Co-Creation Credit Union
Posted: Rabu, 18 Februari 2009 by R. Anang Tinosaputra in Label: The Meaning of Management
0
Kalau sahabat-sahabat sekalian membaca buku terbaru karya Yuswohady 'CROWD: Marketing Becomes Horizontal', maka sahabat sekalian akan menemukan pesan utama buku itu, bahwa konsumen kian menjadi powerful. Di situ saya tulis, ketika sahabat bisa membangun customer crowd, maka sahabat punya potensi yang besar untuk menjadikan konsumen sebagai salesman melalui referral dan rekomendasi yang diberikannya kepada konsumen lain. Karena itu di-cover buku itu ditulis: 'Customers are your salesman'.
Tapi tak hanya itu saja. Lebih jauh lagi konsumen juga adalah pencipta produk Anda: They are your INNOVATORS; They are your PRODUCT DEVELOPERS; They are your MARKET RESEARCHERS; They are your IDEA GENERATORS. Dan ujung-ujungnya: Your customers are CO-CREATOR.
Credit Union? Basicly, kita udah jalankan apa yang menjadi inspirasi buku ini. Ingat, bagaimana keterlibatan anggota (bukan sebatas customer) dalam penentuan harga jual produk kita; bagaimana keterlibatan anggota sebagai owner credit union; bagaimana anggota mampu memengaruhi target market kita untuk lebih dekat dengan credit union; hingga bagaimana anggota mampu menjadi customer advocacy bagi merek credit union.
It's the age of PARTICIPATION.
It's the age of ENGAGEMENT.
It's the age of MASS COLABORATION.
Lahirnya web 2.0 tools seperti blogs, wikis, podcast, RSS, Technorati, Feedster, LifeJournal, Tag, Digg telah memungkinkan konsumen terlibat aktif dalam proses penciptaan nilai (co-creation)bagi bisnis credit union.'... thanks to web 2.0 technologies'.
Tools baru itulah yang memungkinkan konsumen bisa menjadi pencipta produk masa depan kita; kreator iklan kita; unit R&D kita; bahkan mereka bisa menjadi arsitek model bisnis kita.
Kok bisa? Kuncinya ada tiga:
#1. Invite them to participate.
#2. Encourage them to share experiences.
#3. Support them to collaborate.
Ingat!!
The future of marketing is about ENGAGING your customers as CO-CREATOR, ... rather than expacting them to PASSIVELY consume.
Tak percaya? Silakan masuk ke blog-nya Starbuck: www.mystarbuckidea.com. Di situ kita akan melihat bahwa Starbucks tak hanya piawai membikin kopi. Starbucks juga cerdik mengajak pelanggannya menjadi co-creator. Di blog itu, Starbucks bilang ke para pelanggannya: 'Help shape the future of Starbucks - with your idea'.
Di blog ini siapapun pelanggannya boleh menyumbang ide untuk Starbucks. Mereka bisa posting ide, memberikan vote kepada ide dari para pelanggan lain; berdiskusi dengan orang dalam Starbucks maupun pelanggan lain mengenai ide yang diusulkan; dan tentu mereka berhak 'menagih janji' kepada Starbucks atas diimplementasikannya ide-ide yang sudah mereka usulkan. Dan memang Starbucks sudah berjanji bahwa setiap ide yang di-posting akan di-follow up dan direalisasikan. Mereka bisa memantau realisasi ide itu secara terbuka di blog tersebut.
Karena masing-masing pelanggan bisa memberikan vote kepada ide dari pelanggan lain, maka Starbucks bisa dengan mudah menemukan ide-ide terbaik. Ide dengan vote terbanyak tentu saja merupakan ide terbaik karena merupakan ide yang paling diinginkan oleh kebanyakan pelanggan. Itulah the voice of customer crowd. Ingat: 'suara pelanggan adalah suara Tuhan'.
Kasus Starbucks di atas adalah contoh yang pas bagaimana co-creation dijalankan melalui pelibatan konsumen dalam perancangan produk. Sesuai arti katanya, intinya co-creation adalah upaya perusahaan untuk menciptakan produk atau servis bersama-sama dengan konsumen. Partisipasi konsumen dalam co-creation ini bisa dalam bentuk pemberian ide produk, riset pasar, pengembangan produk (contiunuous improvement), atau bahkan produksi produk seperti yang terjadi pada kasus Linux dan mesin pencari Mozila Firefox.
Dalam CROWD, Yuswohady memprediksikan bahwa fenomena co-creation ini bakal marak terjadi dalam dunia bisnis. Kenapa? Karena kalau kita bisa melakukannya, maka kita akan menghasilkan advocator-advocator yang mati-matian membela dan memasarkan produk kita. Kenapa? Wajar saja, karena mereka ikut MELAHIRKAN produk kita.
So, ketika demam RAT bulan-bulan Januari sampai Maret di lingkup credit union, maka saat itulah kita bisa melihat bagaimana fenomena CROWD ini melanda. So, ketika anggota kita komplain dan kemudian mati-matian menginginkan perubahan pada setiap produk dan servis kita, maka saat itulah kita mesti menjadi horizontal bagi mereka.
Apakah ini momen yang tepat? 'MOMEN'? Ya, MO-MEN yang tepat (MOtivasi MEnjadi). Jadilah horizontal untuk bisa membangun kolaborasi dan kreasi baru bersama pelanggan (anggota) kita.
Become Horizontal, and Let's try it!
Tapi tak hanya itu saja. Lebih jauh lagi konsumen juga adalah pencipta produk Anda: They are your INNOVATORS; They are your PRODUCT DEVELOPERS; They are your MARKET RESEARCHERS; They are your IDEA GENERATORS. Dan ujung-ujungnya: Your customers are CO-CREATOR.
Credit Union? Basicly, kita udah jalankan apa yang menjadi inspirasi buku ini. Ingat, bagaimana keterlibatan anggota (bukan sebatas customer) dalam penentuan harga jual produk kita; bagaimana keterlibatan anggota sebagai owner credit union; bagaimana anggota mampu memengaruhi target market kita untuk lebih dekat dengan credit union; hingga bagaimana anggota mampu menjadi customer advocacy bagi merek credit union.
It's the age of PARTICIPATION.
It's the age of ENGAGEMENT.
It's the age of MASS COLABORATION.
Lahirnya web 2.0 tools seperti blogs, wikis, podcast, RSS, Technorati, Feedster, LifeJournal, Tag, Digg telah memungkinkan konsumen terlibat aktif dalam proses penciptaan nilai (co-creation)bagi bisnis credit union.'... thanks to web 2.0 technologies'.
Tools baru itulah yang memungkinkan konsumen bisa menjadi pencipta produk masa depan kita; kreator iklan kita; unit R&D kita; bahkan mereka bisa menjadi arsitek model bisnis kita.
Kok bisa? Kuncinya ada tiga:
#1. Invite them to participate.
#2. Encourage them to share experiences.
#3. Support them to collaborate.
Ingat!!
The future of marketing is about ENGAGING your customers as CO-CREATOR, ... rather than expacting them to PASSIVELY consume.
Tak percaya? Silakan masuk ke blog-nya Starbuck: www.mystarbuckidea.com. Di situ kita akan melihat bahwa Starbucks tak hanya piawai membikin kopi. Starbucks juga cerdik mengajak pelanggannya menjadi co-creator. Di blog itu, Starbucks bilang ke para pelanggannya: 'Help shape the future of Starbucks - with your idea'.
Di blog ini siapapun pelanggannya boleh menyumbang ide untuk Starbucks. Mereka bisa posting ide, memberikan vote kepada ide dari para pelanggan lain; berdiskusi dengan orang dalam Starbucks maupun pelanggan lain mengenai ide yang diusulkan; dan tentu mereka berhak 'menagih janji' kepada Starbucks atas diimplementasikannya ide-ide yang sudah mereka usulkan. Dan memang Starbucks sudah berjanji bahwa setiap ide yang di-posting akan di-follow up dan direalisasikan. Mereka bisa memantau realisasi ide itu secara terbuka di blog tersebut.
Karena masing-masing pelanggan bisa memberikan vote kepada ide dari pelanggan lain, maka Starbucks bisa dengan mudah menemukan ide-ide terbaik. Ide dengan vote terbanyak tentu saja merupakan ide terbaik karena merupakan ide yang paling diinginkan oleh kebanyakan pelanggan. Itulah the voice of customer crowd. Ingat: 'suara pelanggan adalah suara Tuhan'.
Kasus Starbucks di atas adalah contoh yang pas bagaimana co-creation dijalankan melalui pelibatan konsumen dalam perancangan produk. Sesuai arti katanya, intinya co-creation adalah upaya perusahaan untuk menciptakan produk atau servis bersama-sama dengan konsumen. Partisipasi konsumen dalam co-creation ini bisa dalam bentuk pemberian ide produk, riset pasar, pengembangan produk (contiunuous improvement), atau bahkan produksi produk seperti yang terjadi pada kasus Linux dan mesin pencari Mozila Firefox.
Dalam CROWD, Yuswohady memprediksikan bahwa fenomena co-creation ini bakal marak terjadi dalam dunia bisnis. Kenapa? Karena kalau kita bisa melakukannya, maka kita akan menghasilkan advocator-advocator yang mati-matian membela dan memasarkan produk kita. Kenapa? Wajar saja, karena mereka ikut MELAHIRKAN produk kita.
So, ketika demam RAT bulan-bulan Januari sampai Maret di lingkup credit union, maka saat itulah kita bisa melihat bagaimana fenomena CROWD ini melanda. So, ketika anggota kita komplain dan kemudian mati-matian menginginkan perubahan pada setiap produk dan servis kita, maka saat itulah kita mesti menjadi horizontal bagi mereka.
Apakah ini momen yang tepat? 'MOMEN'? Ya, MO-MEN yang tepat (MOtivasi MEnjadi). Jadilah horizontal untuk bisa membangun kolaborasi dan kreasi baru bersama pelanggan (anggota) kita.
Become Horizontal, and Let's try it!