Ngaso = Meletakkan Beban
Posted: Kamis, 14 November 2013 by R. Anang Tinosaputra in Label: The Meaning of Life
0
Alexis Carrel seorang ahli bedah kelahiran Lyons, Prancis,
pejuang militer, sekaligus ilmuwan yang pernah mengilhami Charles Lindbergh dalam ilmu penerbangan, dikenal sebagai pekerja
keras. Meski demikian pemenang Nobel Kedokteran 1912 ini tetap menyarankan agar
kita mencari waktu untuk ngaso
(istirahat), di tengagh sempitnya kesempatan. Sebaiknya kita istirahat dan
menghibur diri dengan berbagai cara sehingga istirahat dan hiburan tersebut
tidak menimbulkan kelelahan baru.
Manfaat
ngaso bermacam-macam. Suatu kali,
seorang porfesor memulai kuliahnya dengan mengangkat sebuah gelas kaca penuh
air di depan para mahasiswanya. “Berapa berat gelas ini?” Jawaban mahasiswa
beragam, “Mungkin 100 gram, 150 gram, ¼ kg.”
“Saya
sendiri juga tidak tahu, kecuali kalau saya menimbangnya lebih dulu,” ujar sang
professor kalem, “Pertanyaannya adalah, apakah yang akan terjadi kalau saya
memegang gelas ini selama beberapa menit?”
“Tidak
akan terjadi apa-apa,” jawab seorang mahasiswa.
“Kalau
saya memegangnya selama satu jam?”
“Paling-paling
tangan Anda akan kaku dan capek.”
“Bagaimana
kalau saya memegang gelas ini selama satu hari?”
“Tangan
Anda akan kebas, otot-otot lengan menjadi kaku dan tegang. Kemungkinan terburuk
bisa lumpuh.”
“OK.
Apakah selama itu berat gelas bertambah?”
“Oh,
tidak.”
“Lantas,
apa yang menyebabkan tangan saya sakit?”
Suasana
kelas berubah hening. Tiba-tiba ada yang menyeletuk, “Kalau gitu, letakkan saja
gelas itu di meja.”
“Tepat!”
kata professor.
Beban hidup kita sama seperti itu.
Kalau sebuah masalah kita pikirkan dalam beberapa menit, beberapa jam, masih
OK. Namun, kalau berhari-hari, berbulan-bulan terus dipikirkan sudah pasti akan
membuat kita sakit.
Memang penting memikirkan problem
hidup. Namun jauh lebih penting kalau ‘meletakkan’ problem itu sebelum kita
tidur. Agar esok hari segar kembali untuk mencari jalan keluarnya.
Selamat
ngaso…, sahabat!