Tetaplah dalam Kekuatan Anda untuk Menjadi yang Terbaik
Posted: Minggu, 26 April 2009 by R. Anang Tinosaputra in Label: The Meaning of Life
0
Tetap dalam kekuatan!
Mereka yang bekerja di bidang terlemah menjadi marah karena hal terbaik dari mereka tidak terpakai...
Tetap dalam kekuatan Anda bukan suatu tindakan yang egois. Itu bukan saja bermanfaat bagi Anda melainkan orang lain juga, jika Anda adalah bagian dari komunitas sahabat-sahabat Anda.
Seperti hampir setiap orang telah mengalami berada dalam sejenis komunitas dimana ia mendapat bagian yang tidak sesuai untuknya. Seorang akuntan yang terpaksa bekerja dengan orang lain sepanjang hari, seorang penyerang di tim sepakbola yang terpaksa bermain di tengah, seorang pemain gitar yang sedang menggantikan pemain keyboard, seorang guru yang terpaksa mengerjakan administrasi kantor, bahkan seorang pasangan yang tidak menyukai pasangannya dipaksa untuk menerima bahwa itulah pasangannya.
Apa yang akan terjadi pada komunitas atau relasi, jika satu atau beberapa orang dari anggota komunitas secara terus menerus berada 'di luar tempatnya'? Pertama, moral akan terkikis, karena komunitas dan relasi tidak sedang bekerja sesuai dengan kemampuannya. Kemudian anggota-anggota komunitas penuh dengan kemarahan. Orang-orang yang bekerja di bidang terlemah menjadi marah karena hal terbaik dari mereka tidak pernah terpakai. Dan orang lain dalam komunitas yang tahu bahwa mereka mampu mengisi kedudukan yang sekarang diisi orang yang keliru, menjadi marah karena keahlian mereka disepeleka. Tidak lama kemudian orang enggan bekerja dalam satu komunitas. Enggan membangun relasi dengan mereka. Mulailah keyakinan semua orang terkikis. Komunitas tidak mengalami kemajuan, dan akhirnya persaingan mengambil keuntungan dan kelemahan komunitas tersebut. Akibatnya komunitas itu tidak pernah tahu seberapa besar potensinya. Jadi jika orang tidak melakukan sesuatu dengan baik, hasilnya juga tidak baik.
Mempunyai orang-orang yang tepat di tempat yang tepat memang sangat penting untuk membangun dan mengembangkan sebuah komunitas. Periksalah bagaimana dinamika sebuah komunitas berubah sesuai dengan penempatan orang dalam komunitas tersebut.
Ingat ini!
Orang yang salah di tempat yang salah adalah kemunduran.
Orang yang salah di tempat yang benar akan melahirkan frutasi berkepanjangan.
Orang yang benar di tempat yang salah menimbulkan kebingungan.
Orang yang benar di tempat yang benar akan melahirkan kemajuan.
Orang yang benar di tempat-tempat yang benar adalah multiplikasi.
Tidak masalah dalam komunitas apa kita berada sekarang dan nanti, prinsip-prinsipnya tetap sama. Raksasa di bidang periklanan, David Ogilvy, memang benar, saat ia mengatakan, 'Rumah makan yang dikelola dengan baik adalah seperti komunitas tim bola basket yang menang. Tim ioni sangat memanfaatkan talenta setiap anggota tim, dan menggunakan kesempatan setiap sepersekian detik untuk mempercepat pelayanan ...'
Kita tidak akan berhasil menjadi pribadi baru bila kita berkeras untuk mempertahankan cara-cara lama kita. Dan kita disebut baru, hanya karena cara-cara kita yang baru ...
Ada orang yang membenci pekerjaannya, suka membolos dan merindukan hari libur. Anehnya, dia tetap ingin berhasil dari pekerjaan yang dihindarinya itu ...
So, jika kita menemukan untuk apa kita diciptakan, kita akan bahagia. Dikatakan tidak ada tempat dimana pun yang sama seperti tempat ini, jadi ini pastilah tempatnya!
Mereka yang bekerja di bidang terlemah menjadi marah karena hal terbaik dari mereka tidak terpakai...
Tetap dalam kekuatan Anda bukan suatu tindakan yang egois. Itu bukan saja bermanfaat bagi Anda melainkan orang lain juga, jika Anda adalah bagian dari komunitas sahabat-sahabat Anda.
Seperti hampir setiap orang telah mengalami berada dalam sejenis komunitas dimana ia mendapat bagian yang tidak sesuai untuknya. Seorang akuntan yang terpaksa bekerja dengan orang lain sepanjang hari, seorang penyerang di tim sepakbola yang terpaksa bermain di tengah, seorang pemain gitar yang sedang menggantikan pemain keyboard, seorang guru yang terpaksa mengerjakan administrasi kantor, bahkan seorang pasangan yang tidak menyukai pasangannya dipaksa untuk menerima bahwa itulah pasangannya.
Apa yang akan terjadi pada komunitas atau relasi, jika satu atau beberapa orang dari anggota komunitas secara terus menerus berada 'di luar tempatnya'? Pertama, moral akan terkikis, karena komunitas dan relasi tidak sedang bekerja sesuai dengan kemampuannya. Kemudian anggota-anggota komunitas penuh dengan kemarahan. Orang-orang yang bekerja di bidang terlemah menjadi marah karena hal terbaik dari mereka tidak pernah terpakai. Dan orang lain dalam komunitas yang tahu bahwa mereka mampu mengisi kedudukan yang sekarang diisi orang yang keliru, menjadi marah karena keahlian mereka disepeleka. Tidak lama kemudian orang enggan bekerja dalam satu komunitas. Enggan membangun relasi dengan mereka. Mulailah keyakinan semua orang terkikis. Komunitas tidak mengalami kemajuan, dan akhirnya persaingan mengambil keuntungan dan kelemahan komunitas tersebut. Akibatnya komunitas itu tidak pernah tahu seberapa besar potensinya. Jadi jika orang tidak melakukan sesuatu dengan baik, hasilnya juga tidak baik.
Mempunyai orang-orang yang tepat di tempat yang tepat memang sangat penting untuk membangun dan mengembangkan sebuah komunitas. Periksalah bagaimana dinamika sebuah komunitas berubah sesuai dengan penempatan orang dalam komunitas tersebut.
Ingat ini!
Orang yang salah di tempat yang salah adalah kemunduran.
Orang yang salah di tempat yang benar akan melahirkan frutasi berkepanjangan.
Orang yang benar di tempat yang salah menimbulkan kebingungan.
Orang yang benar di tempat yang benar akan melahirkan kemajuan.
Orang yang benar di tempat-tempat yang benar adalah multiplikasi.
Tidak masalah dalam komunitas apa kita berada sekarang dan nanti, prinsip-prinsipnya tetap sama. Raksasa di bidang periklanan, David Ogilvy, memang benar, saat ia mengatakan, 'Rumah makan yang dikelola dengan baik adalah seperti komunitas tim bola basket yang menang. Tim ioni sangat memanfaatkan talenta setiap anggota tim, dan menggunakan kesempatan setiap sepersekian detik untuk mempercepat pelayanan ...'
Kita tidak akan berhasil menjadi pribadi baru bila kita berkeras untuk mempertahankan cara-cara lama kita. Dan kita disebut baru, hanya karena cara-cara kita yang baru ...
Ada orang yang membenci pekerjaannya, suka membolos dan merindukan hari libur. Anehnya, dia tetap ingin berhasil dari pekerjaan yang dihindarinya itu ...
So, jika kita menemukan untuk apa kita diciptakan, kita akan bahagia. Dikatakan tidak ada tempat dimana pun yang sama seperti tempat ini, jadi ini pastilah tempatnya!