Trust Is The Real Currency. Join The Honest Conversations

Posted: Jumat, 29 Mei 2009 by R. Anang Tinosaputra in Label:
0

'I want to campaign the same way I govern, which is to respond directly and forcefully with the truth.' - Barack Obama

Kenapa Obama mempecundangi McCain? Mungkin kita semua sudah sering mendengarkan jawabannya. Ya, jawabannya gampang. Karena Obama mau 'ngobrol' dengan pemilihnya. Sementara, McCain angkuh di menara gading.

Obama memakai strategi grass roots communication. Sementara, McCain lebih suka pidato dan tampil di gelas-gelas kaca televisi di rumah.

Obama menyambangi para voters satu persatu (menggunakan Web 2.0 tools tentu saja), McCain mainnya grosiran.

Obama berkomunikasi dengan para voters secara 'telanjang'. Sedangkan, McCain tertutup dan masih suka pakai topeng.

Obama menggunakan pendekatan Horizontal Conversations, sedangkan McCain memakai Vertical Broadcasting.



Bagi saya, Obama adalah marketer hebat. Kenapa? Karena web strategy yang hebat telah memungkinkannya menyentuh hati satu persatu para voter-nya. Ini hanya mungkin dilakukan jika menggunakan web interactive tools seperti blog, social networking, podcasting, consumer-generated content, hingga wikis, tagging, twitter, dan sebagainya. Dengan semua itu, Obama menjadi demikia 'dekat' dengan para pemilihnya: bisa 'ngobrol', bisa diajak bercengkrama, bisa jadi teman 'nge-joke', bisa diajak curhat.

Jangkar dari semua itu adalah My.BarackObama.com (selama kampanye dikenal dengan sebutan seksi 'MyBo'). Melalui situs ini Obama secara horizontal berinteraksi langsung dengan para pemilihnya. Tidak seperti pesaingnya, McCain, melalui situs ini, Obama menulis emailnya sendiri, memberikan tanggapan, dan menyampaikan pesan-pesan politiknya secara 'pribadi' dan eksklusif. Tujuannya jelas, agar dia bisa berdialog, melakukan conversation secara jujur dan transparan. Menggunakan medium blog dan situs jejaring sosial, seorang kandidat tak akan mungkin bisa berbohong dan menutupi diri. Ia terpaksa harus telanjang, jujur, terbuka, tak ada satupun yang bisa ditutup-tutupi.

Untuk mendekatkan diri dengan massa pemilih, Obama juga hadir langsung di situs-situs jejaring sosial seperti Facebook, MySpace, YouTube, atau Twitter. Dengan memanfaatkan media horizontal tersebut Obama mengabarkan setiap detik aktivitasnya secara transparan, berdialog dengan para calon voters-nya secara pribadi, menyebar video pidatonya, dan mendorong simpatisan mengumpulkan dana secara online.

Sampai akhir Oktober sebelum detik-detik pemilihan, Obama memiliki lebih dari 1,7 juta sahabat di Facebook, 510.000 teman di MySpace, dan lebih dari 45.000 pengikut di Twitter. Sebaliknya, McCain punya 309.000 teman di Facebook dan 88.000 di MySpace. Harap kita tahu, pidato kemenangan Obama di Chicago dalam waktu kurang dari seminggu sudah ditonton oleh 3 juta orang. Sebuah angka yang fantastis dan bersejarah.

Dialog dan interaksi secara horizontal menuntut adanya kejujuran, transparansi, dan dilandasi oleh trust, tak ada saling curiga. Ini mungkin penyebabnya kenapa McCain sulit menggunakan pendekatan horizontal seperti yang dilakukan Obama. Ya, karena borok-borok dan dosa-dosa Partai republik di bawah kepemimpinan George sontoloyo Bush sudah demikian banyak sehingga tak akan mungkin bisa disembunyikan atau ditutup-tutupi.

Singkat kata ...
Obama unggul karena ia melebur dengan massa pemilihnya.
Ia berdialog secara horizontal, tanpa jarak sesenti pun.
Ia engage dengan 'pelanggan'-nya.
Dan ...

HE JOINS HONEST CONVERSATIONS

0 komentar: