4C + PDB + 9 Elemen

Posted: Selasa, 23 Juni 2009 by R. Anang Tinosaputra in Label:
0

Selamat Siang, Indonesia!
Dalam tulisan saya kali ini, saya hanya mau men-summary-kan konsep dasar marketing-nya Hermawan Kartajaya yang sangat simpel. Supaya kita mendapatkan meaning dari tulisan-tulisan mengenai marketing yang beredar dimana-mana.

Pertama, please analyse your business landscape berdasarkan model 5C (dulu 4C). Change, competitor, customer, dan company, serta connector. Artinya, kenalilah competitor dan customer kita dengan sebaik-baiknya sebelum membuat strategi.

Tapi ingat juga bahwa, ada change factors serta connector yang bisa mengubah competitor dan customer. Dengan demikian strategi yang dibuat company kita haruslah dinamis dan futuristik bukan past oriented.

Karena fokusnya pada masa depan, maka saya lebih suka TOWS (Threat, Opportunity, Weakness, Strength) ketimbang menggunakan SWOT yang bagi saya lebih me-refer ke masa sekarang atau malah masa lalu.



Setelah itu model kedua, yang disebut PDB. Positioning, Differentiation, and Branding. Artinya, kita mesti mempunyai identitas yang clear. Positioning adalah upaya menyatakan identitas sebuah brand.

Tapi positioning juga merupakan sebuah janji pada customer yang harus didukung dengan diferensiasi atau keunikan. Tanpa ini, kita hanya akan menjadi komoditi dan harus bersaing hanya dengan harga. Nobody wins in the price war, lho ...

Jadi, diferensiasi yang solid mendukung positioning yang merupakan integrity dari brand kita. Baru setelah itu akan timbul image di brand kita. Jadi, image itu akibat bukan sebab. Kita tidak bisa membuat image kalau tidak ada clear positioning yang didukung dengan solid differentiation.

Ketiga, sembilan elemen marketing.
Apa itu?
Asalnya ya tetap PDB yang di-extend ...
Positioning sering disebut marketing strategy, karena menjanjikan sesuatu. Misalnya sabun Lux adalah sabun kecantikan yang beda dengan sabun Lifebouy yang sabun kesehatan. Padahal keduanya dimiliki oleh satu company, Unilever.

Strategi pemasaran ini harus pas ditargetkan ke segmen yang memang membutuhkan hal-hal tersebut. Jangan jadi Rambo yang 'ngobral' peluru, apalagi kalau kita perusahaan kecil. Jadilah sniper yang hemat peluru tapi jitu saat menembak sasaran. Karena itu, lengkapnya tiga elemen strategi di marketing disebut dengan STP, segmentation-targeting-positioning.

Lihat dulu pasar bisa dibagi menjadi berapa segmen? target hanya segmen-segmen yang pas dengan positioning kita. Itulah STP. Gampang, kan?

Sedangkan differentiation, saya sebut sebagai taktik inti yang harus dikonkritkan menjadi marketing-mix (product, price, place, promotion) untuk di-selling. Jangan mulai dengan menciptakan produk duluan, baru diberi harga. Terus dijual melalui saluran distribusi tertentu dengan di-support promosi. Itu salah!!!!

Marketing tidak dimulai dari marketing-mix. Nanti tidak ada diferensiasinya. Bagaimana dengan selling? Ini perlu, untuk meyakinkan target market (bukan yang lain) bahwa produk kita memang pas untuk dia. Sederhana, kan?

Jadi jelas sekarang, bahwa marketing is not selling, selling is just one element of marketing ...

Ringkasnya, taktik pemasaran adalah DMS (differentiation, marketing-mix, and selling). Brand adalah marketing value yang harus ditunjang oleh service yang baik sebagai hasil dari suatu process.

Proses untuk memperbaiki quality, cost, dan delivery (QCD) terus menerus, sedangkan service harus menghasilkan sentuhan hati ke customer. Dengan demikian brand kita kuat sesuai dengan PDB yang sudah ditentukan sebelumnya. Jadi, marketing value ialah BSP (Brand, Service, and Process).

STP is about how to win the mind share, DMS for market share, and BSP for heart share... dan semuanya for profit and return ...

Mudah ya ...

So? You don't need to be better or best. You just need to be different. Marketing is as simple as that!

Selamat menikmati makan siang...
Terima kasih

0 komentar: