Gali Potensi Kita!
Posted: Rabu, 04 Maret 2009 by R. Anang Tinosaputra in Label: The Meaning of LifeSetelah lama membangun karier, bisa jadi kita tidak sadar bahwa masih ada potensi dalam diri kita yang terpendam dan belum tergali sampai sekarang. Para profesional sering mengalami kebingungan, baik pada waktu awal membangun karier dan bahkan setelah lama menjalani kariernya. Seseorang harus sadar apa yang sebenarnya ia inginkan dan apa yang perusahaan bisa berikan padanya, karena kariernya sangat tergantung akan kedua hal ini.
Kebahagiaan bisa didapat dari jenjang karier yang terous maju, tantangan dalam pekerjaan, dan pencapaian tujuannya. Kita tentu menginginkan perusahaan yang bisa memberikan semua ini. Jadi, bagaimana kita bisa tahu bahwa perusahaan tempat kita bekerja sekarang tengah menuju kebangkrutan atau kejayaan? Jawabannya bisa didapat melalui analisis sendiri tentang kebutuhan kita sendiri dan bagaimana perusahaan bisa memenuhinya. Bila jawabannya positif, maka kita sudah berada di jalur yang benar.
Mari kita tengok faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan jawaban yang kita inginkan, sekaligus tip-tip untuk menggali terus potensi diri kita.
Apakah gaya hidup kita sesuai dengan aspirasi kita?
Kita tidak bisa mengharapkan perusahaan bisa memenuhi kebutuhank kita bila kita sendiri tidak tahu apa yang diinginkan selama ini. Ini adalah kesempatan untuk menganalisis dan menemukan apa tujuan kita, dan fokus penuh padanya.
Kita bisa mulai berpikir tentang karier ideal. Apa sebenarnya pekerjaan yang kita inginkan lebih dari yang lainnya. Setelah itu coba pikirkan gaya hidup (lifestyle) yang sedang kita jalani. Ajukan pertanyaan ini pada diri sendiri: Apa yang hendak diubah dan apa yang sudah siap kita ubah?
Uang adalah yang memang paling menentukan, tetapi untuk meningkatkan revenue dan berkembang, pikirkan juga tentang komitmen saat ini dan bagaimana keadaan bisa berubah nantinya. Bagaimana hal ini bisa memengaruhi orang-orang di sekeliling kita? Perubahan bukanlah sesuatu yang perlu untuk ditakuti kemudian dihindari, tetapi kita harus benar-benar siap untuk itu. Aspirasi karier kita harus berjalan seiring dan seimbang dengan tuntutan gaya hidup kita. Pikirkan dan pertimbangkan apakah tawaran pekerjaan saat ini sudah sejalan dengan rencana-rencana masa depan kita.
Kita termasuk tipe pekerja apa?
Kebiasaan dan budaya kerja kita amat menentukan untuk bisa mendapatkan karier impian nantinya. Setiap orang bisa meraih bintang, tapi bila kita tidak bisa naik kapal luar angkasa, kita tidak akan bisa menunju bintang. Untuk bisa menggali lebih banyak potensi dalam karier, sangat penting untuk memelajari karakter dan minat kita, lalu sesuaikan dan masuki kenyataan yang ada.
Pikirkan mengenai hidup dan apa yang membuat kita bahagia - impian kita, momen-momen berharga - dan temukan apa dari semua itu yang berhubungan dengan pekerjaan atau karier. Sebagai tambahan, buatlah daftar tentang kesukaan dan ketidaksukaan serta kelebihan dan kekurangan kita dalam hal karier dan pekerjaan. Apa yang bisa kita lihat dari situ? Apakah pekerjaan dan perusahaan yang sekarang bisa memberikan tantangan yang dibutuhkan agar kita bisa merasa dan meraih kesuksesan dan kesejahteraan? Apakah pekerjaan yang sekarang bisa meningkatkan kelebihan dan memperbaiki kekurangan kita? Apakah kita sudah berada dalam jalur yang benar untuk bisa meraih karier impian?
Pengertian yang mendalam tentang kebiasaan kerja serta value dari karier kita akan sangat membantu dalam membuat analisis yang lebih tepat mengenai pekerja tipe apa kita, dan apakah tujuan kita dalam karier sekarang sudah realistis? Bila belum, maka kita perlu menyesuaikannya berdasarkan gaya kerja dan apa yang ingin kita raih dalam jangka panjang.
Apakah perusahaan bertumbuh?
Kita mungkin seorang individu yang penuh dengan ide-ide cemerlang, tetapi tangga perusahaan hanya mungkin didaki apabila ada pertumbuhan di dalam perusahaan itu sendiri. Itulah sebabnya mengapa kita perlu memerhatikan apakah perusahaan tempat bekerja sekarang tengah menuju ke arah pertumbuhan yang sehat atau sebaliknya. Mengapa pertumbuhan itu penting? Bagi semua profesional, sebuah perusahaan yang tengah dan terus bertumbuh adalah pilihan ideal karena bisa menawarkan jenjang karier yang lebih luas. Sebuah perusahaan yang mempunyai fondasi yang kuat akan lebih terbuka untuk ide-ide serta lowongan untuk menampung tenaga kerja baru karena mereka mempunyai kekuatan finansial untuk itu.
Apakah perusahaan tempat bekerja sekarang baik bagi kita?
Bekerja pada perusahaan yang lebih besar mungkin bisa dijadikan pilihan, tetapi ukuran bisa menipu dalam hal ini. Perusahaan besar mungkin bisa menawarkan kemajuan, tetapi pasti dibutuhkan usaha atau kesuksesan yang lebih besar untuk dapat menampung karyawan yang begitu banyaknya. Bila ada sesuatu yang salah, posisi kita mungkin adalah yang pertama terpengaruh. Kita bisa mengukur pertumbuhan perusahaan dengan memelajari profit atau perkembangan produknya. Lihat juga bagaimana proses perekruten dilakukan dan apakah sering ada karyawan yang dipromosikan. Bila perusahaan bertumbuh, maka kita pun bisa bertumbuh.
Apakah value kita dihargai?
Nilai (value) kita sebagai karyawan sangatlah penting karena menyangkut perasaan dan harga diri sendiri serta kemampuan untuk menggali dan mengembangkan potensi di perusahaan. Singkatnya, bila pekerjaan kita tidak dihargai, value kita bagi perusahaan akan rendah dan tingkat kepuasaan kita terhadap perusahaan akan jatuh juga. Ini adalah situasi yang sangat buruk.
Gunakan waktu untuk berpikir mengenai pekerjaan dan tugas sehari-hari: Siapa saja yang mengetahui hasil kerja kita? Siapa yang menghargainya? Bila atasan kita bukanlah orang yang mengetahui hasil kerja, maka siapa yang akan menghargai hasil kerja kita tersebut? Berusahalah supaya hasil kerja kita bisa dihargai, tetapi ini bukan berarti menjilat atau mencari muka.
Kuncinya adalah untuk bisa dihargai dan bukan mencari muka. Tunjukkan hasil kerja kita pada orang lain dan biarkan orang lain yang menilai. Kita mungkin bisa mengambil tantangan lebih untuk bisa menggali lebih banyak potensi diri sendiri dan meningkatkan value kita bagi perusahaan.
Apakah ada ruang untuk mengembangkan diri?
Faktor kunci lain untuk bisa menggali lebih banyak potensi diri adalah kemampuan menjadi fleksibel, selalu mencari peluang dan solusi untuk mengembangkan diri serta mampu memotivasi diri sendiri. Bergerak maju dengan inisiatif dari kita sendiri adalah pertanda bahwa kreativitas tengah bersinar terang dalam diri kita. Kita dituntut untuk selalu berpikir ke depan. Maka, lihatlah rantai struktur organisasi di perusahaan kita, apakah ada ruang untuk bertumbuh dan mendaki tangga perusahaan yang lebih tinggi lagi.
Bila tingkat turnover rendah dan ada lowongan pekerjaan untuk bakat-bakat baru, maka tandanya masih ada ruang untuk mengembangkan diri. Jangan takut untuk memberikan ude untuk menciptakan posisi baru dalam perusahaan. Idealnya, posisi tersebut haruslah sesuai dengan bakat dan keahlian kita. Ambil langkah lebih jauh untuk terlibat dalam beberapa tugas ekstra dan bahkan beberapa proyek ekstra untuk menunjukkan potensi lebih kita ke pihak manajemen. Bila perusahaan tidak bisa menghargai atau menyadari usaga kita, carilah perusahaan lain yang bisa.
Apakah kita kompeten?
Dalam lingkungan kerja yang sangat kompetitif, keahlian kita akan sangat menentukan ke mana arah kita dan seberapa cepat kita dapat menuju ke sana. Begitu kita masuk ke suatu perusahaan, kualifikasi yang dimiliki dapat mempercepat maupun memperlambat kemajuan karier kita. Seorang profesional harus selalu sadar bahwa ia akan selalu berada dalam persaingan dengan yang lain.
Jadi, perhatikan benar-benar resume kita dan segeralah perbaiki apa yang menurut kita kurang untuk meraih karier impian. Ini adalah hal penting yang dapat memotivasi kita untuk dapat menggali lebih banyak lagi potensi diri. Setelah itu mungkin bisa dipertimbangkan untuk mengambil keahlian-keahlian khusus setelah menemukan potensi diri kita yang baru.
'Kesenangan dan kepuasan dalam pekerjaan adalah bila kita berhasil menemukan serta mengembangkan terus potensi-potensi yang ada dalam diri sendiri'.