Business Plan
Posted: Minggu, 08 November 2009 by R. Anang Tinosaputra in Label: The Meaning of Management
0
Bulan-bulan ini biasanya menjadi bulan yang menyibukkan bagi Anda para pelaku usaha. Time to make business plan... Ya, waktunya menyusun business plan selain tentunya evaluasi dan monitoring yang sudah include di dalamnya...
Business Plan (Rencana Bisnis) adalah dokumen tertulis yang mendeskripsikan bisnis yang kita ingin mulai dan bagaimana mengupayakan agar bisnis itu menguntungkan. Rencana Bisnis biasanya dimulai dengan pernyataan yang menguraikan secara singkat maksud dan tujuan bisnis, dan selanjutnya bagaimana cara pemilik bisnis akan mewujudkan tujuan itu, termasuk strategi pemasaran terperinci.
Rencana Bisnis yang lengkap juga mengandung analisa balik-modal, proyeksi rugi-laba, dan analisa arus kas yang dirancang untuk memperlihatkan bahwa jika bisnis berkembang sesuai harapan, ia akan menghasilkan uang.
Apakah perlu membuat Rencana Bisnis sekalipun kita tidak akan meminjam uang? Tentu saja.
Rencana Bisnis bukanlah sekedar pajangan di etalase untuk menarik investor potensial atau sekedar memasarkan bisnis kita ke pemberi kredit potensial. Rencana Bisnis yang bagus seharusnya menjual kita, pemilik potensial, tentang kelangsungan hidup keuangan dan kesehatan dari ide bisnis kita.
Menciptakan Rencana Bisnis akan 'memaksa' kita untuk memikirkan hal-hal penting sebelum kita memulai bisnis kita, - misalnya bagaimana kita akan mengumpulkan uang dan apa strategi pemasaran dan biaya awal yang kita proyeksikan - dan akan menolong kita memastikan apakah ide kita itu ampuh.
Kalau kita menulis Rencana Bisnis, lengkap dengan analisa balik-modal, perkiraan rugi-laba, dan proyeksi arus kas, kita dapat mengolah ide kita dan memperbaikinya sebelum kita memulai bisnis. Di sisi lain, kita bisa secara jujur melihat angka-angka bisnis kita dan mungkin menemukan bahwa keuntungan yang diharapkan tidak bisa terwujud.
Dalam hal ini, salah satu maksud terpenting dari penulisan Rencana Bisnis adalah untuk memberitahui kita agar tidak membuka bisnis yang buruk.
Bagaimana menulis Rencana Bisnis?
Struktur, isi, dan format dari Rencana Bisnis kita akan bergantung kepada ide bisnis dan audiens yang kita sasar. Kalau kita sedang mencoba untuk mengumpulkan uang dari investor atau meminjam uang dari bank, Rencana Bisnis kita harus menyajikan data keuangan dan riset pemasaran dalam satu paket mulus yang profesional. Pada sisi lain, kalau kita sedang membiayai bisnis kita sendiri, kita mungkin saja tidak perlu demo penjualan (dan kertas yang mahal). Tapi, prinsip dasarnya tetap sama... Kerjakanlah kewajiban kita dan ciptakan Rencana Bisnis yang memberikan kita gambaran realistis dari bisnis yang kita usulkan!
Hal-hal penting dari Rencana Bisnis
Sebelum kita dapat memulai atau memperluas bisnis, kita perlu memastikan bahwa kita atau perusahaan kita telah bersiap-siap untuk mulai atau ekspansi. Hal pertama yang kita perlu lakukan sebelum kita mulai memikirkan pembiayaan bisnis kita adalah, menulis Rencana Bisnis terperinci.
Ikuti tahapan 16 langkah di bawah ini untuk melengkapi Rencana Bisnis yang layak untuk kita sampaikan bersama dengan aplikasi pembiayaan kita ke lembaga keuangan atau pemberi kredit.
LANGKAH 1: Tulis Pernyataan Tujuan
Ini harus berupa satu narasi pendek yang biasanya tidak lebih dari satu atau dua alinea. Maksud dari Pernyataan Tujuan ini adalah untuk menyatakan garis besar tujuan bisnis baru kita. Kalau kita terbiasa dengan Pernyataan Misi pada dunia perusahaan, maka inilah padanannya untuk bisnis kita.
LANGKAH 2: Tulis Deskripsi Bisnis
Deskripsi Bisnis harus menguraikan secara singkat persisnya apa Rencana Bisnis yang kita jual, dimana rencana beroperasinya, dan kepada siapa kita berencana menjualnya. Deskripsi Bisnis biasanya sepanjang satu atau dua halaman, dan harus mencakup:
Pertama, lokasi dari bisnis kita. Di sini kita menjelaskan dimana kita berencana akan mengoperasikan bisnis kita. Kalau kita telah memikirkan satu lokasi khusus, cantumkanlah di sini. Kalau kita berencana menjalankan bisnis kita dari rumah, atau bisnisnya bergerak (berpindah-pindah), deskripsikanlah secara detail di sini.
Kedua, cantumkan jam kerja. Kita perlu mendaftarkan jam dan hari buka dari bisnis kita.
Ketiga, berapa lama bisnis kita telah eksis. Uraian ini perlu diterapkan kalau kita sedang menulis Rencana Bisnis ini untuk memperluas bisnis kita yang sudah ada. Kalau kita sedang mengawali bisnis baru, maka kita bisa mengabaikan langkah ini.
Keempat, cantumkan profil pelanggan. Di bagian ini, kita perlu mendeskripsikan serinci mungkin seperti apa profil dari pelanggan rata-rata kita. Usahakan untuk mencantumkan daerah tempat tinggal pelanggan kita, atau alasan kenapa mereka sering berbisnis dengan kita. Di sini kita benar-benar menguraikan secara singkat ke pemodal potensial tentang demografis dari pelanggan-pelanggan kita.
LANGKAH 3: Analisa Pasar dan Kompetisi
Analisa Pasar dan Kompetisi adalah salah satu dari porsi yang lebih panjang dan lebih rumit dari Rencana Bisnis. Bagian ini harus sangat terperinci, dan pada akhirnya akan menyediakan kita satu gambaran jernih tentang akan menjadi apa proyeksi pasar dan penjualan kita begitu bisnis kita telah berjalan. Bagaimanapun, kita juga harus menyadari bahwa bagian ini adalah bagian yang paling sulit untuk ditulis, dan akan memerlukan beberapa waktu untuk melengkapinya.
Bagian ini tidak harus sepanjang tertentu; kita hanya perlu menulis sebanyak yang dibutuhkan untuk menguraikan bagian ini. Harap lihat uraian di bawah untuk Analisa Pasar dan Analisa Kompetisi, dan apa yang termasuk dalam narasi mereka.
Kompetisi Pasar
Di bagian ini, kita perlu mendeskripsikan pasar pada area operasi kita, dan kebutuhan untuk jenis bisnis kita di area operasi itu. Kita juga perlu mendeskripsikan potensial pasar untuk bisnis kita. Untuk memenuhi ini, kita perlu menguraikan secara singkat jumlah dari pelanggan yang kita akan punyai. Untuk menyediakan informasi ini, kita perlu melakukan hal-hal berikut:
* Menaksir berapa banyak orang-orang yang tinggal di daerah geografis bisnis kita;
* Menaksir berapa banyak orang-orang akan melewati area bisnis kita per hari.
Meneliti informasi ini dengan menggunakan statistik sensus lokal, atau dengan benar-benar menghitung jumlah dari orang-orang di depan satu lokasi spesifik, kita akan mampu menaksir pasar dimana bisnis kita akan beroperasi.
Analisa Kompetisi
Di bagian ini, kita perlu merumuskan satu gambaran ringkas tentang kompetisi kita dalam kaitannya dengan angka. Untuk memenuhi kebutuhan ini, ikuti tahapan berikut:
Pertama, rumuskan penjualan tahunan dari kompetitor-kompetitor utama kita. Kita mungkin mampu untuk menentukan ini dengan melihat data ekonomi lokal, tapi kemungkinan besar kita perlu menaksir ini dari observasi.
Kedua, untuk mengamati informasi ini kita perlu benar-benar berada di area kompetisi untuk memerhatikan berapa banyak pelanggan yang benar-benar memasuki area bisnis mereka dalam jangka waktu tertentu. Begitu kita punya angka ini maka kita perlu mempergunakannya untuk menentukan angka rata-rata dari pelanggan per hari yang memasuki bisnis mereka. Ingat-ingat bahwa kita juga harus menaksir periode-periode puncak dan periode-periode yang lambat di sepanjang hari.
Ketiga, mengambil angka rata-rata dari pelanggan per hari, kemudian taksir rata-rata dari apa yang setiap pelanggan belanjakan. Pengetahuan kita tentang bisnis, atau pengalaman kita di bisnis itu seharusnya membuat kita mampu menaksir angka ini.
Keempat, hitung jumlah dari hari-hari bukanya bisnis!
Begitu kita memiliki semua informasi yang diuraikan di bagian ini, maka kita perlu menuliskan Analisa Kompetisi kita. Kombinasi pengetahuan tentang berapa banyak pelanggan yang kita miliki per hari, berapa banyak mereka berbelanja, dan jumlah dari hari bisnis buka per tahun, akan mengijinkan kita untuk mendapat gambaran jernih tentang penjualan tahunan dari kompetisi kita.
CATATAN: Kita mungkin punya beberapa kompetitor utama pada area operasi kita. Agar benar-benar dapat mengembangkan Rencana Bisnis yang sukses, maka kita perlu melaksanakan analisa ini pada setiap kompetitor kita . Maka dari itu, bagian ini mungkin akan paling banyak menyita waktu di antara semua bagian dari Rencana Bisnis.
LANGKAH 4: Bagian Produk dan atau Jasa
Di bagian ini, kita perlu memutuskan apa yang bisnis kita akan sediakan untuk para pelanggan kita.
Apakah kita akan menjual produk?
Apakah kita akan menyediakan jasa?
Apakah kita akan menyediakan satu kombinasi produk dan jasa?
Bagian ini harus menyatakan semua produk dan atau jasa yang bisnis kita akan sediakan; oleh sebab itu, tidak ada batasan halaman. Untuk menulis bagian ini, harap mengikuti tahapan ini:
Pertama, butirkan dan daftarkan setiap produk yang kita akan jual. Pastikan kita liputi yang berikut:
1. Berikan uraian ringkas tentang setiap produk.
2. Daftarkan berapa harga setiap unit.
3. Daftarkan berapa banyak setiap unit yang kita akan perlukan pada awal bisnis kita.
Kedua, buat daftar dari jasa yang bisnis kita akan laksanakan. Untuk membuat daftar ini, kita perlu mengikuti yang berikut:
1. Berikan uraian ringkas tentang setiap jasa.
2. Berikan estimasi biaya untuk setiap jasa.
3. Kalau jasa-jasa dapat dikombinasikan, maka berikan estimasi biaya untuk jasa-jasa kombinasi itu.
Ketiga, kalau Rencana Bisnis kita mengombinasikan produk dan jasa, maka kita juga perlu meliputi satu bagian pada Rencana Bisnis kita yang menguraikan hal ini. Harap cantumkan yang berikut kalau ini berlaku bagi bagian kita:
1. Buat daftar terperinci dari semua kombinasi berbeda dari produk dan jasa yang bisnis kita akan sediakan. Daftar ini juga harus mencakup struktur harga untuk setiap kombinasi.
CATATAN: Sebagai tambahan terhadap mendaftarkan produk, jasa, dan hargai bagi seluruh kombinasi berbeda, kita perlu dengan singkat mendeskripsikan korelasi untuk setiap produk atau jasa untuk setiap jenis dari pelanggan yang bisnis kita akan layani. Juga, kalau bisnis kita akan menyediakan produk berbeda atau jasa pada satu basis musiman, kemudian kita juga perlu mengulangi tahapan ini untuk setiap musim operasi.
LANGKAH 5: Lokasi
Bagian ini agak mirip ulangan dari yang didaftarkan pada Deskripsi Bisnis, akan tetapi, disini harus jauh lebih terperinci. Di bagian ini kita harus menyediakan satu narasi terperinci tentang darimana bisnis kita akan beroperasi. Kita perlu mendaftarkan beberapa hal-hal yang harus termasuk:
* Keuntungan dari lokasi yang kita telah pilih.
* Kerugian dari lokasi yang kita telah pilih.
* Kedekatan terhadap kompetitor kita.
* Kesulitan yang mungkin pelanggan kita hadapi dalam menjangkau bisnis kita.
Setelah kita menjelaskan empat poin di atas, kita perlu juga menjelaskan bagaimana Rencana Bisnis kita dalam hal menyeimbangkan atau mengatasi kerugian dan atau rintangan di atas.
LANGKAH 6: Rencana Pemasaran
Pada bagian berikutnya dari Rencana Bisnis, kita perlu menulis rencana pemasaran. Sementara mempersiapkan bagian ini kita perlu menguraikan secara singkat apa yang biasa dikenal sebagai 4P. 4P disusun dari berikut:
* Price
* Product
* Place
* Promotion
Dua P pertama dari rencana pemasaran yang kita perlu bangun adalah harga dan produk. Ini sangat sederhana, karena kita telah mengerjakan ini pada bagian “Produk atau Jasa”.
P ketiga adalah Place atau tempat. Di sini kita menulis uraian terperinci tentang dimana kita berencana memperoleh produk yang kita akan jual (yaitu distributor). Kita juga perlu mencantumkan dalam bagian ini tentang bagaimana kita berencana menyampaikan produk ke konsumen. Sebagai contoh, kalau kita akan memulai perusahaan mebel, maka kita perlu menjelaskan darimana kita akan memperoleh perabot mebel, dan bagaimana kita berencana menyampaikannya ke pelanggan kita.
P keempat adalah Promotion. Ini adalah P yang terpenting di bagian ini, dan ini harus menjadi bagian yang paling panjang. Di bagian ini adalah tanggung jawab kita untuk menjelaskan bagaimana rencana kita dalam menarik perhatian untuk bisnis kita dan teknik-teknik periklanan yang kita berencana akan pergunakan. Ketika menulis bagian ini, kita perlu memerhatikan yang berikut:
Pertama, daftarkan sarana apa yang akan kita gunakan ketika beriklan. Apakah kita berencana membuat iklan televisi atau radio komersil? Apakah kita berencana pada iklan cetak atau brosur atau email? Atau, apakah kita berencana membeli satu iklan besar pada Halaman Kuning.
Kedua, daftarkan bagaimana kita akan mengiklankan bisnis kita pada lokasi bisnis itu sendiri. Di bagian ini kita perlu mendiskusikan logo atau signage bisnis kita. Jika bisnis kita adalah bisnis yang bergerak, atau bisnis rumahan, maka kita perlu menjelaskan di bagian ini bagaimana kita berencana menarik perhatian untuk bisnis kita. Sebagai contoh, jika kita berencana mempunyai situs web, kita perlu mencantumkannya di sini.
Akhirnya, sebagai bagian naratif dari bagian ini, kita perlu menjelaskan strategi pemasaran lengkap kita yang akan meliputi semua butir yang didaftarkan di atas.
LANGKAH 7: Tim Manajemen dan Personalia Penting
Di bagian Rencana Bisnis ini, kita perlu mencantumkan uraian dan pengalaman dari manajemen puncak atau pemilik atau personalia penting lainnya. Di bagian ini kita perlu menulis narasi tentang pengalaman mereka pada bisnis yang kita akan lakukan, atau pengalaman kerja yang terkait lainnya. Pada akhir dari bagian ini kita perlu juga menyertakan riwayat hidup dari semua personalia penting.
PETUNJUK: Jangan mengabaikan bagian ini dengan tidak mencurahkan waktu yang cukup padanya. Kalau kita sedang mengajukan aplikasi pembiayaan bisnis, dan ada faktor-faktor lain yang menjadi penghalang, maka pengalaman dan karakter dari personalia puncak mungkin menjadi alasan bahwa kita tetap didanai. Bukti positif dari ini dapat dilihat pada beberapa program KUK ketika mereka mempertimbangkan “karakter”. Kalau kita mempekerjakan orang-orang baik, dengan latar belakang baik, maka itu adalah nilai tambahan untuk bisnis kita.
LANGKAH 8: Butir Data lain
Ada butir-butir lain yang umumnya kita mau letakkan ke dalam Rencana Bisnis kita yang tidak termasuk ke bagian yang lain. Kalau kita punya butir-butir demikian, yang berkaitan dengan bisnis kita, harap cantumkan di sini. Sebagai contoh, kalau kita sedang mengawali bisnis jasa pindahan, dan sehubungan dengan itu, kita telah memiliki sendiri satu truk angkut pindahan. Bagian ini bisa berisi informasi apapun. Namun demikian, kita tentu tetap ingin memelihara profesionalisme dan integritas dari Rencana Bisnis kita. Oleh sebab itu, cobalah untuk hanya mencantumkan butir di bagian ini yang:
* Benar-benar berkaitan dengan bisnis.
* Akan menolong keputusan pembiayaan (cantumkan hanya butir yang positif).
LANGKAH 9: Kesimpulan
Di bagian ini, kita perlu menyimpulkan seluruh bagian tekstual dari Rencana Bisnis. Pastikan bahwa kita menyatukan semua bagian, dengan memberikan pembaca satu keterangan ringkas dan saksama dari bisnis secara utuh. Ingatlah, Rencana Bisnis tidak hanya untuk penggunaan kita, tapi akan dibaca oleh orang lain. Rencana Bisnis itu sendiri harus mengalir lancar, dan harus jelas bagi semua orang yang membacanya.
CATATAN: Makin terperinci Rencana Bisnis, makin sedikit lah pertanyaan yang akan diajukan sumber pembiayaan kepada kita, sebelum mereka memutuskan untuk membiayai. Juga, makin banyak pekerjaan yang kita lakukan pada saat menulis Rencana Bisnis, makin baik lah persiapan kita ketika tiba saatnya membuka atau memperluas bisnis kita.
Keuangan
Separuh pertama dari Rencana Bisnis adalah bagian naratif, yang menjelaskan bagaimana bisnis kita akan dioperasikan, dan apa yang kita sedang rencanakan. Setengah bagian, Keuangan, adalah sisi angka dari Rencana Bisnis. Bagian ini sangat penting sebab sumber pembiayaan suka menelaah angka-angka; karena inilah caranya mereka dapat memastikan bahwa mereka akan dibayar kembali. Harap mengikuti langkah berikut untuk memastikan bahwa kita akan mencantumkan semua unsur yang diperlukan.
LANGKAH 10: Laporan Keuangan yang Lampau
Kalau kita sedang mengawali satu bisnis baru, kita perlu menyediakan dokumen keuangan kunci bagi orang-orang untuk menelaah Rencana Bisnis. Dokumen ini harus meliputi yang berikut, dan harus mencakup tiga tahun terakhir:
* Pajak untuk (para) pemilik atau personalia utama.
* Rangkuman akun pribadi untuk (para) pemilik atau personalia utama. Ini harus, meliputi cek, tabungan, dan akun investasi lainnya.
* Kepemilikan atau kolateral. Kalau (para) pemilik mempunyai sesuatu yang bernilai besar yang dapat dipergunakan sebagai kolateral bilamana dibutuhkan, Anda perlu mencantumkannya disini.
LANGKAH 11: Sumber dari Pembiayaan
Bagian dari Rencana Bisnis ini harus menyatakan dimana kita akan memperoleh setiap sumber pembiayaan untuk bisnis baru atau bisnis perluasan kita. Kalau kita berada di dalam proses untuk melamar pembiayaan atau pinjaman, kita perlu mendaftarkan semua tempat dan jumlah yang telah kita ajukan. Kalau kita membiayai proyek sendiri, atau melalui proses bisnis yang sudah ada, harap nyatakan di sini. Sesungguhnya disini, kita sedang mengatakan pembaca bagaimana kita berencana untuk membayar segala sesuatunya.
LANGKAH 12: Daftar Perlengkapan Modal
Di bagian ini kita harus menyediakan daftar terperinci dari semua perlengkapan modal yang kita perlu beli untuk mengawali atau memperluas bisnis kita. Biasanya satu data modal didefinisikan sebagai data biaya yang lebih dari $1,000, dan punya masa guna yang lebih dari satu tahun. Namun demikian, untuk bisnis kecil, bisa juga dimasukkan apapun data yang biayanya lebih dari $100.
LANGKAH 13: Neraca (Balance Sheet)
Neraca biasanya hanya ada di dunia akuntansi, tapi dalam hal ini kita akan perlu satu neraca untuk menyediakan ke lembaga keuangan tentang asset kita, kewajiban dan modal sendiri. Disarankan agar kita menghubungi akuntan publik terdaftar untuk bagian ini, karena ini bukan untuk coba-coba bagi orang baru kecuali mereka mempunyai pengalaman akuntansi. Biasanya, kita hanya perlu mempersiapkan neraca pada hari kita membuka bisnis kita.
LANGKAH 14: Ikhtisar Rugi Laba Pro-Forma
Ikhtisar rugi laba proforma adalah proyeksi penjualan dan belanja untuk sejumlah waktu tertentu. Ketika mengembangkan Rencana Bisnis kita biasanya akan mau mengembangkan ikhtisar rugi laba proforma untuk paling tidak tiga tahun berikutnya, dengan tahun pertama dibagi atas dasar bulanan. Berapa lama sebelumnya kita memproyeksikan itu terserah kita, tapi paling minimum kita perlu merencanakan untuk tahun pertama. Untuk mengembangkan ikhtisar rugi laba proforma, kita perlu meliputi informasi berikut:
1. Penjualan. Ini adalah jumlah dolar penjualan dari bisnis kita.
2. Biaya penjualan. Ini adalah biaya apapun yang berhubungan dengan penjualan itu.
3. Laba bruto. Ini adalah keuntungan dari penjualan dikurang biaya penjualan.
4. Administrasi umum. Ini biasanya disusun dari biaya operasional. Ini akan termasuk biaya sewa, gaji, dan sebagainya.
5. Belanja lain. Ini adalah pengeluaran lain yang bukan berulang atau rutin.
6. Laba bersih. Ini adalah total ketika kita mengurangi biaya administrasi dan belanja lain dari laba bruto.
LANGKAH 15: Arus Kas Pro-Forma
Bagian ini dirancang untuk memberikan kita pengertian yang mendalam tentang bagaimana arus kas kita mengalir. Di bagian ini kita perlu meliputi yang berikut:
• Saldo Kas Awal. Ini adalah kas yang kita punyai dalam persediaan ketika bisnis dimulai atau diperluas.
• Cash Inflow. Ini adalah sejumlah kas yang masuk selama periode yang ditetapkan.
• Kas Tersedia. Ini adalah jumlah dari saldo awal, dan cash inflow.
• Cash Outflow. Ini adalah kas yang ke luar selama periode yang ditetapkan.
• Saldo Kas Akhir. Ini adalah jumlah kas yang Anda punyai setelah kita mengurangi outflow dari kas tersedia.
Sekali lagi, kita perlu melakukan proforma ini sepanjang waktu yang sama seperti kita lakukan untuk yang lain.
LANGKAH 16: Neraca Pro-Forma
Bagian ini akan sangat mirip dengan LANGKAH 13; bagaimanapun, di sini kita perlu menghitung asset dan kewajiban kita pada landasan proyeksi periode yang sama yang kita lakukan untuk proforma. Sekali lagi, direkomendasikan bahwa kita mempekerjakan akuntan untuk mengembangkan ini.
CATATAN: Biasanya, neraca proforma dipecah ke dalam triwulan untuk setiap tahun fiskal.
Penulisan Rencana Bisnis sangat penting untuk bisnis baru atau bisnis perluasan kiyta, karena ia menyediakan kita dan orang lain dengan satu panduan jelas tentang kemana bisnis kita pergi. kita harus mempersiapkan waktu beberapa jam untuk pengembangan rencana kita; karena kalau ini selesai dengan benar, ini akan menolong bisnis kita sukses.
Sebagai tambahan terhadap aspek dari Rencana Bisnis mendaftarkan di atas, kita juga perlu melaksanakan analisis dan taksiran agar mampu lekat memproyeksikan keuangan dari bisnis kita.
Proyeksi Keuangan
Meramalkan pembayaran dari bisnis kita mungkin bisa membuat takut atau sulit, tapi kenyataannya tidaklah sedemikian buruk. Perencanaan yang baik terdiri dari bagaimana membuat terkaan akademis seperti misalnya berapa banyak uang yang kita akan hasilkan dan berapa banyak yang kita akan perlu belanjakan, kemudian penggunaan taksiran ini untuk menghitung apakah bisnis kita akan menguntungkan.
Di sini adalah proyeksi keuangan yang kita harus buat:
Analisa balik-modal.
Di sini kita akan mempergunakan taksiran pendapatan dan belanja untuk menentukan apakah, secara teori paling tidak, bisnis kita akan menghasilkan uang cukup banyak untuk menutupi biayanya.
Perkiraan rugi-laba.
Berikutnya kita akan menyuling taksiran penjualan dan belanja yang kita mempergunakan untuk analisa balik-modal ke dalam proyeksi bulanan yang formil, dari laba bisnis kita untuk tahun pertama berjalan.
Proyeksi arus kas.
Sekalipun perkiraan rugi-laba kiyta mengatakan bahwa bisnis kita akan mempunyai pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan belanja - dengan kata lain, bahwa ini menguntungkan - angka itu tidak akan mengatakan kita, kalau kiyta akan punya kas cukup di tangan dari bulan ke bulan untuk membayar sewa atau pembelian barang inventaris lagi. Proyeksi arus kas menunjukkan berapa banyak uang kita akan punyai - atau berapa banyak kita akan merugi - setiap bulan. Ini membiarkan kita tahu kalau kita akan perlu satu batas pemberian kredit atau pengaturan lain untuk menutupi shortfalls berkala.
Estimasi biaya awal.
Sederhananya, ini adalah penjumlahan dari semua belanja yang kiyta akan buat sebelum membuka bisnis kita. Kalau kita perlu melunasi biaya ini di tahun pertama atau kedua bisnis, mereka harus termasuk ke dalam proyeksi arus kas bulanan.
Lagi, siapapun juga audiens kita, kita harus secermat mungkin ketika menghitung ramalan analisa balikmodal dan rugi-laba bisnis kita. Hal terakhir yang kita inginkan adalah mengalami kesengsaraan dari memulai bisnis yang tiada harapan untuk menghasilkan laba besar.
Persiapkan analisa balikmodal sebelum menghabiskan waktu pada Rencana Bisnis lengkap.
Bagaimana kita bisa mengatakan kalau ide bisnis kita akan menguntungkan?
Jawaban jujur adalah, kita tidak bisa. Tapi ketidak-pastian ini tidak boleh membatalkan kita dari meneliti kesehatan keuangan ide kita. Mempersiapkan "analisa balikmodal" atau "perkiraan pulang-pokok" seperti halnya beberapa proyeksi keuangan yang lain, dapat menolong kita menentukan apakah bisnis kita akan sukses atau gagal.
Apa yang Analisa Balik-Modal Katakan pada Kita?
Analisa balik-modal menunjukkan kita jumlah pendapatan yang kita akan hasilkan untuk menutupi belanja kita, sebelum kita menghasilkan laba sepeserpun. Kalau kita dapat mencapai dan melampaui titik impas kita, yaitu, jika kita dapat dengan mudah menghasilkan lebih dari jumlah pendapatan penjualan yang kita akan perlukan untuk mencapai pengeluaran kita – maka barulah bisnis kita ada kesempatan untuk menghasilkan uang.
Banyak pengusaha berpengalaman mempergunakan analisa balikmodal sebagai alat saring utama untuk bisnis baru. Mereka tidak akan menulis Rencana Bisnis lengkap kecuali jika perkiraan balikmodal mereka memperlihatkan bahwa pendapatan penjualan mereka diproyeksikan jauh melebihi biaya untuk melakukan bisnis. Berita gembira adalah bahwa analisa balikmodal menjadi bagian dari setiap Rencana Bisnis, sehingga jika kita mulai melakukan analisa balik-modal sekarang, kita telah mengawali mengerjakan Rencana Bisnis Anda.
Bagaimana Mempersiapkan Analisa Balik-Modal?
Untuk melaksanakan analisa balikmodal, kita harus membuat terkaan akademis tentang belanja dan pendapatan kita. Kita harus lakukan beberapa penelitian serius - mencakup analisa pasar kita - untuk menentukan proyeksi volume penjualan kita dan antisipasi belanja kita .
Buku-buku dan software Rencana Bisnis dapat mengajari kita bagaimana caranya membuat pendapatan layak dan rencana anggaran.
Kita akan perlu membuat taksiran dan hitungan berikut:
Biaya-biaya tetap.
Biaya-biaya tetap (kadangkala disebut "ongkos exploitasi") jangan bervariasi banyak dari bulan ke bulan. Mereka mencakup sewa, asuransi, utiliti, dan belanja lainnya. Ide yang baik untuk menyiapkan ekstra, katakanlah 10%, ke dalam analisa balik-modal Kita untuk menutupi bermacam-macam belanja yang kita tidak dapat ramalkan.
Pendapatan penjualan.
Ini adalah total dolar dari aktivitas penjualan yang kita hasilkan ke dalam bisnis kita setiap bulan atau tahun. Untuk melaksanakan analisa balik-modal yang sah, kita harus berlandaskan perkiraan kita pada volume bisnis yang kita benar-benar harapkan -- tidak pada berapa banyak kita perlu membuat satu laba yang baik.
Laba bruto rerata untuk setiap penjualan.
Laba bruto rerata adalah uang yang tersisa dari setiap dolar penjualan setelah membayar biaya langsung dari satu penjualan. (Biaya langsung adalah apa yang kita bayar untuk menyediakan produk atau jasa kita.) Sebagai contoh, jika Antoinette membayar rata-rata $100 untuk barang-barang pembuat pakaian yang dia jual untuk rata-rata $300, laba bruto rerata-nya adalah $200.
Persentase laba bruto rerata.
Persentase ini mengatakan kita berapa banyak setiap dolar pendapatan penjualan yang berupa laba bruto. Untuk menghitung persentase laba bruto rata-rata kita, bagilah angka laba bruto rata-rata kita dengan harga penjualan rata-rata. Sebagai contoh, jika Antoinette menghasilkan rata-rata laba bruto sebesar $200 pada pakaian yang dia jual untuk rata-rata $300, persentase laba bruto-nya adalah 66.7%($200 dbagi $300).
Menghitung Titik Impas
Begitu kita telah menghitung angka-angka di atas, maka mudah saja untuk menentukan titik impas kita. Bagi saja taksiran biaya-biaya tetap tahunan kita dengan persentase laba bruto kita untuk menentukan jumlah pendapatan penjualan yang kita akan perlukan untuk mencapai balikmodal. Sebagai contoh, jika biaya-biaya tetap Antoinette adalah $6,000 per bulan, dan dia mengharapkan margin keuntungan 66.7%, titik impas-nya adalah $9,000 di pendapatan penjualan per bulan ($6,000 dibagi 0.667).
Dengan kata lain, Antoinette harus menghasilkan $9,000 setiap bulan untuk membayar biaya-biaya tetap-nya dan biaya (produk) langsung-nya. (Catat bahwa angka ini tidak mencakup laba, atau bahkan gaji untuk Antoinette.)
Kalau Anda Tidak Dapat Impas
Kalau titik impas kita lebih tinggi dibandingkan pendapatan yang kita harapkan, kita perlu memutuskan apakah aspek tertentu dari rencana kita dapat diubah untuk menciptakan titik impas yang terjangkau.
Sebagai contoh, mungkin kita dapat:
• menemukan sumber barang persediaan yang lebih murah;
• melakukan tanpa karyawan ;
• menghemat sewa dengan bekerja dari rumah kita, atau
• menjual produk atau jasa Anda pada harga yang lebih tinggi.
Jika kita mengolah angka-angka dan pendapatan penjualan balik-modal kita masih tampak seperti angka yang tidak dapat dicapai, maka kita mungkin perlu membatalkan ide bisnis kita. Jika ini terjadi, bersyukurlah bahwa kita menyadarinya sebelum kita menginvestasikan uang kita(atau orang lain) pada ide itu.
Analisa Keuangan Selanjutnya
Jika perkiraan balik-modal kita memperlihatkan bahwa kita akan menghasilkan pendapatan yang lebih besar daripada yang kita perlukan untuk balikmodal, kita bisa menganggap diri kita beruntung. Tapi kita masih perlu untuk menentukan berapa besar laba yang bisnis kita akan hasilkan, dan apakah kita akan punya kas cukup tersedia untuk membayar tagihan-tagihan kita ketika jatuh tempo. Singkatnya, perkiraan balikmodal adalah sebuah alat saring yang hebat, tapi kita perlu analisa yang lebih lengkap sebelum kita mulai menginvestasikan uang sebenarnya pada bisnis kita.
Berikut adalah proyeksi keuangan tambahan yang juga harus menjadi bagian dari Rencana Bisnis kita, untuk menyelesaikan gambaran keuangan bisnis kita.
Perkiraan rugi-laba.
Ini adalah proyeksi bulan-demi-bulan dari laba bersih operasi bisnis kita.
Proyeksi arus kas.
Ini memperlihatkan kita berapa banyak kas aktual yang kita akan miliki, bulan demi bulan, untuk menutupi pengeluaran kita.
Estimasi biaya awal.
Ini adalah penjumlahan dari semua belanja yang kita akan buat sebelum membuka bisnis kita.
Penyusunan Business Plan biasanya memang sesuatu yang membosankan dan merepotkan. Namun, ini jauh lebih penting daripada proses evaluasi dan perbaikan di tengah jalan. So, susun rencana bisnis kita dengan lebih optimal.
Satu hari yang kita sisihkan untuk menyusun business plan, adalah bagian dari seribu kali keuntungan yang akan kita dapatkan dari bisnis yang kita jalankan. Dengan catatan, buatlah business plan yang down-to-earth dan 'mudah' untuk dieksekusi!
Business Plan (Rencana Bisnis) adalah dokumen tertulis yang mendeskripsikan bisnis yang kita ingin mulai dan bagaimana mengupayakan agar bisnis itu menguntungkan. Rencana Bisnis biasanya dimulai dengan pernyataan yang menguraikan secara singkat maksud dan tujuan bisnis, dan selanjutnya bagaimana cara pemilik bisnis akan mewujudkan tujuan itu, termasuk strategi pemasaran terperinci.
Rencana Bisnis yang lengkap juga mengandung analisa balik-modal, proyeksi rugi-laba, dan analisa arus kas yang dirancang untuk memperlihatkan bahwa jika bisnis berkembang sesuai harapan, ia akan menghasilkan uang.
Apakah perlu membuat Rencana Bisnis sekalipun kita tidak akan meminjam uang? Tentu saja.
Rencana Bisnis bukanlah sekedar pajangan di etalase untuk menarik investor potensial atau sekedar memasarkan bisnis kita ke pemberi kredit potensial. Rencana Bisnis yang bagus seharusnya menjual kita, pemilik potensial, tentang kelangsungan hidup keuangan dan kesehatan dari ide bisnis kita.
Menciptakan Rencana Bisnis akan 'memaksa' kita untuk memikirkan hal-hal penting sebelum kita memulai bisnis kita, - misalnya bagaimana kita akan mengumpulkan uang dan apa strategi pemasaran dan biaya awal yang kita proyeksikan - dan akan menolong kita memastikan apakah ide kita itu ampuh.
Kalau kita menulis Rencana Bisnis, lengkap dengan analisa balik-modal, perkiraan rugi-laba, dan proyeksi arus kas, kita dapat mengolah ide kita dan memperbaikinya sebelum kita memulai bisnis. Di sisi lain, kita bisa secara jujur melihat angka-angka bisnis kita dan mungkin menemukan bahwa keuntungan yang diharapkan tidak bisa terwujud.
Dalam hal ini, salah satu maksud terpenting dari penulisan Rencana Bisnis adalah untuk memberitahui kita agar tidak membuka bisnis yang buruk.
Bagaimana menulis Rencana Bisnis?
Struktur, isi, dan format dari Rencana Bisnis kita akan bergantung kepada ide bisnis dan audiens yang kita sasar. Kalau kita sedang mencoba untuk mengumpulkan uang dari investor atau meminjam uang dari bank, Rencana Bisnis kita harus menyajikan data keuangan dan riset pemasaran dalam satu paket mulus yang profesional. Pada sisi lain, kalau kita sedang membiayai bisnis kita sendiri, kita mungkin saja tidak perlu demo penjualan (dan kertas yang mahal). Tapi, prinsip dasarnya tetap sama... Kerjakanlah kewajiban kita dan ciptakan Rencana Bisnis yang memberikan kita gambaran realistis dari bisnis yang kita usulkan!
Hal-hal penting dari Rencana Bisnis
Sebelum kita dapat memulai atau memperluas bisnis, kita perlu memastikan bahwa kita atau perusahaan kita telah bersiap-siap untuk mulai atau ekspansi. Hal pertama yang kita perlu lakukan sebelum kita mulai memikirkan pembiayaan bisnis kita adalah, menulis Rencana Bisnis terperinci.
Ikuti tahapan 16 langkah di bawah ini untuk melengkapi Rencana Bisnis yang layak untuk kita sampaikan bersama dengan aplikasi pembiayaan kita ke lembaga keuangan atau pemberi kredit.
LANGKAH 1: Tulis Pernyataan Tujuan
Ini harus berupa satu narasi pendek yang biasanya tidak lebih dari satu atau dua alinea. Maksud dari Pernyataan Tujuan ini adalah untuk menyatakan garis besar tujuan bisnis baru kita. Kalau kita terbiasa dengan Pernyataan Misi pada dunia perusahaan, maka inilah padanannya untuk bisnis kita.
LANGKAH 2: Tulis Deskripsi Bisnis
Deskripsi Bisnis harus menguraikan secara singkat persisnya apa Rencana Bisnis yang kita jual, dimana rencana beroperasinya, dan kepada siapa kita berencana menjualnya. Deskripsi Bisnis biasanya sepanjang satu atau dua halaman, dan harus mencakup:
Pertama, lokasi dari bisnis kita. Di sini kita menjelaskan dimana kita berencana akan mengoperasikan bisnis kita. Kalau kita telah memikirkan satu lokasi khusus, cantumkanlah di sini. Kalau kita berencana menjalankan bisnis kita dari rumah, atau bisnisnya bergerak (berpindah-pindah), deskripsikanlah secara detail di sini.
Kedua, cantumkan jam kerja. Kita perlu mendaftarkan jam dan hari buka dari bisnis kita.
Ketiga, berapa lama bisnis kita telah eksis. Uraian ini perlu diterapkan kalau kita sedang menulis Rencana Bisnis ini untuk memperluas bisnis kita yang sudah ada. Kalau kita sedang mengawali bisnis baru, maka kita bisa mengabaikan langkah ini.
Keempat, cantumkan profil pelanggan. Di bagian ini, kita perlu mendeskripsikan serinci mungkin seperti apa profil dari pelanggan rata-rata kita. Usahakan untuk mencantumkan daerah tempat tinggal pelanggan kita, atau alasan kenapa mereka sering berbisnis dengan kita. Di sini kita benar-benar menguraikan secara singkat ke pemodal potensial tentang demografis dari pelanggan-pelanggan kita.
LANGKAH 3: Analisa Pasar dan Kompetisi
Analisa Pasar dan Kompetisi adalah salah satu dari porsi yang lebih panjang dan lebih rumit dari Rencana Bisnis. Bagian ini harus sangat terperinci, dan pada akhirnya akan menyediakan kita satu gambaran jernih tentang akan menjadi apa proyeksi pasar dan penjualan kita begitu bisnis kita telah berjalan. Bagaimanapun, kita juga harus menyadari bahwa bagian ini adalah bagian yang paling sulit untuk ditulis, dan akan memerlukan beberapa waktu untuk melengkapinya.
Bagian ini tidak harus sepanjang tertentu; kita hanya perlu menulis sebanyak yang dibutuhkan untuk menguraikan bagian ini. Harap lihat uraian di bawah untuk Analisa Pasar dan Analisa Kompetisi, dan apa yang termasuk dalam narasi mereka.
Kompetisi Pasar
Di bagian ini, kita perlu mendeskripsikan pasar pada area operasi kita, dan kebutuhan untuk jenis bisnis kita di area operasi itu. Kita juga perlu mendeskripsikan potensial pasar untuk bisnis kita. Untuk memenuhi ini, kita perlu menguraikan secara singkat jumlah dari pelanggan yang kita akan punyai. Untuk menyediakan informasi ini, kita perlu melakukan hal-hal berikut:
* Menaksir berapa banyak orang-orang yang tinggal di daerah geografis bisnis kita;
* Menaksir berapa banyak orang-orang akan melewati area bisnis kita per hari.
Meneliti informasi ini dengan menggunakan statistik sensus lokal, atau dengan benar-benar menghitung jumlah dari orang-orang di depan satu lokasi spesifik, kita akan mampu menaksir pasar dimana bisnis kita akan beroperasi.
Analisa Kompetisi
Di bagian ini, kita perlu merumuskan satu gambaran ringkas tentang kompetisi kita dalam kaitannya dengan angka. Untuk memenuhi kebutuhan ini, ikuti tahapan berikut:
Pertama, rumuskan penjualan tahunan dari kompetitor-kompetitor utama kita. Kita mungkin mampu untuk menentukan ini dengan melihat data ekonomi lokal, tapi kemungkinan besar kita perlu menaksir ini dari observasi.
Kedua, untuk mengamati informasi ini kita perlu benar-benar berada di area kompetisi untuk memerhatikan berapa banyak pelanggan yang benar-benar memasuki area bisnis mereka dalam jangka waktu tertentu. Begitu kita punya angka ini maka kita perlu mempergunakannya untuk menentukan angka rata-rata dari pelanggan per hari yang memasuki bisnis mereka. Ingat-ingat bahwa kita juga harus menaksir periode-periode puncak dan periode-periode yang lambat di sepanjang hari.
Ketiga, mengambil angka rata-rata dari pelanggan per hari, kemudian taksir rata-rata dari apa yang setiap pelanggan belanjakan. Pengetahuan kita tentang bisnis, atau pengalaman kita di bisnis itu seharusnya membuat kita mampu menaksir angka ini.
Keempat, hitung jumlah dari hari-hari bukanya bisnis!
Begitu kita memiliki semua informasi yang diuraikan di bagian ini, maka kita perlu menuliskan Analisa Kompetisi kita. Kombinasi pengetahuan tentang berapa banyak pelanggan yang kita miliki per hari, berapa banyak mereka berbelanja, dan jumlah dari hari bisnis buka per tahun, akan mengijinkan kita untuk mendapat gambaran jernih tentang penjualan tahunan dari kompetisi kita.
CATATAN: Kita mungkin punya beberapa kompetitor utama pada area operasi kita. Agar benar-benar dapat mengembangkan Rencana Bisnis yang sukses, maka kita perlu melaksanakan analisa ini pada setiap kompetitor kita . Maka dari itu, bagian ini mungkin akan paling banyak menyita waktu di antara semua bagian dari Rencana Bisnis.
LANGKAH 4: Bagian Produk dan atau Jasa
Di bagian ini, kita perlu memutuskan apa yang bisnis kita akan sediakan untuk para pelanggan kita.
Apakah kita akan menjual produk?
Apakah kita akan menyediakan jasa?
Apakah kita akan menyediakan satu kombinasi produk dan jasa?
Bagian ini harus menyatakan semua produk dan atau jasa yang bisnis kita akan sediakan; oleh sebab itu, tidak ada batasan halaman. Untuk menulis bagian ini, harap mengikuti tahapan ini:
Pertama, butirkan dan daftarkan setiap produk yang kita akan jual. Pastikan kita liputi yang berikut:
1. Berikan uraian ringkas tentang setiap produk.
2. Daftarkan berapa harga setiap unit.
3. Daftarkan berapa banyak setiap unit yang kita akan perlukan pada awal bisnis kita.
Kedua, buat daftar dari jasa yang bisnis kita akan laksanakan. Untuk membuat daftar ini, kita perlu mengikuti yang berikut:
1. Berikan uraian ringkas tentang setiap jasa.
2. Berikan estimasi biaya untuk setiap jasa.
3. Kalau jasa-jasa dapat dikombinasikan, maka berikan estimasi biaya untuk jasa-jasa kombinasi itu.
Ketiga, kalau Rencana Bisnis kita mengombinasikan produk dan jasa, maka kita juga perlu meliputi satu bagian pada Rencana Bisnis kita yang menguraikan hal ini. Harap cantumkan yang berikut kalau ini berlaku bagi bagian kita:
1. Buat daftar terperinci dari semua kombinasi berbeda dari produk dan jasa yang bisnis kita akan sediakan. Daftar ini juga harus mencakup struktur harga untuk setiap kombinasi.
CATATAN: Sebagai tambahan terhadap mendaftarkan produk, jasa, dan hargai bagi seluruh kombinasi berbeda, kita perlu dengan singkat mendeskripsikan korelasi untuk setiap produk atau jasa untuk setiap jenis dari pelanggan yang bisnis kita akan layani. Juga, kalau bisnis kita akan menyediakan produk berbeda atau jasa pada satu basis musiman, kemudian kita juga perlu mengulangi tahapan ini untuk setiap musim operasi.
LANGKAH 5: Lokasi
Bagian ini agak mirip ulangan dari yang didaftarkan pada Deskripsi Bisnis, akan tetapi, disini harus jauh lebih terperinci. Di bagian ini kita harus menyediakan satu narasi terperinci tentang darimana bisnis kita akan beroperasi. Kita perlu mendaftarkan beberapa hal-hal yang harus termasuk:
* Keuntungan dari lokasi yang kita telah pilih.
* Kerugian dari lokasi yang kita telah pilih.
* Kedekatan terhadap kompetitor kita.
* Kesulitan yang mungkin pelanggan kita hadapi dalam menjangkau bisnis kita.
Setelah kita menjelaskan empat poin di atas, kita perlu juga menjelaskan bagaimana Rencana Bisnis kita dalam hal menyeimbangkan atau mengatasi kerugian dan atau rintangan di atas.
LANGKAH 6: Rencana Pemasaran
Pada bagian berikutnya dari Rencana Bisnis, kita perlu menulis rencana pemasaran. Sementara mempersiapkan bagian ini kita perlu menguraikan secara singkat apa yang biasa dikenal sebagai 4P. 4P disusun dari berikut:
* Price
* Product
* Place
* Promotion
Dua P pertama dari rencana pemasaran yang kita perlu bangun adalah harga dan produk. Ini sangat sederhana, karena kita telah mengerjakan ini pada bagian “Produk atau Jasa”.
P ketiga adalah Place atau tempat. Di sini kita menulis uraian terperinci tentang dimana kita berencana memperoleh produk yang kita akan jual (yaitu distributor). Kita juga perlu mencantumkan dalam bagian ini tentang bagaimana kita berencana menyampaikan produk ke konsumen. Sebagai contoh, kalau kita akan memulai perusahaan mebel, maka kita perlu menjelaskan darimana kita akan memperoleh perabot mebel, dan bagaimana kita berencana menyampaikannya ke pelanggan kita.
P keempat adalah Promotion. Ini adalah P yang terpenting di bagian ini, dan ini harus menjadi bagian yang paling panjang. Di bagian ini adalah tanggung jawab kita untuk menjelaskan bagaimana rencana kita dalam menarik perhatian untuk bisnis kita dan teknik-teknik periklanan yang kita berencana akan pergunakan. Ketika menulis bagian ini, kita perlu memerhatikan yang berikut:
Pertama, daftarkan sarana apa yang akan kita gunakan ketika beriklan. Apakah kita berencana membuat iklan televisi atau radio komersil? Apakah kita berencana pada iklan cetak atau brosur atau email? Atau, apakah kita berencana membeli satu iklan besar pada Halaman Kuning.
Kedua, daftarkan bagaimana kita akan mengiklankan bisnis kita pada lokasi bisnis itu sendiri. Di bagian ini kita perlu mendiskusikan logo atau signage bisnis kita. Jika bisnis kita adalah bisnis yang bergerak, atau bisnis rumahan, maka kita perlu menjelaskan di bagian ini bagaimana kita berencana menarik perhatian untuk bisnis kita. Sebagai contoh, jika kita berencana mempunyai situs web, kita perlu mencantumkannya di sini.
Akhirnya, sebagai bagian naratif dari bagian ini, kita perlu menjelaskan strategi pemasaran lengkap kita yang akan meliputi semua butir yang didaftarkan di atas.
LANGKAH 7: Tim Manajemen dan Personalia Penting
Di bagian Rencana Bisnis ini, kita perlu mencantumkan uraian dan pengalaman dari manajemen puncak atau pemilik atau personalia penting lainnya. Di bagian ini kita perlu menulis narasi tentang pengalaman mereka pada bisnis yang kita akan lakukan, atau pengalaman kerja yang terkait lainnya. Pada akhir dari bagian ini kita perlu juga menyertakan riwayat hidup dari semua personalia penting.
PETUNJUK: Jangan mengabaikan bagian ini dengan tidak mencurahkan waktu yang cukup padanya. Kalau kita sedang mengajukan aplikasi pembiayaan bisnis, dan ada faktor-faktor lain yang menjadi penghalang, maka pengalaman dan karakter dari personalia puncak mungkin menjadi alasan bahwa kita tetap didanai. Bukti positif dari ini dapat dilihat pada beberapa program KUK ketika mereka mempertimbangkan “karakter”. Kalau kita mempekerjakan orang-orang baik, dengan latar belakang baik, maka itu adalah nilai tambahan untuk bisnis kita.
LANGKAH 8: Butir Data lain
Ada butir-butir lain yang umumnya kita mau letakkan ke dalam Rencana Bisnis kita yang tidak termasuk ke bagian yang lain. Kalau kita punya butir-butir demikian, yang berkaitan dengan bisnis kita, harap cantumkan di sini. Sebagai contoh, kalau kita sedang mengawali bisnis jasa pindahan, dan sehubungan dengan itu, kita telah memiliki sendiri satu truk angkut pindahan. Bagian ini bisa berisi informasi apapun. Namun demikian, kita tentu tetap ingin memelihara profesionalisme dan integritas dari Rencana Bisnis kita. Oleh sebab itu, cobalah untuk hanya mencantumkan butir di bagian ini yang:
* Benar-benar berkaitan dengan bisnis.
* Akan menolong keputusan pembiayaan (cantumkan hanya butir yang positif).
LANGKAH 9: Kesimpulan
Di bagian ini, kita perlu menyimpulkan seluruh bagian tekstual dari Rencana Bisnis. Pastikan bahwa kita menyatukan semua bagian, dengan memberikan pembaca satu keterangan ringkas dan saksama dari bisnis secara utuh. Ingatlah, Rencana Bisnis tidak hanya untuk penggunaan kita, tapi akan dibaca oleh orang lain. Rencana Bisnis itu sendiri harus mengalir lancar, dan harus jelas bagi semua orang yang membacanya.
CATATAN: Makin terperinci Rencana Bisnis, makin sedikit lah pertanyaan yang akan diajukan sumber pembiayaan kepada kita, sebelum mereka memutuskan untuk membiayai. Juga, makin banyak pekerjaan yang kita lakukan pada saat menulis Rencana Bisnis, makin baik lah persiapan kita ketika tiba saatnya membuka atau memperluas bisnis kita.
Keuangan
Separuh pertama dari Rencana Bisnis adalah bagian naratif, yang menjelaskan bagaimana bisnis kita akan dioperasikan, dan apa yang kita sedang rencanakan. Setengah bagian, Keuangan, adalah sisi angka dari Rencana Bisnis. Bagian ini sangat penting sebab sumber pembiayaan suka menelaah angka-angka; karena inilah caranya mereka dapat memastikan bahwa mereka akan dibayar kembali. Harap mengikuti langkah berikut untuk memastikan bahwa kita akan mencantumkan semua unsur yang diperlukan.
LANGKAH 10: Laporan Keuangan yang Lampau
Kalau kita sedang mengawali satu bisnis baru, kita perlu menyediakan dokumen keuangan kunci bagi orang-orang untuk menelaah Rencana Bisnis. Dokumen ini harus meliputi yang berikut, dan harus mencakup tiga tahun terakhir:
* Pajak untuk (para) pemilik atau personalia utama.
* Rangkuman akun pribadi untuk (para) pemilik atau personalia utama. Ini harus, meliputi cek, tabungan, dan akun investasi lainnya.
* Kepemilikan atau kolateral. Kalau (para) pemilik mempunyai sesuatu yang bernilai besar yang dapat dipergunakan sebagai kolateral bilamana dibutuhkan, Anda perlu mencantumkannya disini.
LANGKAH 11: Sumber dari Pembiayaan
Bagian dari Rencana Bisnis ini harus menyatakan dimana kita akan memperoleh setiap sumber pembiayaan untuk bisnis baru atau bisnis perluasan kita. Kalau kita berada di dalam proses untuk melamar pembiayaan atau pinjaman, kita perlu mendaftarkan semua tempat dan jumlah yang telah kita ajukan. Kalau kita membiayai proyek sendiri, atau melalui proses bisnis yang sudah ada, harap nyatakan di sini. Sesungguhnya disini, kita sedang mengatakan pembaca bagaimana kita berencana untuk membayar segala sesuatunya.
LANGKAH 12: Daftar Perlengkapan Modal
Di bagian ini kita harus menyediakan daftar terperinci dari semua perlengkapan modal yang kita perlu beli untuk mengawali atau memperluas bisnis kita. Biasanya satu data modal didefinisikan sebagai data biaya yang lebih dari $1,000, dan punya masa guna yang lebih dari satu tahun. Namun demikian, untuk bisnis kecil, bisa juga dimasukkan apapun data yang biayanya lebih dari $100.
LANGKAH 13: Neraca (Balance Sheet)
Neraca biasanya hanya ada di dunia akuntansi, tapi dalam hal ini kita akan perlu satu neraca untuk menyediakan ke lembaga keuangan tentang asset kita, kewajiban dan modal sendiri. Disarankan agar kita menghubungi akuntan publik terdaftar untuk bagian ini, karena ini bukan untuk coba-coba bagi orang baru kecuali mereka mempunyai pengalaman akuntansi. Biasanya, kita hanya perlu mempersiapkan neraca pada hari kita membuka bisnis kita.
LANGKAH 14: Ikhtisar Rugi Laba Pro-Forma
Ikhtisar rugi laba proforma adalah proyeksi penjualan dan belanja untuk sejumlah waktu tertentu. Ketika mengembangkan Rencana Bisnis kita biasanya akan mau mengembangkan ikhtisar rugi laba proforma untuk paling tidak tiga tahun berikutnya, dengan tahun pertama dibagi atas dasar bulanan. Berapa lama sebelumnya kita memproyeksikan itu terserah kita, tapi paling minimum kita perlu merencanakan untuk tahun pertama. Untuk mengembangkan ikhtisar rugi laba proforma, kita perlu meliputi informasi berikut:
1. Penjualan. Ini adalah jumlah dolar penjualan dari bisnis kita.
2. Biaya penjualan. Ini adalah biaya apapun yang berhubungan dengan penjualan itu.
3. Laba bruto. Ini adalah keuntungan dari penjualan dikurang biaya penjualan.
4. Administrasi umum. Ini biasanya disusun dari biaya operasional. Ini akan termasuk biaya sewa, gaji, dan sebagainya.
5. Belanja lain. Ini adalah pengeluaran lain yang bukan berulang atau rutin.
6. Laba bersih. Ini adalah total ketika kita mengurangi biaya administrasi dan belanja lain dari laba bruto.
LANGKAH 15: Arus Kas Pro-Forma
Bagian ini dirancang untuk memberikan kita pengertian yang mendalam tentang bagaimana arus kas kita mengalir. Di bagian ini kita perlu meliputi yang berikut:
• Saldo Kas Awal. Ini adalah kas yang kita punyai dalam persediaan ketika bisnis dimulai atau diperluas.
• Cash Inflow. Ini adalah sejumlah kas yang masuk selama periode yang ditetapkan.
• Kas Tersedia. Ini adalah jumlah dari saldo awal, dan cash inflow.
• Cash Outflow. Ini adalah kas yang ke luar selama periode yang ditetapkan.
• Saldo Kas Akhir. Ini adalah jumlah kas yang Anda punyai setelah kita mengurangi outflow dari kas tersedia.
Sekali lagi, kita perlu melakukan proforma ini sepanjang waktu yang sama seperti kita lakukan untuk yang lain.
LANGKAH 16: Neraca Pro-Forma
Bagian ini akan sangat mirip dengan LANGKAH 13; bagaimanapun, di sini kita perlu menghitung asset dan kewajiban kita pada landasan proyeksi periode yang sama yang kita lakukan untuk proforma. Sekali lagi, direkomendasikan bahwa kita mempekerjakan akuntan untuk mengembangkan ini.
CATATAN: Biasanya, neraca proforma dipecah ke dalam triwulan untuk setiap tahun fiskal.
Penulisan Rencana Bisnis sangat penting untuk bisnis baru atau bisnis perluasan kiyta, karena ia menyediakan kita dan orang lain dengan satu panduan jelas tentang kemana bisnis kita pergi. kita harus mempersiapkan waktu beberapa jam untuk pengembangan rencana kita; karena kalau ini selesai dengan benar, ini akan menolong bisnis kita sukses.
Sebagai tambahan terhadap aspek dari Rencana Bisnis mendaftarkan di atas, kita juga perlu melaksanakan analisis dan taksiran agar mampu lekat memproyeksikan keuangan dari bisnis kita.
Proyeksi Keuangan
Meramalkan pembayaran dari bisnis kita mungkin bisa membuat takut atau sulit, tapi kenyataannya tidaklah sedemikian buruk. Perencanaan yang baik terdiri dari bagaimana membuat terkaan akademis seperti misalnya berapa banyak uang yang kita akan hasilkan dan berapa banyak yang kita akan perlu belanjakan, kemudian penggunaan taksiran ini untuk menghitung apakah bisnis kita akan menguntungkan.
Di sini adalah proyeksi keuangan yang kita harus buat:
Analisa balik-modal.
Di sini kita akan mempergunakan taksiran pendapatan dan belanja untuk menentukan apakah, secara teori paling tidak, bisnis kita akan menghasilkan uang cukup banyak untuk menutupi biayanya.
Perkiraan rugi-laba.
Berikutnya kita akan menyuling taksiran penjualan dan belanja yang kita mempergunakan untuk analisa balik-modal ke dalam proyeksi bulanan yang formil, dari laba bisnis kita untuk tahun pertama berjalan.
Proyeksi arus kas.
Sekalipun perkiraan rugi-laba kiyta mengatakan bahwa bisnis kita akan mempunyai pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan belanja - dengan kata lain, bahwa ini menguntungkan - angka itu tidak akan mengatakan kita, kalau kiyta akan punya kas cukup di tangan dari bulan ke bulan untuk membayar sewa atau pembelian barang inventaris lagi. Proyeksi arus kas menunjukkan berapa banyak uang kita akan punyai - atau berapa banyak kita akan merugi - setiap bulan. Ini membiarkan kita tahu kalau kita akan perlu satu batas pemberian kredit atau pengaturan lain untuk menutupi shortfalls berkala.
Estimasi biaya awal.
Sederhananya, ini adalah penjumlahan dari semua belanja yang kiyta akan buat sebelum membuka bisnis kita. Kalau kita perlu melunasi biaya ini di tahun pertama atau kedua bisnis, mereka harus termasuk ke dalam proyeksi arus kas bulanan.
Lagi, siapapun juga audiens kita, kita harus secermat mungkin ketika menghitung ramalan analisa balikmodal dan rugi-laba bisnis kita. Hal terakhir yang kita inginkan adalah mengalami kesengsaraan dari memulai bisnis yang tiada harapan untuk menghasilkan laba besar.
Persiapkan analisa balikmodal sebelum menghabiskan waktu pada Rencana Bisnis lengkap.
Bagaimana kita bisa mengatakan kalau ide bisnis kita akan menguntungkan?
Jawaban jujur adalah, kita tidak bisa. Tapi ketidak-pastian ini tidak boleh membatalkan kita dari meneliti kesehatan keuangan ide kita. Mempersiapkan "analisa balikmodal" atau "perkiraan pulang-pokok" seperti halnya beberapa proyeksi keuangan yang lain, dapat menolong kita menentukan apakah bisnis kita akan sukses atau gagal.
Apa yang Analisa Balik-Modal Katakan pada Kita?
Analisa balik-modal menunjukkan kita jumlah pendapatan yang kita akan hasilkan untuk menutupi belanja kita, sebelum kita menghasilkan laba sepeserpun. Kalau kita dapat mencapai dan melampaui titik impas kita, yaitu, jika kita dapat dengan mudah menghasilkan lebih dari jumlah pendapatan penjualan yang kita akan perlukan untuk mencapai pengeluaran kita – maka barulah bisnis kita ada kesempatan untuk menghasilkan uang.
Banyak pengusaha berpengalaman mempergunakan analisa balikmodal sebagai alat saring utama untuk bisnis baru. Mereka tidak akan menulis Rencana Bisnis lengkap kecuali jika perkiraan balikmodal mereka memperlihatkan bahwa pendapatan penjualan mereka diproyeksikan jauh melebihi biaya untuk melakukan bisnis. Berita gembira adalah bahwa analisa balikmodal menjadi bagian dari setiap Rencana Bisnis, sehingga jika kita mulai melakukan analisa balik-modal sekarang, kita telah mengawali mengerjakan Rencana Bisnis Anda.
Bagaimana Mempersiapkan Analisa Balik-Modal?
Untuk melaksanakan analisa balikmodal, kita harus membuat terkaan akademis tentang belanja dan pendapatan kita. Kita harus lakukan beberapa penelitian serius - mencakup analisa pasar kita - untuk menentukan proyeksi volume penjualan kita dan antisipasi belanja kita .
Buku-buku dan software Rencana Bisnis dapat mengajari kita bagaimana caranya membuat pendapatan layak dan rencana anggaran.
Kita akan perlu membuat taksiran dan hitungan berikut:
Biaya-biaya tetap.
Biaya-biaya tetap (kadangkala disebut "ongkos exploitasi") jangan bervariasi banyak dari bulan ke bulan. Mereka mencakup sewa, asuransi, utiliti, dan belanja lainnya. Ide yang baik untuk menyiapkan ekstra, katakanlah 10%, ke dalam analisa balik-modal Kita untuk menutupi bermacam-macam belanja yang kita tidak dapat ramalkan.
Pendapatan penjualan.
Ini adalah total dolar dari aktivitas penjualan yang kita hasilkan ke dalam bisnis kita setiap bulan atau tahun. Untuk melaksanakan analisa balik-modal yang sah, kita harus berlandaskan perkiraan kita pada volume bisnis yang kita benar-benar harapkan -- tidak pada berapa banyak kita perlu membuat satu laba yang baik.
Laba bruto rerata untuk setiap penjualan.
Laba bruto rerata adalah uang yang tersisa dari setiap dolar penjualan setelah membayar biaya langsung dari satu penjualan. (Biaya langsung adalah apa yang kita bayar untuk menyediakan produk atau jasa kita.) Sebagai contoh, jika Antoinette membayar rata-rata $100 untuk barang-barang pembuat pakaian yang dia jual untuk rata-rata $300, laba bruto rerata-nya adalah $200.
Persentase laba bruto rerata.
Persentase ini mengatakan kita berapa banyak setiap dolar pendapatan penjualan yang berupa laba bruto. Untuk menghitung persentase laba bruto rata-rata kita, bagilah angka laba bruto rata-rata kita dengan harga penjualan rata-rata. Sebagai contoh, jika Antoinette menghasilkan rata-rata laba bruto sebesar $200 pada pakaian yang dia jual untuk rata-rata $300, persentase laba bruto-nya adalah 66.7%($200 dbagi $300).
Menghitung Titik Impas
Begitu kita telah menghitung angka-angka di atas, maka mudah saja untuk menentukan titik impas kita. Bagi saja taksiran biaya-biaya tetap tahunan kita dengan persentase laba bruto kita untuk menentukan jumlah pendapatan penjualan yang kita akan perlukan untuk mencapai balikmodal. Sebagai contoh, jika biaya-biaya tetap Antoinette adalah $6,000 per bulan, dan dia mengharapkan margin keuntungan 66.7%, titik impas-nya adalah $9,000 di pendapatan penjualan per bulan ($6,000 dibagi 0.667).
Dengan kata lain, Antoinette harus menghasilkan $9,000 setiap bulan untuk membayar biaya-biaya tetap-nya dan biaya (produk) langsung-nya. (Catat bahwa angka ini tidak mencakup laba, atau bahkan gaji untuk Antoinette.)
Kalau Anda Tidak Dapat Impas
Kalau titik impas kita lebih tinggi dibandingkan pendapatan yang kita harapkan, kita perlu memutuskan apakah aspek tertentu dari rencana kita dapat diubah untuk menciptakan titik impas yang terjangkau.
Sebagai contoh, mungkin kita dapat:
• menemukan sumber barang persediaan yang lebih murah;
• melakukan tanpa karyawan ;
• menghemat sewa dengan bekerja dari rumah kita, atau
• menjual produk atau jasa Anda pada harga yang lebih tinggi.
Jika kita mengolah angka-angka dan pendapatan penjualan balik-modal kita masih tampak seperti angka yang tidak dapat dicapai, maka kita mungkin perlu membatalkan ide bisnis kita. Jika ini terjadi, bersyukurlah bahwa kita menyadarinya sebelum kita menginvestasikan uang kita(atau orang lain) pada ide itu.
Analisa Keuangan Selanjutnya
Jika perkiraan balik-modal kita memperlihatkan bahwa kita akan menghasilkan pendapatan yang lebih besar daripada yang kita perlukan untuk balikmodal, kita bisa menganggap diri kita beruntung. Tapi kita masih perlu untuk menentukan berapa besar laba yang bisnis kita akan hasilkan, dan apakah kita akan punya kas cukup tersedia untuk membayar tagihan-tagihan kita ketika jatuh tempo. Singkatnya, perkiraan balikmodal adalah sebuah alat saring yang hebat, tapi kita perlu analisa yang lebih lengkap sebelum kita mulai menginvestasikan uang sebenarnya pada bisnis kita.
Berikut adalah proyeksi keuangan tambahan yang juga harus menjadi bagian dari Rencana Bisnis kita, untuk menyelesaikan gambaran keuangan bisnis kita.
Perkiraan rugi-laba.
Ini adalah proyeksi bulan-demi-bulan dari laba bersih operasi bisnis kita.
Proyeksi arus kas.
Ini memperlihatkan kita berapa banyak kas aktual yang kita akan miliki, bulan demi bulan, untuk menutupi pengeluaran kita.
Estimasi biaya awal.
Ini adalah penjumlahan dari semua belanja yang kita akan buat sebelum membuka bisnis kita.
Penyusunan Business Plan biasanya memang sesuatu yang membosankan dan merepotkan. Namun, ini jauh lebih penting daripada proses evaluasi dan perbaikan di tengah jalan. So, susun rencana bisnis kita dengan lebih optimal.
Satu hari yang kita sisihkan untuk menyusun business plan, adalah bagian dari seribu kali keuntungan yang akan kita dapatkan dari bisnis yang kita jalankan. Dengan catatan, buatlah business plan yang down-to-earth dan 'mudah' untuk dieksekusi!