Butterfly Lesson

Posted: Kamis, 07 Mei 2009 by R. Anang Tinosaputra in Label:
0

Suatu hari, muncul celah kecil pada sebuah kepompong.
Seorang pria duduk dan memerhatikan calon kupu-kupu tersebut berjuang keras selama berjam-jam untuk mendorong tubuhnya keluar melalui lobang kecil tersebut.

Kemudian, tampaknya usaha tersebut sia-sia, berhenti dan tidak ada perkembangan yang berarti. Seolah-olah terlihat usaha tersebut sudah mencapai satu titik, dimana tidak bisa berkelanjutan.

Maka, pria itu memutuskan untuk membantu kupu-kupu itu. Dia mengambil sebuah gunting dan membuka kepompong itu. Kemudian kupu-kupu itu keluar dengan sangat mudahnya.



Tapi apa yang terjadi?
Kupu-kupu itu memiliki tubuh yang tidak sempurna. Tubuhnya kecil dan sayapnya tidak berkembang.

Pria itu tetap memerhatikan dan berharap, tidak lama lagi, sayap tersebut akan terbuka, membesar dan berkembang menjadi kuat untuk dapat mendukung kupu-kupu itu sendiri. Tapi, semua yang diharapkan pria itu tidak pernah terjadi!

Kenyataannya, kupu-kupu tersebut justru menghabiskan seluruh hidupnya merayap dengan tubuhnya yang lemah dan sayap yang terlipat.

Kupu-kupu tersebut tidak pernah bisa terbang!

Apa yang pria itu lakukan, dengan segala kebaikan dan niat baiknya, tidak pernah mengerti, bahwa perjuangan untuk mengeluarkan badan kupu-kupu dari kepompong dengan cara mengeluarkan seluruh cairan dari badannya adalah suatu proses yang dibutuhkan, sehingga sayapnya dapat berkembang dan siap untuk terbang begitu keluar dari kepompong tersebut, sesuai dengan yang sudah ditentukan oleh Tuhan.

Sahabat sekalian ...
Seringkali, perjuangan adalah sesuatu yang kita butuhkan dalam hidup ini.

Jika Tuhan memperbolehkan kita melewati hidup ini tanpa cobaan, hal ini akan membuat kita lemah. Kita tidak akan sekuat seperti apa yang kita harapkan, dan tidak akan pernah terbang seperti kupu-kupu itu.

Kita meminta kekuatan ... dan Tuhan memberi kita kesulitan untuk kita hadapi dan membuat kita menjadi kuat.
Kita meminta kebijaksanaan ... dan Tuhan memberikan kita masalah-masalah yang harus kita pecahkan.
Kita meminta kemakmuran ... dan Tuhan memberikan otak dan kekuatan pada kita untuk bekerja.
Kita meminta keberanian ... dan Tuhan memberi kita rintangan untuk kita hadapi.
Kita meminta cinta ... dan Tuhan memberikan orang-orang yang ada dalam kesulitan untuk kita bantu.
Kita meminta pertolongan ... dan Tuhan memberi kita kesempatan.

Kita tidak menerima apa yang kita inginkan ..., tapi kita menerima apa yang kita butuhkan ...

Jalanilah hidup tanpa ketakutan, hadapi semua masalah dan yakinlah bahwa kita dapat mengatasi semua itu. Hambatan dan segala masalah yang menemani dalam hidup ini, adalah hal utama yang memampukan kita menjadi 'manusia' yang sebenarnya ...

0 komentar: