Franchise? Jangan Hanya Sales, Tapi Bisnis ...
Posted: Senin, 22 Juni 2009 by R. Anang Tinosaputra in Label: The Meaning of Marketing
0
Perkembangan bisnis dengan sistem franchise (waralaba) di tanah air sekarang ini sangat pesat. Begitu banyak jenis bisnis yang ditawarkan. Namun tampaknya franchise lokal masih sulit untuk menggempur franchise asing. Mengapa demikian?
Cobalah kita datang ke franchise lokal kemudian lakukan studi banding ke franchise asing yang menjual produk yang persis sama agar kita bisa membandingkan apple-to-apple. Cobalah kemudian renungkan, apa bedanya?
Beberapa waktu lalu saya mendampingi seorang sahabat yang terlibat aktif dalam franchise yang cukup berkembang di beberapa kota di Indonesia, Barner Store. Saya mendampingi sahabat ini karena dia sedang dalam proses untuk mengambil franchise lokal dengan investasi yang tidak terlalu besar. Setelah semua berjalan, saya melakukan studi banding, antara franchise yang diambil oleh sahabat saya tersebut dengan franchise asing. Saya juga mempelajari konsep-konsep dari para klien saya yang menjalankan sistem franchise. Dari hasil studi banding dan pembelajaran itu, saya menyimpulkan bahwa fokus dari franchise lokal masih lebih kepada Sales Development sedangkan franchise asing lebih ke Business Development.
Apa maksud dan bedanya?
Di banyak franchise lokal, fokus mereka seringkali hanya kepada kualitas produk saja tetapi kurang atau tidak memerhatikan pada hal-hal lain yang mendukung perkembangan bisnis, misalnya: training berkesinambungan kepada para pengambil franchise dan karyawannya, kontrol yang ketat terhadap perilaku karyawan (seperti salam, senyum, ucapan terima kasih), peraturan yang ketat terhadap prosedur kerja (termasuk penggunaan seragam, proses pengerjaan, dan sebagainya), peralatan (keseragaman alat yang digunakan, dan lain-lain), promosi, dan seterusnya. Belum lagi dari segi lokasi atau tempat franchise. Di franchise lokal, aturan ini lebih longgar, karena banyak dari mereka yang hanya fokus kepada sales tanpa memerhatikan pada perkembangan bisnis jangka panjang. Sementara di franchise asing, lokasi merupakan key success factor.
Karena lebih berfokus pada sales dan bukan bisnis jangka panjang, banyak sistem franchise yang pada awalnya berhasil mendapatkan atau membangun banyak jaringan, tapi dalam hitungan 2-3 tahun, menyusut habis-habisan. Salah satu akar penyebab dari ini semua, dikarenakan terlalu cepat ingin menjalanan franchise agar bisnis berkembang dengan pesat. Berawal dari 1 toko yang dijalankan sendiri (karena dijalankan sendiri, pastinya si pemilik berusaha habis-habisan), bisnisnya berkembang tetapi sistem belum terbentuk dengan sempurna. Ibaratnya membangun sebuah rumah, ketika fondasi bawah rumah belum kuat, kita tidak mungkin bisa meletakkan atap dengan sempurna pula.
Berdasarkan perkembangan ini, lalu membuka kesempatan kepada para franchisee untuk mengambil franchise. Padahal para franchisee kebanyakan lebih ingin berperan sebagai investor. Mereka tidak mau bersusah payah seperti si pemilik ketika menjalankan 1 toko dulu di awal bisnis. Sistem kurang bagus, pengelolaan dari franchisee kurang bagus, maka bisnisnya tidak bertahan lama.
Jika saat ini kita menjalankan sistem franchise, saran saya: fokuslah pada bisnis jangka panjang bukan pada sales semata. Jika hanya fokus pada sales atau jangka pendek, bisnis kemungkinan besar akan menderita dalam jangka panjang.
Cobalah kita datang ke franchise lokal kemudian lakukan studi banding ke franchise asing yang menjual produk yang persis sama agar kita bisa membandingkan apple-to-apple. Cobalah kemudian renungkan, apa bedanya?
Beberapa waktu lalu saya mendampingi seorang sahabat yang terlibat aktif dalam franchise yang cukup berkembang di beberapa kota di Indonesia, Barner Store. Saya mendampingi sahabat ini karena dia sedang dalam proses untuk mengambil franchise lokal dengan investasi yang tidak terlalu besar. Setelah semua berjalan, saya melakukan studi banding, antara franchise yang diambil oleh sahabat saya tersebut dengan franchise asing. Saya juga mempelajari konsep-konsep dari para klien saya yang menjalankan sistem franchise. Dari hasil studi banding dan pembelajaran itu, saya menyimpulkan bahwa fokus dari franchise lokal masih lebih kepada Sales Development sedangkan franchise asing lebih ke Business Development.
Apa maksud dan bedanya?
Di banyak franchise lokal, fokus mereka seringkali hanya kepada kualitas produk saja tetapi kurang atau tidak memerhatikan pada hal-hal lain yang mendukung perkembangan bisnis, misalnya: training berkesinambungan kepada para pengambil franchise dan karyawannya, kontrol yang ketat terhadap perilaku karyawan (seperti salam, senyum, ucapan terima kasih), peraturan yang ketat terhadap prosedur kerja (termasuk penggunaan seragam, proses pengerjaan, dan sebagainya), peralatan (keseragaman alat yang digunakan, dan lain-lain), promosi, dan seterusnya. Belum lagi dari segi lokasi atau tempat franchise. Di franchise lokal, aturan ini lebih longgar, karena banyak dari mereka yang hanya fokus kepada sales tanpa memerhatikan pada perkembangan bisnis jangka panjang. Sementara di franchise asing, lokasi merupakan key success factor.
Karena lebih berfokus pada sales dan bukan bisnis jangka panjang, banyak sistem franchise yang pada awalnya berhasil mendapatkan atau membangun banyak jaringan, tapi dalam hitungan 2-3 tahun, menyusut habis-habisan. Salah satu akar penyebab dari ini semua, dikarenakan terlalu cepat ingin menjalanan franchise agar bisnis berkembang dengan pesat. Berawal dari 1 toko yang dijalankan sendiri (karena dijalankan sendiri, pastinya si pemilik berusaha habis-habisan), bisnisnya berkembang tetapi sistem belum terbentuk dengan sempurna. Ibaratnya membangun sebuah rumah, ketika fondasi bawah rumah belum kuat, kita tidak mungkin bisa meletakkan atap dengan sempurna pula.
Berdasarkan perkembangan ini, lalu membuka kesempatan kepada para franchisee untuk mengambil franchise. Padahal para franchisee kebanyakan lebih ingin berperan sebagai investor. Mereka tidak mau bersusah payah seperti si pemilik ketika menjalankan 1 toko dulu di awal bisnis. Sistem kurang bagus, pengelolaan dari franchisee kurang bagus, maka bisnisnya tidak bertahan lama.
Jika saat ini kita menjalankan sistem franchise, saran saya: fokuslah pada bisnis jangka panjang bukan pada sales semata. Jika hanya fokus pada sales atau jangka pendek, bisnis kemungkinan besar akan menderita dalam jangka panjang.