Spiritual Leadership
Posted: Minggu, 01 November 2009 by R. Anang Tinosaputra in Label: The Meaning of Leadership
0
Beberapa tahun terakhir ini telah berkembang dengan sangat marak berbagai program seminar atau lokakarya berbasis spiritual. Salah satunya adalah program ESQ dari Arie Ginanjar yang telah diikuti oleh lebih dari 200.000 peserta, baik eksekutif maupun masyarakat umum. Saya sendiri, sejak tahun 2007 melalui Starpluscu, telah memperkenalkan program Holistik Leadership, dimana salah satu komponennya adalah spiritual leadership.
Lantas, apa yang dimaksud dengan spiritual leadership? Menurut hemat saya, spiritual leadership adalah konsep kepemimpinan yang mengandalkan kepada potensi kecerdasan manusia tertinggi dan yang paling mulia. Yaitu kecerdasan spiritual. Manusia, sebagai mahkluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, memiliki empat komponen kecerdasan. Pertama, Kecerdasan Fisik (PQ). Kedua, Kecerdasan Intelektual (IQ), ketiga, Kecerdasan Emosional (EQ), dan yang terakhir adalah Kecerdasan Spiritual (SQ). Menurut Stephen Covey, kecerdasan fisik diperlukan manusia untuk dapat hidup secara biologis (to live), kecerdasan intelektual dibutuhkan untuk terus belajar (to learn), sehingga dari waktu ke waktu manusia dapat memperbaiki kehidupan dan kualitas hidupnya. Kecerdasan emosional diperlukan untuk menciptakan kepedulian dan mencintai (to love) apapun, sehingga dapat menciptakan kehidupan yang harmonis dan penuh kasih sayang. Sedangkan kecerdasan spiritual, diperlukan untuk membuat hidup maniusia lebih bermakna karena mampu meninggalkan 'warisan' (to leave a legacy) yang bermanfaat bagi kehidupan jauh melampaui kehidupannya sendiri di dunia. Kecerdasan spiritual dilandasi oleh kesadaran rohaniah. Yaitu, kesadaran bahwa kehidupan bukan hanya merupakan kehidupan fisik, yang bersifat materi yang harus berakhir dengan kematian. Kesadaran rohaniah adalah kesadaran bahwa kehidupan manusia juga bersifat non materi yang tidak tersentuh oleh kematian. Kehidupan roh akan berlanjut meskipun jasad kita sudah hancur dan bersatu dengan tanah. Kesadaran rohaniah merupakan fondasi dari kecerdasan spiritual.
Setiap manusia ingin menggapai sukses dalam kehidupan. Sukses dapat didefinisikan sebagai diperolehnya kebahagiaan dan terwujudnya tujuan yang mulia. Kita memerlukan pendekatan spiritual untuk mencapai sukses ini. Deepack Chopra, seorang guru spiritual asal India yang bermukim di Amerika, menawarkan tujuh kaedah spiritual yang dapat dipakai sebagai pedoman hidup untuk mencapai sukses.
Tujuh kaedah spiritual disusun berdasarkan pengamatan bagaimana alam berproses dan bekerja. Melalui pemahaman dan latihan praktek mengasah tujuh kaedah spiritual tersebut, manusia akan mampu menempatkan dirinya secara harmonis dengan alam dan mampu menciptakan segala sesuatu dengan penuh kegembiraan, cinta kasih dan bebas dari was-was dan khawatir.
Sukses adalah perjalanan, bukan tujuan akhir. Kekayaan material hanyalah merupakan salah satu komponen dari sukses. Sukses juga berarti kesehatan yang baik, semangat dan gairah hidup, hubungan yang harmonis, kebebasan dalam berkreasi, kebahagiaan, dan kedamaian hati.
Sukses sejati adalah mengalami berbagai keajaiban dalam hidup yang merupakan pengejawantahan dari ruh yang ada dalam diri kita. Ruh berasal dari Tuhan dan merupakan penjelmaan sifat-sifat Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan adalah sumber segala penciptaan yang ada pada diri kita karena itu sumber segala penciptaan yang ada pada diri kita adalah potensi murni tetapi belum terwujudkan. Segala sesuatu sebelumnya tidak ada. Yang ada sekarang ini berasal dari yang tidak ada, dan akhirnya kembali ke tidak ada.
Tujuah kaedah spiritual yang ditawarkan Deepack Chopra mencakup tentang Kaedah Potensi Diri, Kaedah Memberi, Kaedah Karma, Kaedah Upaya Minimal, Kaedah Tentang Niat, Kaedah Tentang Anti Keterikatan, dan Kaedah Tentang Tujuan Hidup. Deepack Chopra menjelaskan secara rinci tentang konsep masing-masing kaedah dan bagaimana mempraktekkannya dalam hidup sehingga dapat mendorong kesuksesan.
So, kesuksesan kepemimpinan terletak pada bagaimana kita mampu memerankan keempat 'peran' kecerdasan kita. Setiap orang mampu untuk memimpin, tidak ada kekhawatiran yang akan terwujud, karena yang terwujud hanyalah sesuatu yang tidak kita lakukan karena adanya kekhawatiran itu.
Lantas, apa yang dimaksud dengan spiritual leadership? Menurut hemat saya, spiritual leadership adalah konsep kepemimpinan yang mengandalkan kepada potensi kecerdasan manusia tertinggi dan yang paling mulia. Yaitu kecerdasan spiritual. Manusia, sebagai mahkluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, memiliki empat komponen kecerdasan. Pertama, Kecerdasan Fisik (PQ). Kedua, Kecerdasan Intelektual (IQ), ketiga, Kecerdasan Emosional (EQ), dan yang terakhir adalah Kecerdasan Spiritual (SQ). Menurut Stephen Covey, kecerdasan fisik diperlukan manusia untuk dapat hidup secara biologis (to live), kecerdasan intelektual dibutuhkan untuk terus belajar (to learn), sehingga dari waktu ke waktu manusia dapat memperbaiki kehidupan dan kualitas hidupnya. Kecerdasan emosional diperlukan untuk menciptakan kepedulian dan mencintai (to love) apapun, sehingga dapat menciptakan kehidupan yang harmonis dan penuh kasih sayang. Sedangkan kecerdasan spiritual, diperlukan untuk membuat hidup maniusia lebih bermakna karena mampu meninggalkan 'warisan' (to leave a legacy) yang bermanfaat bagi kehidupan jauh melampaui kehidupannya sendiri di dunia. Kecerdasan spiritual dilandasi oleh kesadaran rohaniah. Yaitu, kesadaran bahwa kehidupan bukan hanya merupakan kehidupan fisik, yang bersifat materi yang harus berakhir dengan kematian. Kesadaran rohaniah adalah kesadaran bahwa kehidupan manusia juga bersifat non materi yang tidak tersentuh oleh kematian. Kehidupan roh akan berlanjut meskipun jasad kita sudah hancur dan bersatu dengan tanah. Kesadaran rohaniah merupakan fondasi dari kecerdasan spiritual.
Setiap manusia ingin menggapai sukses dalam kehidupan. Sukses dapat didefinisikan sebagai diperolehnya kebahagiaan dan terwujudnya tujuan yang mulia. Kita memerlukan pendekatan spiritual untuk mencapai sukses ini. Deepack Chopra, seorang guru spiritual asal India yang bermukim di Amerika, menawarkan tujuh kaedah spiritual yang dapat dipakai sebagai pedoman hidup untuk mencapai sukses.
Tujuh kaedah spiritual disusun berdasarkan pengamatan bagaimana alam berproses dan bekerja. Melalui pemahaman dan latihan praktek mengasah tujuh kaedah spiritual tersebut, manusia akan mampu menempatkan dirinya secara harmonis dengan alam dan mampu menciptakan segala sesuatu dengan penuh kegembiraan, cinta kasih dan bebas dari was-was dan khawatir.
Sukses adalah perjalanan, bukan tujuan akhir. Kekayaan material hanyalah merupakan salah satu komponen dari sukses. Sukses juga berarti kesehatan yang baik, semangat dan gairah hidup, hubungan yang harmonis, kebebasan dalam berkreasi, kebahagiaan, dan kedamaian hati.
Sukses sejati adalah mengalami berbagai keajaiban dalam hidup yang merupakan pengejawantahan dari ruh yang ada dalam diri kita. Ruh berasal dari Tuhan dan merupakan penjelmaan sifat-sifat Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan adalah sumber segala penciptaan yang ada pada diri kita karena itu sumber segala penciptaan yang ada pada diri kita adalah potensi murni tetapi belum terwujudkan. Segala sesuatu sebelumnya tidak ada. Yang ada sekarang ini berasal dari yang tidak ada, dan akhirnya kembali ke tidak ada.
Tujuah kaedah spiritual yang ditawarkan Deepack Chopra mencakup tentang Kaedah Potensi Diri, Kaedah Memberi, Kaedah Karma, Kaedah Upaya Minimal, Kaedah Tentang Niat, Kaedah Tentang Anti Keterikatan, dan Kaedah Tentang Tujuan Hidup. Deepack Chopra menjelaskan secara rinci tentang konsep masing-masing kaedah dan bagaimana mempraktekkannya dalam hidup sehingga dapat mendorong kesuksesan.
So, kesuksesan kepemimpinan terletak pada bagaimana kita mampu memerankan keempat 'peran' kecerdasan kita. Setiap orang mampu untuk memimpin, tidak ada kekhawatiran yang akan terwujud, karena yang terwujud hanyalah sesuatu yang tidak kita lakukan karena adanya kekhawatiran itu.