Ketika Aku Tua

Posted: Minggu, 01 Desember 2013 by R. Anang Tinosaputra in Label:
0

Ketika aku sudah tua, bukan lagi aku yang semula.
Mengertilah, bersabarlah sedikit terhadapku.

Ketika pakaianku terkena sup,
ketika aku lupa bagaimana mengikat sepatu,
ingatlah bagaimana dahulu aku mengajarmu.

Ketika aku berulang-ulang berkata 
tentang sesuatu yang telah bosan kau dengar,
bersabarlah mendengarkan, jangan memutus pembicaraanku.

Ketika kau kecil, aku selalu harus mengulang cerita 
yang telah beribu-ribu kali kuceritakan agar kau tidur.

Ketika aku memerlukanmu untuk memandikanku, jangan marah padaku.
Ingatkah sewaktu kecil…
aku harus memakai segala cara untuk membujukmu mandi?

Ketika aku tak paham sedikitpun tentang tekhnologi dan hal-hal baru, 
jangan mengejekku.
Pikirkan bagaimana dahulu, 

aku begitu sabar menjawab setiap “mengapa” darimu.

Ketika aku tak dapat berjalan, 
ulurkan tanganmu yang masih kuat untuk memapahku.
Seperti aku memapahmu saat kau belajar berjalan waktu masih kecil.

Ketika aku seketika melupakan pembicaraan kita, 
berilah aku waktu untuk mengingatnya.
Sebenarnya bagiku, apa yang dibicarakan tidaklah penting, 

asalkan kau di sampingku, 
untuk sekadar mendengar atau bahkan pura-pura mendengar.
Itu sudah sangat memuaskan hatiku.

Ketika kau memandang aku yang mulai menua, janganlah berduka.
Mengertilah aku, dukung aku, seperti aku menghadapimu
ketika kamu mulai belajar menjalani kehidupan.

Dulu aku memberi petunjuk bagaimana menjalani kehidupan ini,
sekarang temani aku menjalani sisa hidupku.
Beri aku cinta dan kesabaranmu,
maka aku akan memberikan senyum penuh rasa syukur.

Dalam senyum itu terdapat cintaku yang tak terhingga untukmu.

0 komentar: