Haruskanlah Diri Kita!
Posted: Selasa, 30 Juni 2009 by R. Anang Tinosaputra in Label: The Meaning of Life
0
Bila kita tidak mengharuskan diri sendiri, maka orang lainlah yang akan mengharuskan kita...
Bila kita tidak menjadi ahli dalam mengharuskan diri sendiri, maka orang lain akan menjadi ahli dalam mengharuskan kita.
Tapi, bila kita tidak mengetahui apa yang akan dicapai, bagaimana mungkin kita bisa mengetahui apa yang kita haruskan kepada diri sendiri?
Makanya, jangan ditenangkan dengan keadaan dimana kita saat ini berada, tetapi damailah dengan arah keinginan yang bernilai. Dan segala sesuatu yang diinginkan oleh diri, hati, dan impian kita hanya akan terwujud jika kita memantaskan diri dan hati untuk mengomunikasikannya kepada orang-orang di sekitar kita. Biarkan sebuah impian berjalan sebagai sebuah nilai ideal yang belum terwujud, namun telah diketahui oleh orang lain, karena dengan begitu kita menyiapkan diri dan hati kita untuk melakukan segala sesuatu yang membawa kita ke impian ideal itu untuk dijadikan sebagai nilai nyata yang bisa kita banggakan.
Kita ini ibarat sebuah kapal. Sebuah kapal bisa tetap tenang dan aman bila ia bersandar di pelabuhan, tapi itu bukanlah tujuan dibangunnya sebuah kapal.
Kita, tidak dibangunkan oleh Tuhan dalam wujud manusia untuk merasa nyaman dengan tidak adanya gerak dan upaya. Kita dimampukan Tuhan untuk menjadikan kita sebagai manusia yang ditujukan untuk bergerak dalam upaya-upaya yang bernilai dan penting.
Apa itu?
Yaitu menjadi pemimpin sekaligus pelayan di dunia ini...
Ya, menjadi pemimpin sekaligus menjadi pelayan dalam hidup di dunia ini. Ini bermakna, bahwa sebagai seorang pemimpin kita harus mampu memberikan pengharapan kepada siapa saja yang menjadi 'pengikut' kita dengan janji yang memberikan pengharapan. Namun, sebagai seorang pelayan, kita dipantaskan untuk tidak saja memberikan janji, tapi juga mampu menjadi awal dari sebuah tindakan nyata yang mengarah pada pewujudan janji yang telah kita berikan.
Sekarang terserah kita, orang lain atau diri kita yang mengharuskan diri sendiri?