0
Rancangan bisnis yang hebat tidak akan menjadi bisnis yang sesungguhnya bila hanya sekadar menjadi proposal atau laporan studi kelayakan. Bisnis baru disebut mulai jalan ketika sudah melangkah, yang dalam analogi naik sepeda biasa digunakan istilah 'push the pedal' ...
Merenung (bukan termenung) merupakan langkah awal dari sebuah proses penumbuh-kembangan bisnis. Merenung merupakan langkah sadar dari seseorang untuk menyadari keberadaannya dan mengkondisikan diri untuk berbuat sesuatu atas masa depannya. Sementara termenung merupakan kegiatan tanpa direncana dimana seseorang membiarkan dirinya terbawa arus pemikiran, dan bisa jadi membuat seseorang 'kemasukan' sesuatu yang tidak benar.
Day dreaming atau merenung atau mimpi-bangun (mimpi ketika sedang bangun tidur) atau sering diplesetkan dengan mimpi di siang hari bolong merupakan langkah awal untuk mengembangkan bisnis baru. Dalam konsep The 5 Arrows of New Business Development terdapat 5 arah bagian pengembangan bisnis baru, yaitu:
1) Day Dreaming,
2) Creative Thinking,
3) Push the Pedal,
4) Don't Be Afraid, dan
5) Celebrating.
Dalam konteks pengembangan bisnis dengan berbagai macam format dan sistem, termasuk juga franchise yang sekarang ini sedang digandrungi, proses awal berbisnis perlu dimulai dengan day dreaming calon pebisnis baru bersangkutan.
Setelah proses perenungan day dreaming dijalani dan menghasilkan tekad kuat untuk memulai bisnis baru, langkah berikutnya adalah menggunakan 'akal sehat' dan melakukan creative thinking untuk: menimbang-nimbang potensi bisnis, merancang strategi bisnis, dan menyiapkan segala sesuatu untuk memulai bisnis baru termasuk penyediaan modal awal, komitmen waktu, dan penyiapan sumber daya lainnya. Kreativitas berpikir diperlukan untuk menghasilkan rancangan bisnis yang beda dan punya purchasing power untuk menggebrak 'kebekuan' pasar.
Rancangan bisnis yang hebat tidak akan menjadi bisnis yang sesungguhnya bila hanya sekadar menjadi proposal atau laporan studi kelayakan. Bisnis baru disebut dimulai jalan ketika sudah melangkah, yang dalam analogi naik sepeda biasa digunakan istilah push the pedal. Tidak perlu ragu naik sepeda, injak saja pedal sepedanya.
Ketika bisnis sudah mulai berjalan, diperlukan langkah akselerasi untuk mempercepat pencapaian tujuan. Hanya saja dalam banyak kasus pengembangan bisnis baru, langkah akselerasi yang diperlukan adalah akselerasi keberanian untuk terus melangkah atau don't be afraid stage. Dibutuhkan pemantapan tekad berbisnis agar tegar menghadapi rintangan bisnis. Don't be afraid to fail.
Dan sedikit apapun capaian bisnis baru yang diperoleh, merayakan (celebrating) merupakan kunci penting untuk menggerakkan keseluruhan organisasi termasuk pebisnis baru bersangkutan agar 'roda' pengembangan bisnis baru berputar sesuai dengan day dreaming berikutnya dan terus memantapkan 5 arah bagian The 5 Arrows New Business Development di atas.
Mengingat pentingnya tahapan day dreaming sebagai pembuka sejarah bisnis baru, maka para pebisnis baru hendaknya tidak 'keburu nafsu' melakukan transaksi bisnis. Perlu memberikan kesempatan pada diri sendiri untuk merenungkan arah dan impian bisnis kita, kemudian memantapkan impian itu menjadi sebuah komitmen dan tekad untuk menjalankan bisnis.
Day dreaming adalah perenungan yang dilakukan ketika seseorang berada dalam posisi bangun, bukan mimpi (dreaming) ketika sedang tidur. Kalau yang dilakukan adalah dreaming sambil tidur, maka yang dihasilkan bukanlah tekad memulai bisnis baru, melainkan mimpi indah di atas kapal pesiar dikelilingi dayang-dayang cantik dan mempunyai bisnis yang langsung besar seperti para raja minyak. Dan kalau ini yang terjadi, maka mimpinya memang benar-benar mimpi di siang hari bolong.
Think big, start small ...
Merenung (bukan termenung) merupakan langkah awal dari sebuah proses penumbuh-kembangan bisnis. Merenung merupakan langkah sadar dari seseorang untuk menyadari keberadaannya dan mengkondisikan diri untuk berbuat sesuatu atas masa depannya. Sementara termenung merupakan kegiatan tanpa direncana dimana seseorang membiarkan dirinya terbawa arus pemikiran, dan bisa jadi membuat seseorang 'kemasukan' sesuatu yang tidak benar.
Day dreaming atau merenung atau mimpi-bangun (mimpi ketika sedang bangun tidur) atau sering diplesetkan dengan mimpi di siang hari bolong merupakan langkah awal untuk mengembangkan bisnis baru. Dalam konsep The 5 Arrows of New Business Development terdapat 5 arah bagian pengembangan bisnis baru, yaitu:
1) Day Dreaming,
2) Creative Thinking,
3) Push the Pedal,
4) Don't Be Afraid, dan
5) Celebrating.
Dalam konteks pengembangan bisnis dengan berbagai macam format dan sistem, termasuk juga franchise yang sekarang ini sedang digandrungi, proses awal berbisnis perlu dimulai dengan day dreaming calon pebisnis baru bersangkutan.
Setelah proses perenungan day dreaming dijalani dan menghasilkan tekad kuat untuk memulai bisnis baru, langkah berikutnya adalah menggunakan 'akal sehat' dan melakukan creative thinking untuk: menimbang-nimbang potensi bisnis, merancang strategi bisnis, dan menyiapkan segala sesuatu untuk memulai bisnis baru termasuk penyediaan modal awal, komitmen waktu, dan penyiapan sumber daya lainnya. Kreativitas berpikir diperlukan untuk menghasilkan rancangan bisnis yang beda dan punya purchasing power untuk menggebrak 'kebekuan' pasar.
Rancangan bisnis yang hebat tidak akan menjadi bisnis yang sesungguhnya bila hanya sekadar menjadi proposal atau laporan studi kelayakan. Bisnis baru disebut dimulai jalan ketika sudah melangkah, yang dalam analogi naik sepeda biasa digunakan istilah push the pedal. Tidak perlu ragu naik sepeda, injak saja pedal sepedanya.
Ketika bisnis sudah mulai berjalan, diperlukan langkah akselerasi untuk mempercepat pencapaian tujuan. Hanya saja dalam banyak kasus pengembangan bisnis baru, langkah akselerasi yang diperlukan adalah akselerasi keberanian untuk terus melangkah atau don't be afraid stage. Dibutuhkan pemantapan tekad berbisnis agar tegar menghadapi rintangan bisnis. Don't be afraid to fail.
Dan sedikit apapun capaian bisnis baru yang diperoleh, merayakan (celebrating) merupakan kunci penting untuk menggerakkan keseluruhan organisasi termasuk pebisnis baru bersangkutan agar 'roda' pengembangan bisnis baru berputar sesuai dengan day dreaming berikutnya dan terus memantapkan 5 arah bagian The 5 Arrows New Business Development di atas.
Mengingat pentingnya tahapan day dreaming sebagai pembuka sejarah bisnis baru, maka para pebisnis baru hendaknya tidak 'keburu nafsu' melakukan transaksi bisnis. Perlu memberikan kesempatan pada diri sendiri untuk merenungkan arah dan impian bisnis kita, kemudian memantapkan impian itu menjadi sebuah komitmen dan tekad untuk menjalankan bisnis.
Day dreaming adalah perenungan yang dilakukan ketika seseorang berada dalam posisi bangun, bukan mimpi (dreaming) ketika sedang tidur. Kalau yang dilakukan adalah dreaming sambil tidur, maka yang dihasilkan bukanlah tekad memulai bisnis baru, melainkan mimpi indah di atas kapal pesiar dikelilingi dayang-dayang cantik dan mempunyai bisnis yang langsung besar seperti para raja minyak. Dan kalau ini yang terjadi, maka mimpinya memang benar-benar mimpi di siang hari bolong.
Think big, start small ...