One Moment In Time (Bagian 1)
Posted: Rabu, 11 Maret 2009 by R. Anang Tinosaputra in Label: The Meaning of Life
0
Each day I live, I want to be a day to give the best of me ...
Kemarin saya baru saya beri comment ke blog-nya Mas Siwo (www.yuswohady.com), tentang The Power of Conversation. Intinya kita bisa mendapatkan meaning dari hidup kita, ketika kita bisa give ourself, tidak perlu yang paling baik, tapi paling tidak kita memulainya dengan niat tulus nan baik.
Saya jadi teringat sebuah kisah. Seperti ini ceritanya.
Alkisah di negeri antah-berantah, berkuasa seorang raja tua yang sangat lalim. Tak ada satu kekuatan pun yang mampu mencegah kesemena-menaannya. Hingga suatu ketika, raja jatuh sakit. Maka berkumpullah seluruh tabib terbaik di kerajaan tersebut. Sesaat setelah memeriksa, tabib menyampaikan bahwa raja menderita penyakit aneh yang segera merenggut nyawanya, kecuali ditemukan obat penawarnya. Obat yang dimaksud, berupa 'jantung manusia terpilih'. Mendengar itu, raja memerintahkan seluruh tentara kerajaan untuk mencarinya.
Demikianlah, seluruh pasukan kerajaan pun disebar ke seluruh penjuru negeri, guna menemukan manusia terpilih itu. Akhirnya, orang yang dimaksud berhasil ditemukan. Ia adalah seorang anak belasan tahun, putra tunggal sepasang petani miskin. Mengetahui putra semata wayangnya akan dibawa untuk dibelah jantungnya, bapak dan ibu anak itu menangis sejadi-jadinya. Meski begitu, mereka sadar bahwa titah raja bukan sesuatu yang bisa ditolak begitu saja. Menghadapi suasana itu, sang anak yang berhati tabah, justru menenangkan kedua orang tuanya. Singkat cerita, anak itu berangkat bersama rombongan tentara kerajaan, untuk menghadap baginda raja.
Sesampai di istana, si bocah itu pun dibawa menghadap sang baginda raja. Sejenak sebelum dilakukan pembedahan untuk mengambil jantung anak itu, raja menyempatkan bertatap muka dengan si bocah. Maka terjadilah dialog ini. 'Berapa umurmu?' tanya raja. '14 tahun yang mulia' jawab anak itu. 'Tahukah kamu, kenapa kamu dibawa kemari?' Dengan tenang si anak menjawab, 'Hamba paduka, hamba paham. Hamba sungguh merasa sangat bangga jika melaui hamba, paduka bisa sembuh seperti sedia kala'. Dengan masih penasaran oleh ketabahan dan ketenangan si bocah, raja kembali bertanya, 'Tahukah kamu bahwa kesembuhanku harus ditukar dengan nyawamu?'. Dengan polos si bocah menjawab, 'Hamba siap menyerahkan nyawa, demi kesembuhan paduka'. Mendengar jawaban itu sang raja terhenyak ... ditatapnya dalam-dalam mata bocah itu. Sejenak, suasana hening menyeruak. Pada momen itu, masuklah seberkas insight ke dalam benak sang raja. Ia tak habis pikir, bagaimana mungkin anak yang masih semuda itu bisa begitu tulus dan begitu enteng mengikhlaskan nyawanya untuk orang lain? Sejurus kemudian, pikiran raja dipenuhi oleh rasa malu, khususnya malu pada diri sendiri. Kalau bocah belasan tahun di hadapannya, masih mempunyai masa depan yang panjang, rela kehilangan nyawa bagi dirinya, kenapa ia yang sudah begitu tua justru sangat takut menghadapi kematiannya sehingga harus mengorbankan nyawa orang lain sebagai tumbal? Tepat pada saat pikiran sang raja berkecamuk itulah, momen penting tengah terjadi! Karena tiba-tiba, raja membatalkan niatnya untuk mengambil jantung bocah itu ... hingga gegerlah seluruh penghuni istana. Para tabib mencoba meyakinkan raja, bahwa konsekuensi dari keputusannya itu adalah kematian. Akan tetapi raja tetap bersikukuh. Tiba-tiba ... suatu keanehan terjadi. Mendadak penyakit raja hilang seketika. Raja sembuh dan kembali pulih seperti sediakala. Sejak MOMEN itu, sikapnya berbalik 180 deraja. Kini raja memerintah dengan arif dan bijaksana.
Kisah di atas mengilustrasikan, betapa kuat peran suatu 'momen' yang singkat, mampu mengubah kehidupan seseorang secara fundamental. Dalam kehidupan nyata, kisah-kisah serupa juga sering terjadi. Misalnya, ketika seseorang yang memulai dari zero hingga menjadi hero, disadari atau tidak, orang tersebut telah menangkap sebuah momen penting, dimana seberkas cahaya ilham, inspirasi, enlightmen atau apapun namanya, telah merasukinya hingga berbuah keputusan penting.
Lalu, apa itu momen? Momen bukan sekadar waktu, dan sebaliknya, waktu bukanlah momen. Waktu senantiasa berlalu, sebagaimana arus yang tak terbendung, sedangkan momen, adalah saat-saat yang mengandung makna khusus. Momen seperti itulah, yang telah mencatat beragam makna ke dalam keabadian suatu legenda. Perjalanan hidup kita, bisa saja terus melaju seiring waktu, tetapi tetap saja, sejarah hidup kita, terbentuk dari rangkaian momen demi momen yang sarat makna.
Dalam bahasa Yunani, ada 2 frasa yang memiliki arti beda. Yang pertama, chronos, yaitu waktu yang dipandang sebagai arus yang terus berlalu. Yang kedua, kairos, yaitu persis seperti deskripsi tentang momen tadi. Pada saat kita berdoa, atau saat mendapatkan berkas cahaya inspirasi yang insightfull, atau saat kita bekerja dengan intensitas perhatian yang sangat meditatif. Atau, saat kita mengalami peristiwa yang sangat menyakitkan, tetapi tersimpan hikmah yang mendalam, itulah kairos.
ketika seseorang tengah menjalani hidupnya guna menemukan suatu inspirasi khusus dari Tuhan, ketika orang tersebut mengikuti kehendak Tuhan, dengan terus melakukan sesuatu yang bermakna, maka ketika itu, orang tersebut sampai pada momen yang menentukan dalam hidupnya.
Ketika seseorang mengalami krisis, tetapi dengan berani menghadapi kesulitan-kesulitan serta berjuang dengan penuh semangat dan keikhlasan, maka ketika itu orang tersebut tengah menciptakan suatu momen yang menentukan dalam legenda pribadinya.
Dan ketika seseorang mengikuti bimbingan Tuhan, dengan menyerahkan hati, jiwa dan raga mereka untuk menggenapi rencana Tuhan, maka ia sedang memasuki momen yang menentukan, dimana sejarah akan berubah arah karenanya.
Kita sadar, setiap orang di muka bumi ini, tanpa terkecuali, adalah figur sentral dalam sejarah kehidupannya Setiap manusia diciptakan sebagai insan yang luar biasa, tidak lebih tidak kurang. Meskipun, masih sangat banyak yang belum menyadari keluarbiasaan potensi yang ada dalam dirinya.
Karena itulah, berikan yang terbaik dari setiap momen yang sahabat sekalian lewati. Dan pastikan kita memerhatikan apa yang akan terjadi pada cerita hidup kita. Jadikan MOMEN = motivasi menjadi - untuk bersama-sama menjadi co-creator bagi Tuhan, dalam menciptakan momen-momen penting penuh makna, dan membuat kehidupan menjadi jauh lebih berharga.
Have a super momen.
Kemarin saya baru saya beri comment ke blog-nya Mas Siwo (www.yuswohady.com), tentang The Power of Conversation. Intinya kita bisa mendapatkan meaning dari hidup kita, ketika kita bisa give ourself, tidak perlu yang paling baik, tapi paling tidak kita memulainya dengan niat tulus nan baik.
Saya jadi teringat sebuah kisah. Seperti ini ceritanya.
Alkisah di negeri antah-berantah, berkuasa seorang raja tua yang sangat lalim. Tak ada satu kekuatan pun yang mampu mencegah kesemena-menaannya. Hingga suatu ketika, raja jatuh sakit. Maka berkumpullah seluruh tabib terbaik di kerajaan tersebut. Sesaat setelah memeriksa, tabib menyampaikan bahwa raja menderita penyakit aneh yang segera merenggut nyawanya, kecuali ditemukan obat penawarnya. Obat yang dimaksud, berupa 'jantung manusia terpilih'. Mendengar itu, raja memerintahkan seluruh tentara kerajaan untuk mencarinya.
Demikianlah, seluruh pasukan kerajaan pun disebar ke seluruh penjuru negeri, guna menemukan manusia terpilih itu. Akhirnya, orang yang dimaksud berhasil ditemukan. Ia adalah seorang anak belasan tahun, putra tunggal sepasang petani miskin. Mengetahui putra semata wayangnya akan dibawa untuk dibelah jantungnya, bapak dan ibu anak itu menangis sejadi-jadinya. Meski begitu, mereka sadar bahwa titah raja bukan sesuatu yang bisa ditolak begitu saja. Menghadapi suasana itu, sang anak yang berhati tabah, justru menenangkan kedua orang tuanya. Singkat cerita, anak itu berangkat bersama rombongan tentara kerajaan, untuk menghadap baginda raja.
Sesampai di istana, si bocah itu pun dibawa menghadap sang baginda raja. Sejenak sebelum dilakukan pembedahan untuk mengambil jantung anak itu, raja menyempatkan bertatap muka dengan si bocah. Maka terjadilah dialog ini. 'Berapa umurmu?' tanya raja. '14 tahun yang mulia' jawab anak itu. 'Tahukah kamu, kenapa kamu dibawa kemari?' Dengan tenang si anak menjawab, 'Hamba paduka, hamba paham. Hamba sungguh merasa sangat bangga jika melaui hamba, paduka bisa sembuh seperti sedia kala'. Dengan masih penasaran oleh ketabahan dan ketenangan si bocah, raja kembali bertanya, 'Tahukah kamu bahwa kesembuhanku harus ditukar dengan nyawamu?'. Dengan polos si bocah menjawab, 'Hamba siap menyerahkan nyawa, demi kesembuhan paduka'. Mendengar jawaban itu sang raja terhenyak ... ditatapnya dalam-dalam mata bocah itu. Sejenak, suasana hening menyeruak. Pada momen itu, masuklah seberkas insight ke dalam benak sang raja. Ia tak habis pikir, bagaimana mungkin anak yang masih semuda itu bisa begitu tulus dan begitu enteng mengikhlaskan nyawanya untuk orang lain? Sejurus kemudian, pikiran raja dipenuhi oleh rasa malu, khususnya malu pada diri sendiri. Kalau bocah belasan tahun di hadapannya, masih mempunyai masa depan yang panjang, rela kehilangan nyawa bagi dirinya, kenapa ia yang sudah begitu tua justru sangat takut menghadapi kematiannya sehingga harus mengorbankan nyawa orang lain sebagai tumbal? Tepat pada saat pikiran sang raja berkecamuk itulah, momen penting tengah terjadi! Karena tiba-tiba, raja membatalkan niatnya untuk mengambil jantung bocah itu ... hingga gegerlah seluruh penghuni istana. Para tabib mencoba meyakinkan raja, bahwa konsekuensi dari keputusannya itu adalah kematian. Akan tetapi raja tetap bersikukuh. Tiba-tiba ... suatu keanehan terjadi. Mendadak penyakit raja hilang seketika. Raja sembuh dan kembali pulih seperti sediakala. Sejak MOMEN itu, sikapnya berbalik 180 deraja. Kini raja memerintah dengan arif dan bijaksana.
Kisah di atas mengilustrasikan, betapa kuat peran suatu 'momen' yang singkat, mampu mengubah kehidupan seseorang secara fundamental. Dalam kehidupan nyata, kisah-kisah serupa juga sering terjadi. Misalnya, ketika seseorang yang memulai dari zero hingga menjadi hero, disadari atau tidak, orang tersebut telah menangkap sebuah momen penting, dimana seberkas cahaya ilham, inspirasi, enlightmen atau apapun namanya, telah merasukinya hingga berbuah keputusan penting.
Lalu, apa itu momen? Momen bukan sekadar waktu, dan sebaliknya, waktu bukanlah momen. Waktu senantiasa berlalu, sebagaimana arus yang tak terbendung, sedangkan momen, adalah saat-saat yang mengandung makna khusus. Momen seperti itulah, yang telah mencatat beragam makna ke dalam keabadian suatu legenda. Perjalanan hidup kita, bisa saja terus melaju seiring waktu, tetapi tetap saja, sejarah hidup kita, terbentuk dari rangkaian momen demi momen yang sarat makna.
Dalam bahasa Yunani, ada 2 frasa yang memiliki arti beda. Yang pertama, chronos, yaitu waktu yang dipandang sebagai arus yang terus berlalu. Yang kedua, kairos, yaitu persis seperti deskripsi tentang momen tadi. Pada saat kita berdoa, atau saat mendapatkan berkas cahaya inspirasi yang insightfull, atau saat kita bekerja dengan intensitas perhatian yang sangat meditatif. Atau, saat kita mengalami peristiwa yang sangat menyakitkan, tetapi tersimpan hikmah yang mendalam, itulah kairos.
ketika seseorang tengah menjalani hidupnya guna menemukan suatu inspirasi khusus dari Tuhan, ketika orang tersebut mengikuti kehendak Tuhan, dengan terus melakukan sesuatu yang bermakna, maka ketika itu, orang tersebut sampai pada momen yang menentukan dalam hidupnya.
Ketika seseorang mengalami krisis, tetapi dengan berani menghadapi kesulitan-kesulitan serta berjuang dengan penuh semangat dan keikhlasan, maka ketika itu orang tersebut tengah menciptakan suatu momen yang menentukan dalam legenda pribadinya.
Dan ketika seseorang mengikuti bimbingan Tuhan, dengan menyerahkan hati, jiwa dan raga mereka untuk menggenapi rencana Tuhan, maka ia sedang memasuki momen yang menentukan, dimana sejarah akan berubah arah karenanya.
Kita sadar, setiap orang di muka bumi ini, tanpa terkecuali, adalah figur sentral dalam sejarah kehidupannya Setiap manusia diciptakan sebagai insan yang luar biasa, tidak lebih tidak kurang. Meskipun, masih sangat banyak yang belum menyadari keluarbiasaan potensi yang ada dalam dirinya.
Karena itulah, berikan yang terbaik dari setiap momen yang sahabat sekalian lewati. Dan pastikan kita memerhatikan apa yang akan terjadi pada cerita hidup kita. Jadikan MOMEN = motivasi menjadi - untuk bersama-sama menjadi co-creator bagi Tuhan, dalam menciptakan momen-momen penting penuh makna, dan membuat kehidupan menjadi jauh lebih berharga.
Have a super momen.