’. Masih ingat iklan Prudential, kan? ‘Always listening, Always understanding!’ Tidak mungkin Anda bisa mengerti persoalan pelanggan, tanpa mendengarkan omongan pelanggan.

Principle 2. Love Is Conversations

Posted: Senin, 20 Juni 2011 by R. Anang Tinosaputra in Label:
0

Ini adalah hari ketiga saya menulis seri tulisan Credit Union Marketing Is Love Marketing, sebuah konsep mengenai pemasaran di CU. Seperti telah saya uraikan sebelumnya, konsep ini mengandung 8 prinsip cinta yaitu: memberi (giving), ngobrol (conversation), mendengar (listening), berbagi (sharing), peduli (caring), empati (empathy), kepercayaan (trust), pertemanan (friendship). Hari ini giliran saya mengulas prinsip yang kedua yaitu: ‘Love Is Conversation’.

CU bukanlah medium untuk mem-broadcast pesan seperti halnya TV atau Radio. CU adalah medium untuk ngobrol (conversation). Namanya ngobrol, maka arah komunikasinya ‘dua arah’. Itu kalau dua orang, kalau ngobrolnya dengan banyak orang di dalam komunitas maka komunikasinya nggak hanya dua arah, tapi ‘ke segala arah’. Inilah perbedaan mendasar antara ‘broadcasting’ dengan ‘conversation’.

Love Without Conversation Is Impossible
Saya mengatakan ‘Love Is Conversation’ karena tak mungkin cinta terbentuk tanpa adanya ‘conversation’ yang intens, dua arah, dan diliputi saling pengertian. Bagaimana mungkin kita tidak pernah ngobrol bisa saling cinta. ‘Love without conversation is impossible’, ujar Mortimer Adler, filosof kenamaan Amerika.

Itulah sebabnya Sariwangi dalam kampanye iklannya konsisten menekankan pentingnya ‘ngomong’ (dengan teh ngepul di meja tentu saja… hehehe jualan nggak boleh ketinggalan) antara para suami dan istri, agar keharmonisan cinta terus bersemi di dalam keluarga. Tema kampanye Sariwangi bukanlah mengada-ada. Kenapa? Karena ‘krisis ngobrol’ kini menjadi penyakit serius di dalam keluarga-keluarga yang tinggal di kota besar seperti Jakarta, Denpasar, Surabaya, dan sebagainya.

Suami kerja keras tak sempat ngobrol sama istri. Istri kerja keras tak sempat ngobrol sama anak-anak. Kasihan para suami, istri, anak-anak di kota-kota besar karena mereka semakin dihinggapi ‘defisit ngobrol’ yang kemudian berujung pada ‘defisit cinta’. Suami istri punya PIL-WIL dan anak-anak pakai narkoba adalah dampak dari penyakit ‘defisit ngobrol’ dan ‘defisit cinta’ ini.

Principle 1. Love Is Giving

Posted: Senin, 20 Juni 2011 by R. Anang Tinosaputra in Label:
0

Seperti saya uraikan minggu lalu konsep Credit Union Marketing Is Love Marketing ini mengandung 8 prinsip cinta, yaitu: memberi (giving), curhat (conversation), mendengar (listening), berbagi (sharing), peduli (caring), empati (empathy), kepercayaan (trust), dan pertemanan (friendship).

Intinya, saya ingin mengatakan bahwa jika Anda menjalankan 8 prinsip cinta tersebut kepada pelanggan (dan stakeholders) Anda di CU, maka dengan sendirinya Anda akan membangun ‘emotional connection’ dengan mereka. Dan ketika ‘emotional connection’ itu dipupuk — sehari-dua hari, sebulan-dua bulan, setahun-dua tahun, atau bahkan puluhan tahun — maka mereka tak hanya membeli produk Anda, tapi juga loyal, dan bahkan menjadi ‘advocator’ atau ‘evangelist’ produk Anda.

Hari ini saya akan mulai membahas prinsip yang pertama: ‘Love Is Giving’.

Credit Union Marketing Is Love Marketing

Posted: Senin, 20 Juni 2011 by R. Anang Tinosaputra in Label:
2

Sudah sekitar sepuluh tahun terakhir ini saya bergelut dengan credit union, baik langsung maupun tidak langsung. Yup… ‘leaving credit union with deep passion’. Kapanpun, dimanapun saya berbicara credit union. Pas lagi baca, pas lagi nulis, pas lagi nonton Glee, pas lagi meeting (huzzz.. kebiasaan buruk baru saya, karena tak menghargai rekan meeting), pas nglembur kerjaan sampai Subuh, bahkan sampai waktu nyetir curi-curi pikiran akan CU. Bahkan seringkali saya mimpi pun lagi nulis atau lagi bicara tentang CU. Hampir sama ¬kegilaan saya dengan ‘Ngetwit’. Sampai istri saya nanya, ‘Nggak takut ‘CU addict’’? Emang gua pikirin!!!

Menikmati, menyelami, menghayati CU demi CU saya selama beberapa tahun terakhir, akhirnya saya menemukan ‘roh’ dan ‘hakikat’ kenapa saya begitu ‘passionate’ untuk ‘bicara’ tentang CU. Saya mulai menemukan ‘reason for being’ kenapa saya begitu gila CU. Saya mulai menemukan ‘fundamental purpose’ kenapa saya gila CU. Saya menemukan ‘ultimate answer’ kenapa saya gila CU. Apa itu? Satu kata: CINTA.

Selama beberapa tahun terakhir juga saya serius mempelajari dan menekuni strategi pengembangan dan marketing untuk bisa diterapkan dan dimanfaatkan di dunia CU, atau sebaliknya. Saya bereksplorasi dan bereksperimen bagaimana strategi marketing CU bisa membantu manajemen membangun ‘relationship’ dan keintiman dengan pelanggan. Saya bereksperimen bagaimana strategi marketing CU bisa membantu ‘brand’ curhat dan dicurhati oleh konsumennya ‘around the clock’ 24/7 (24 jam sehari, tujuh hari seminggu). Apa jawaban paripurna yang saya peroleh? Sama. Satu kata: CINTA.

Karena itu saya sampai pada kesimpulan final bahwa: ‘Credit Union Marketing Is Love Marketing’.