Jawaban Atas Pertanyaan

Posted: Senin, 16 Maret 2009 by R. Anang Tinosaputra in Label:
0

Pertandingan tinggal menunggu bunyi peluit akhir ditiup wasit. Namun, justru di detik-detik penghabisan itulah John Arne Riise membuat kesalahan fatal. Sebagai pemain belakang, bukannya menjauhkan bola dari daerah pertahanan, di justru menjebol gawangnya sendiri, hal yang paling ditabukan di sepakbola pun terjadi. Gara-gara gol salah sasaran itulah, timnya dulu, Liverpool gagal menaklukkan Chelsea di seminifal Piala Champions musim lalu.

Cerita lalu itu rupanya amat sangat membekas di benak bek kiri yang kini bermain untuk AS Roma. Di sebuah situs internet, dia sempat curhat, betapa setelah kejadian itu, satu pertanyaan kerap muncul di benaknya, 'Hal buruk apalagi yang akan kuhadapi besok?' Beruntung, Riise bukan pemain kacangan. Begitu muncul, pertanyaan itu langsung disikatnya dengan penrnyataan tegas, juga dalam hatinya: 'Saya akan hadapi hal buruk apapun yang terjadi besok.' Berkali-kali hal itu terjadi.

Kisah Riise mengingatkan saya pada ucapan Ted Menten, penulis sekaligus kreator teve show asal AS, 'Seringkali, jawaban atas sebuah pertanyaan, ada pada pertanyaan itu sendiri. Jawaban atas 'What can you do?' misalnya, bisa dengan mudah ditemukan pada kalimat sederhana, 'Do what you can'.'



Jika dari empat kata tadi kita bisa merangkai kalimat afirmatif yang lebih tegas, mengapa harus membuat kalimat tanya yang hanya membuat hati ragu? Karena seperti diditir Ted Menten, kadang jawaban atas pertanyaan itu sebenarnya sudah kita punyai, di benak maupun di hati kita.

Jadi, lain kali, ketika berhadapan dengan teman atau kerabat atau klien kita yang sedang kesusahan dan kesulitan, dan kemudian bisa yakin dia butuh bantuan, barangkali lebih bijak jika kita langsung berkata, 'Saya akan coba membantu sebisanya...' ketimbang 'Ada yang bisa saya bantu?'

Kadang kita memang tidak perlu banyak bermain dengan pertanyaan.

0 komentar: