Berbahagialah dengan Kekhawatiran Kita
Posted: Minggu, 10 Mei 2009 by R. Anang Tinosaputra in Label: The Meaning of Life
0
Kekhawatiran menjadikan hal-hal kecil, tampil dengan bayangan besar yang cenderung menakutkan...
Bila kita terbiasa dengan ketelitian untuk mengerti masalah dan kesulitan, kita akan segera menemui bahwa asal dari semua masalah besar adalah penelantaran hal-hal kecil yang penting. Maka, secepat kita mengenali kehadiran sebuah keharusan kecil, secepat itu pulalah kita harus mendahulukan penyelesaiannya.
Kita semua sedang mengumpulkan sesuatu di dalam hidup kita ini, dan terkumpulnya sesuatu itulah yang menentukan kualitas hidup kita.
Ada yang mengumpulkan hasil-hasil baik - karena kebiasaannya untuk menyegerakan yang penting - dan ada yang mengumpulkan perasaan berhutang yang akut - karena kebiasaannya untuk menunda.
Bila kita seringkali merasakan tidak berbahagia, hidup penuh dengan tekanan bahkan terasa sendiri, mungkin ada beberapa hal penting yang pelaksanaannya kita tunda.
Tetapi, akan ada saja beberapa pribadi luar biasa - yang ketidak-bahagiannya hari ini adalah karena dia melakukan terlalu banyak hal. Dia tidak bergembira hari ini karena dia tenggelam di dalam lautan pekerjaan atau rutinitas.
Tidak semua kesibukan adalah pekerjaan, dan tidak semua pekerjaan adalah pekerjaan untuk kita.
Ada pekerjaan yang sebaiknya dikerjakan oleh orang lain. Ada pekerjaan yang sebaiknya hanya kita yang mengerjakan.
Mereka yang tenggelam di dalam pekerjaannya, percayalah bahwa mereka selalu adalah orang yang berusaha untuk mengerjakan hal-hal yang tidak perlu dikerjakannya.
Bila kita melakukan sedikit pekerjaan, tetapi itu adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh pribadi khusus seperti kita, maka kita tidak perlu melakukan banyak hal untuk mencapai hasil dari 1000 orang yang mengerjakan yang bukan pekerjaannya.
Kesulitan adalah biaya untuk mencapai kebesaran.
Teruskan, itu satu-satunya cara untuk lulus. Jadilah orang yang lebih kuat dari apapun yang bisa dilemparkan oleh kehidupan kepada kita.
Hanya pastikan bahwa kita tidak mengorbankan apapun yang penting bagi keberlanjutan pelayanan kita kepada orang banyak, hanya karena kesulitan pekerjaan dan beban yang sesaat dan sementara.
Kita lebih penting daripada pekerjaan kita, bila ia membuat kita merasa lemah dan kecil.
Pekerjaan kita lebih penting daripada kita, bila ia membuat kita berbahagia dan bernilai bagi banyak orang.
Telah beberapa kali saya terundang untuk menelepon beberapa teman lama secara pribadi - karena merasakan kebutuhan hatinya untuk berbicara dengan seorang sahabat, tetapi agak mengherankan bahwa ada saja orang yang lalai membuat dirinya mudah dihubungi di dalam kehidupan yang telah sangat terhubungkan ini.
Jika kita sibuk dengan diri kita, dan membiarkan kesulitan orang lain tidak masuk dalam hidup kita, lantas bagaimana kita bisa berkarya dan melayani sesama ...
Kadang kita terlalu khawatir dengan waktu yang kita berikan untuk melayani orang lain, hingga kita menghabiskan hidup ini dengan 'sendiri'...