Lentera Jiwa (1)

Posted: Selasa, 19 Mei 2009 by R. Anang Tinosaputra in Label:
0

Kita harus belajar memegang teguh impian tersebut dengan fokus, konsentrasi, dan rasa cinta, serta mendengarkan dan mengikuti firasat serta intuisi yang kita miliki sebagai panduan bagi tindakan kita...

Jika kita mendengarkan beberapa anjuran yang banyak diperbincangkan dalam The Law of Attraction atau hukum tarik-menarik, mungkin kita akan berpikir bahwa semua orang yang ingin mewujudkan impiannya harus membuat harapan, kemudian dengan perasaan bahagia ia tinggal menunggu mimpi itu terwujud menjadi kenyataan. Namun, sebagaimana pepatah lama, 'Seandainya harapan sama dengan kuda, pengemis tentu akan menungganginya'. Maka, sebenarnya ada hal lain yang diperlukan untuk mewujudkan impian, ketimbang sekadar berharap.


Untuk menciptakan sebuah pemikiran yang kuat hingga mampu menjelma menjadi kenyataan, satu-satunya cara yang paling pasti adalah dengan bekerja keras dan bekerja cerdas. Semua impian pasti ada harganya; menempatkan diri sendiri ke dalam daftar keinginan bukanlah pekerjaan yang mudah bagi mereka yang berhati lemah. Untuk memulainya, kita harus benar-benar mau menghapus perasaan khawatir, perasaan takut, marah, rasa bersalah, dan perasaan ragu-ragu. Kemudian, kita juga harus mampu mengenali tujuan impian kita, memahami hasrat hati, dan meyakini adanya kemungkinan sebagai sebuah kenyataan bagi masa depan kita.


Dan jika impian kita benar-benar berasal dari dalam hati, kerja keras dan cerdas yang kita lakukan untuk mewujudkannya merupakan suka cita, dan mimpi itu sendiri akan menuntun pada jalan hidup kita, karena itulah lentera jiwa kita, dan untuk itulah kita menjalani hidup kita sekarang ini. Kunci untuk semua upaya yang kita lakukan itu adalah mengkristalkan impian kita. Kenali dan pahami mimpi kita sekuat mungkin. Semakin kita memahaminya, maka kita akan semakin tertarik untuk melakukan berbagai upaya dalam rangka mewujudkan impian kita.


Setiap orang mungkin akan menemukan caranya sendiri-sendiri dalam mengkristalkan impiannya dan menemukan lentera jiwanya. Namun kita bisa mempercepat proses tersebut melalui lima langkah berikut ini.



Pertama, sediakan waktu selama 15 menit setiap hari bagi diri sendiri, lalu gunakanlah untuk bersantai dan berfokus pada impian kita. Setiap kali bersantai, biarkan diri kita melihat impian itu secara lebih rinci. Biarkan gambaran impian itu menjadi lebih besar, lebih terang, dan lebih jelas. Libatkan sebanyak mungkin indera ketika kita membayangkan impian tersebut, dan biarkan diri kita membayangkan bagaimana kita menjalani hidup jika impian itu terwujud. Bayangkan impian itu terwujud nyata, tanpa perlu dibatasi waktu, dan biarkan meluas hingga menyentuh segala aspek kehidupan. Bayangkan diri kita berada dalam kegembiraan, dan merasakan indahnya hidup.


Kedua, senantiasa ingatkan diri kita akan impian tersebut setiap kali kita bangun dan menjelang tidur. Biarkan pikiran kita dipenuhi impian itu dan rasakan apresiasi yang dibawanya bagi hidup kita. Jika impian itu merasuki pikiran kita ketika kita sedang menjalani kehidupan normal, tersenyumlah padanya dengan penuh kesadaran. Senyum yang sesungguhnya, kita menginginkan tubuh dan kesadaran kita untuk mengenali mimpi itu sebagai sumber kepuasan dan suka cita kita.


Ketiga, kapan pun kita menemui pikiran yang tidak mendukung atau meragukan impian kita, segera hentikan pikiran itu dan fokuskan kembali pikiran kita dengan segala cara yang bisa kita lakukan. Belokkan perhatian kita ke tempat lain. Pertegas kembali keinginan kita, tandai napas kita, perhatikan segala hal yang terjadi di sekitar kita.

Putuskan bahwa kita akan menghormati, melindungi, memelihara, dan menyambut impian kita agar mampu menghalau apapun yang dapat mengubahnya menjadi negatif. Hadapi hal-hal negatif belakangan agar impian kita tidak terlanjur hancur.

Keempat, cobalah mencari dan bereksperimen dengan berbagai metode yang dapat membentuk dan memperluas kesadaran kita secara alami. Semakin banyak cara yang kita kuasai untuk menangani pikiran dan emosi, maka kita akan lebih banyak mewujudkan impian kita.


Kelima, perbanyaklah membaca, menonton, mendengarkan kisah orang-orang yang telah mewujudkan impiannya, dan orang-orang yang berkomitmen untuk membuat impian mereka menjadi kenyataan. Pelajari teknik apa yang mereka gunakan, apa yang mereka lakukan ketika mereka ditantang oleh keadaan atau peristiwa, bagaimana tetap fokus, dan sikap apa yang paling mereka hargai. Dan yang paling utama, carilah kisah tentang orang-orang yang memiliki impian hampir sama dengan impian kita. Lantas, temukan apa yang dapat kita jadikan contoh dari pengalaman nyata mereka.



Hal yang paling indah dari memiliki impian adalah ketika impian itu tumbuh, maka seiring itu pula diri kita pun akan bertumbuh. Pada mulanya, kita akan tumbuh menjadi sesuai dengan impian, kemudian dengan terus menyusuri jalan setapak yang diterangi lentera jiwa kita, maka kita akan berkembang melampaui impian kita.


Maka, ketika kita banyak belajar dengan lentera jiwa kita, yang lebih dan paling penting adalah kita mampu membagikannya kepada orang lain di sekitar kita. Inilah kunci sukses kita. Demikian seterusnya, karena impian yang lebih besar akan terus muncul dari dalam hati kita. Dan ketika impian itu menuntut upaya yang lebih dari sekadar mengharap, maka balasannya adalah berbagi secara nyata kepada sesama.


Temukan, dan gunakan lentera jiwa kita!

0 komentar: