Bangkit dengan Lentera Jiwa
Posted: Kamis, 31 Oktober 2013 by R. Anang Tinosaputra in Label: The Meaning of Life
0
Bulan ini adalah bulan yang sangat kental dengan nuansa kebangsaan dan kepahlawanan. Tepat pada tanggal 10 November nanti adalah Hari Pahlawan. Ditilik dari momen besar itu, sudah saatnya kita berkaca agar momen tersebut tak lagi berakhir sebagai sebuah seremonial belaka.
Kepahlawanan (heroisme) sudah seharusnya dijadikan sebagai batu pijakan untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia. Dan tentunya, semangat untuk turut berjuang membangkitkan negeri harus terus dipelihara dan dikembangkan.
Sayangnya, heroisme negeri ini masih saja menjadi tumpukan masalah yang seperti tidak kenal henti. Misalnya, 'pembajakan' otak brilian generasi muda bangsa dengan penawaran pendidikan tinggi dan pekerjaan mapan di luar negeri yang terus terjadi. Kemudian, 'pembajakan' perkembangan otak manusia dengan berbagai kemajuan teknologi yang 'merusak'. Di sisi lain, kualitas mental sumber daya manusia kita masih perlu digugah dan dipertajam lagi untuk membangkitkan dan membangun negeri. Sebab, kemiskinan mental masih terjadi di sana-sini.
Beruntung, masih banyak pula mutiara tersembunyi yang justru berbangga mampu mengharumkan nama negeri. Mereka mampu menemukan panggilan hati untuk membangun ibu pertiwi sesuai dengan karya yang digeluti. Panggilan hati inilah yang menjadi 'lentera jiwa' yang terus menjadi penerang untuk menentukan langkah membangun masa depan. Layaknya sebuah 'tuntunan' Tuhan, lentera tersebut memandu masing-masin individu untuk berkreasi demi membangun negeri sekaligus dunia yang dicintai.
Jika dipupuk dan dipelihara dengan baik, kita akan tumbuh menjadi generasi change maker yang akan memberikan sumbangsih nyata bagi bangsa.
Dan, minggu lalu, saya berkesempatan hadir untuk memberi inspirasi bagi sahabat-sahabat penggerak gereja dan credit union di Ruteng, dalam sebuah character building training. Hadir dengan dengan sarana training tentu bukan sesuatu yang sederhana, tapi juga bukan sebuah kemewahan. Training dengan tema Heroic Leadership itu pada intinya 'hanya' ingin membawa teman-teman peserta untuk bisa menjadi lentera jiwa bagi kita semua, bagi hidup yang lebih baik. Kami ingin menjadi solusi, kami ingin menjadi universitasnya kehidupan bagi siapa saja yang berjalan bersama kami.
So, sudah saatnya kita menemukan lentera jiwa kita, dengan berbagai cara dan sarana yang ada di sekitar hidup kita. Mari, kita temukan lentera jiwa penerang jalan kita, dan kita bangkit membangun negeri ini dengan apa yang kita bisa. Kita untuk bangkit menjadi manusia yang mau berbagi dalam karya ...
Karya nyata hidup di dunia...
Kepahlawanan (heroisme) sudah seharusnya dijadikan sebagai batu pijakan untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia. Dan tentunya, semangat untuk turut berjuang membangkitkan negeri harus terus dipelihara dan dikembangkan.
Sayangnya, heroisme negeri ini masih saja menjadi tumpukan masalah yang seperti tidak kenal henti. Misalnya, 'pembajakan' otak brilian generasi muda bangsa dengan penawaran pendidikan tinggi dan pekerjaan mapan di luar negeri yang terus terjadi. Kemudian, 'pembajakan' perkembangan otak manusia dengan berbagai kemajuan teknologi yang 'merusak'. Di sisi lain, kualitas mental sumber daya manusia kita masih perlu digugah dan dipertajam lagi untuk membangkitkan dan membangun negeri. Sebab, kemiskinan mental masih terjadi di sana-sini.
Beruntung, masih banyak pula mutiara tersembunyi yang justru berbangga mampu mengharumkan nama negeri. Mereka mampu menemukan panggilan hati untuk membangun ibu pertiwi sesuai dengan karya yang digeluti. Panggilan hati inilah yang menjadi 'lentera jiwa' yang terus menjadi penerang untuk menentukan langkah membangun masa depan. Layaknya sebuah 'tuntunan' Tuhan, lentera tersebut memandu masing-masin individu untuk berkreasi demi membangun negeri sekaligus dunia yang dicintai.
Tapi, lentera jiwa bukan semata menuntun langkah untuk mengukir prestasi. Lebih jauh dan dalam lagi, lentera itu akan menuntun kita menjadi insan yang bermanfaat dan berguna bagi komunitas dan lingkungan sekitarnya.
Jika dipupuk dan dipelihara dengan baik, kita akan tumbuh menjadi generasi change maker yang akan memberikan sumbangsih nyata bagi bangsa.
Dan, minggu lalu, saya berkesempatan hadir untuk memberi inspirasi bagi sahabat-sahabat penggerak gereja dan credit union di Ruteng, dalam sebuah character building training. Hadir dengan dengan sarana training tentu bukan sesuatu yang sederhana, tapi juga bukan sebuah kemewahan. Training dengan tema Heroic Leadership itu pada intinya 'hanya' ingin membawa teman-teman peserta untuk bisa menjadi lentera jiwa bagi kita semua, bagi hidup yang lebih baik. Kami ingin menjadi solusi, kami ingin menjadi universitasnya kehidupan bagi siapa saja yang berjalan bersama kami.
So, sudah saatnya kita menemukan lentera jiwa kita, dengan berbagai cara dan sarana yang ada di sekitar hidup kita. Mari, kita temukan lentera jiwa penerang jalan kita, dan kita bangkit membangun negeri ini dengan apa yang kita bisa. Kita untuk bangkit menjadi manusia yang mau berbagi dalam karya ...
Karya nyata hidup di dunia...