MOMEN

Posted: Rabu, 18 Februari 2009 by R. Anang Tinosaputra in Label:
0

Jika kita belum menjadi apa yang kita inginkan (yang baik tentunya), maka berlakulah seolah-olah sudah menjadi atau akan menjadi pribadi yang kita inginkan tersebut. apabila kita konsisten pura-pura seolah-olah sudah menjadi, cepat atau lambat kita akan menjadi terbiasa, dan sering tanpa kita sadari kita sudah menjadi pribadi yang kita inginkan tersebut.

Pura-pura adalah cara untuk membangun kualitas pribadi yang lebih dewasa, yang lebih tinggi kelasnya, karena orang-orang yang berada pada kelas di bawah tidak memiliki kualitas-kualitas untuk ditampilkan pada pergaulan kelas di atasnya. Orang-orang ini akan sangat tersiksa ketika harus berada dalam pergaulan level di atasnya. Maka satu-satunya jalan adalah berpura-pura.


Berpura-pura ini tidak negatif karena berpura-pura adalah cara untuk membayar dimuka sesuatu kedewasaan yang kita belum miliki.


Berpura-pura untuk tidak takut, tidak nervous tampil di lingkungan yang lebih senior - bukan sebuah dosa, bukan sebuah penipuan tetapi upaya penyelamatan diri, sehingga kita bisa tampil pada kedewasaan yang sebenarnya belum kita miliki. So, pura-pura itu sesuatu yang perlu dan mohon dibedakan dengan kepalsuan.



Inilah MOMEN yang saya maksudkan. MOMEN dalam hal ini adalah motivasi menjadi. Dan untuk mempunyai motivasi menjadi apa yang kita inginkan atau impikan, kita harus selalu berpura-pura untuk sudah menjadi seperti yang kita inginkan. Kenapa? Karena kita harus bergaul dalam dunia yang kita impikan, dan meninggalkan dunia yang tidak menjadikan jalan kita berada pada jalur menuju impian kita.


Kalau kita ingin bahwa credit union kita menjadi lebih besar dan profitable, kita harus berpura-pura bahwa credit union kita menjadi besar dan profitable. Bagaimana caranya? Apakah harus mempublikasikan kebohongan akan profitabilitas yang semu?


Bukan seperti itu, itu adalah kepalsuan. Kepura-puraan yang kita munculkan adalah bagaimana kita bisa merasakan berada pada kondisi impian kita. Kita merasa besar dengan profit yang besar pula, maka kita harus mulai berpikir pengembangan, berpikir dan menghargai nilai uang dari sebuah keuntungan yang kita dapatkan, bertindak sebagai service provider dan sebagainya.


Kita tidak mungkin memimpikan menjadi sukses dan hebat, dengan tetap bergaul dengan mereka yang tidak sukses dan biasa-biasa saja. Modal yang dibutuhkan untuk bergaul dengan kelas impian kita adalah kepura-puraan.


So, pura-pura itu memang dibutuhkan, sebagai stimulus munculnya Momen.

0 komentar: