Kesuksesan Eksekusi Strategi

Posted: Kamis, 05 November 2009 by R. Anang Tinosaputra in Label:
0

Beberapa waktu lalu, tepatnya Februari 2008, ada sebuah hasil survei intelijen dengan responden hampir 140 manajer dan eksekutif puncak di Indonesia. Survei ini dilakukan untuk semua jenis bisnis. Hal yang menarik dari survei ini adalah keterlibatan teman-teman saya dari credit union di Kalimantan Barat dan Jawa Timur sebagai bagian dari responden. Temuannya: ada lima faktor penyebab kegagalan implementasi strategi. Pertama, komunikasi yang tidak jelas menyangkut akuntabilitas dan tanggung jawab. Kedua, pertukaran informasi yang kurang baik antar-individu ataupun antar-unit yang bertanggung jawab atas implementasi strategi. Ketiga, strategi itu sendiri memang tidak jelas. Keempat, ketidakmampuan mengelola perubahan secara efektif atau menyelesaikan resistensi internal. Dan terakhir, kurangnya rasa memiliki (sense of ownership) atau keterlibatan staf kunci dalam menyusun strategi dan implementasinya. Yang tidak kalah menarik, kelima hal tersebut juga dialami para manajer dan eksekutif di Amerika Serikat – hanya urutannya yang berbeda – sebagaimana dilaporkan oleh Prof. Herbiniak dari Wharton Business School.

Berdasarkan riset tersebut, maka ada 10 tip yang dapat kita gunakan untuk mengurangi hambatan di atas agar strategi dapat diimplementasikan seperti yang direncanakan.



#1. Kenali bisnis kita
Apakah kita berada pada industri yang sedang berkembang cepat dan dengan persaingan ketat? Jika ya, strategi implementasi harus fleksibel terhadap perubahan dengan ketidakpastian yang tinggi. Terlepas dari sektor industri yang digeluti, jika kita seorang CEO, atau menduduki posisi puncak lainnya, sebagian besar masalah yang dihadapi juga penuh ketidakpastian sehingga tantangannya adalah bagaimana membuatnya logically make sense.

#2. Tentukan sasaran yang fokus (less for more)
Sasaran bisnis kini semakin sulit dicapai (moving target) sehingga perusahaan harus menerjemahkan setiap inisiatif dengan jelas. Sasaran yang fokus akan memudahkan penyusunan strategi dan implementasinya. Lakukan brainstorming untuk menerjemahkan fokus tersebut.

#3. Tetapkan siapa yang akuntabel dari setiap sasaran
Akuntabilitas hanya melekat pada seseorang dan dia pula yang harus membuat setiap keputusan akhir, sedangkan tanggung jawabnya dapat didelegasikan ke beberapa orang. Buatlah accountability and responsibility matrix, tetapkan key performance indicator dan dapatkan komitmen secara tertulis dari semua yang terlibat.

#4. Sinkronkan strategi yang disusun dengan tiap-tiap fungsi, seperti penjualan, operasional, keuangan dan sumber daya manusia
Setiap fungsi selalu memiliki keterbatasan, baik dari struktur maupun infrastrukturnya, dan ini unik untuk setiap perusahaan. Perusahaan yang memilih pertumbuhan dalam strategi bisnisnya dapat saja diterjemahkan oleh bagian penjualan dengan cara menawarkan berbagai macam varian produk. Namun, jika dari segi operasional tidak didukung dengan kemampuan menghasilkan produk yang bermacam-macam secara efisien, strategi pemasaran tidak selaras dengan operasional. Hasilnya, penjualan bisa menjual lebih banyak, tapi operasional menjadi lebih mahal dan ujung-ujungnya, profit berkurang atau malah rugi.

#5. Ciptakan struktur organisasi yang terintegrasi
Strategi akan memengaruhi struktur organisasi. Dan struktur organisasi yang terintegrasi akan memengaruhi efisiensi dan efektivitas Anda alam mengimplementasikan strategi tersebut. Strategi (low-cost, diferensiasi, positioning, globalization dan sebagainya), kebutuhan efisiensi (fungsional) atau efektivitas (unit bisnis), hubungan antara pasar dan teknologi, dan tingkat pertumbuhan organisasi akan menentukan struktur yang sesuai, seperti sentralisasi, desentralisasi, fungsional, divisional, matriks atau campuran. Perlu diperhatikan bahwa, berdasarkan riset ini, organisasi matriks adalah yang paling dirasakan sulit dalam implementasi.

#6. Terapkan ‘konsep’ manajemen proyek
Ini merupakan salah satu cara untuk memilah sasaran untuk tiap-tiap unit bisnis, tim atau individu. Hasil survei ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengetahui ‘telah’ terjadi masalah dalam implementasi jika mengalami keterlambatan. Manajemen proyek akan membantu implementasi berlangsung tepat waktu, sesuai dengan anggaran, dan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan.

#7. Perhatikan masalah komunikasi
Berdasarkan berbagai macam survei, masalah komunikasi merupakan sumber yang utama dari kegagalan implementasi strategi dan fatalnya adalah masalah ini selalu ‘menghinggapi’ setiap jenis usaha. Ada tiga hal yang perlu mendapatkan perhatian mengenai masalah ini, yakni perencanaan (informasi apa yang diperlukan, oleh siapa, kapan, dan bagaimana menyampaikannya), distribusi informasi (tersedia pada saat dibutuhkan), dan pelaporan (status report, progress, forecasting, diseminasi, lessons learned). Hasil riset ini menunjukkan, komunikasi informal lebih disukai daripada yang formal. Maka, di samping komunikasi formal di atas, jalur komunikasi informal juga harus tetap diperhatikan. Tanpa disadari, kadang-kadang tanpa disengaja kita meeting di hallway atau pantry, tapi hasilnya cukup memuaskan.
Di samping itu, sediakan informasi yang tepat dan ciptakan sistem untuk berbagi informasi dengan knowledge management. Menurut responden tersebut, hal ini masih sulit, apalagi antar-departemen atau antar-unit bisnis. Yang membuat semakin sulit adalah informasi yang dibagi kadang-kadang diragukan keakuratannya.

#8. Lakukan pengukuran
Pilihlah sasaran jangka panjang dan pendek yang akan diukur dan jangan terlalu banyak agar bisa fokus, mudah dalam monitoring dan evaluasi, dan mendapatkan bobot (perhatian) yang lebih. Jika Anda memberikan stretch target, perhatikan insentif yang sesuai. Stretch target tanpa dukungan akan menghasilkan stres atau burn-out. Sebaliknya, dukungan tanpa stretch akan menghasilkan suasana comfort zone seperti di country club. Metode pengukuran dengan menggunakan Balanced Scorecard yang tepat dapat memberikan motivasi dan implementasinya tidak melenceng dari sasarannya. Perangkat lain, seperti Sig Sixma atau PDCA dapat membantu melakukan perbaikan proses bisnis secara terukur. Jangan memakai berbagai perangkat, jangan pula berganti-ganti, karena akan membingungkan dan sulit membandingkan kinerjanya.

#9. Buatlah dokumentasi implementasi
Lebih dari 60% responden mengakui bahwa implementasi lebih sulit daripada formulasi strategi. Ini berarti banyak sekali pengalaman berharga yang didapat sewaktu implementasi, baik bagi individu maupun organisasi. Jika ini dikelola dengan baik, akan menjadi bekal untuk operational excellence dan internal (organic) growth. Ini juga akan menjadi sumber perbaikan proses bisnis dan inovasi yang merupakan aset yang tak dapat atau sulit untuk ditiru. Karena itu, dokumentasi itu penting.

#10. Ciptakan teamwork yang kuat dengan memperhatikan chemistry orang-orang yang terlibat di dalamnya
Setiap anggota dalam tim inti harus mempunyai yang namanya values, sikap dan budaya yang sesuai. Walaupun tidak ditanyakan secara spesifik dalam survei ini, sekitar 30% responden menyebutkan bahwa budaya perusahaan adalah hal yang benar-benar harus diperhatikan.
Dengan kata lain secara individu mereka ini harus mempunyai personal brand yang dapat membangun ‘kemudahan’ implementasi dan eksekusi dari strategi yang telah ditetapkan. Kenapa menjadi begitu penting? Karena jika personal brand dari masing-masing anggota tim ini dapat diintegrasikan dan dikelola dengan baik, kemudian ditambah dan dikuatkan oleh community brand, maka tahapan implementasi strategi ‘hanya’ menjadi akan menjadi suatu kegiatan akhir dari strategi perusahaan dan kegiatan awal dari pencapaian sukses. Personal brand dan community brand ini ternyata hanya akan didapatkan dari sebuah corporate culture yang kuat dan kokoh yang bisa memberikan garansi kepada setiap indiividu di dalamnya untuk bertumbuh dan berkembang setiap waktu.


Itulah 10 tip untuk kesuksesan strategi eksekusi. Jika Anda ingin mendapatkan data dan informasi lebih lengkap seputar hasil riset ini, Anda bisa mengakses www.wherebusinessisreal.com/research atau di www.starpluscuinc.com/insight.

0 komentar: