Low Budget High Impact Branding

Posted: Minggu, 01 Maret 2009 by R. Anang Tinosaputra in Label:
0

Badai krisis ekonomi global yang dipicu adanya resesi ekonomi di AS, telah membuat kondisi ekonomi Indonesia mendapat beragam tekanan. Para pelaku usaha pun mulai melakukan langkah efisiensi dengan memangkas anggaran pemasaran hingga 40%. Hanya sekitar 60% anggaran pemasaran yang mereka sisakan. Seiring dengan langkah efisiensi yang telah diambil, para pelaku usaha dituntut berpikir kreatif agar tetap dapat survive dan terus tumbuh.

Dalam kerangka itu, menarik untuk menyimak tawaran konsep strategi pemasaran alternatif dari BrandCredence (Markplus,Inc) yang disebut dengan Low Budget High Impact Branding (LBHI Branding). Menurut Chief Consultant, BrandCredence, Alexander Mulya, LBHI Branding yang merupakan aktivasi branding dengan anggaran yang tidak besar tapi berdampak luar biasa terhadap brand yang menghasilkan dampak 'getok tular' (horizontal conversation) dan dilakukan lewat pendekatan New Wave Marketing (mobile, experiential, social).

Berbeda dengan strategi pemasaran konvensional yang masih berada dalam Legacy Teritory dan lebih sering memanfaatkan media-media tradisional, LBHI Branding sudah beralih ke New Wave Teritory dan intensif memanfaatkan media online maupun offline atau integrasi antara keduanya.

Para pemasar tidak perlu khawatir menggunakan strategi LBHI Branding. Pasalnya, LBHI Branding tidak memerlukan investasi dana yang besar, tapi lebih memerlukan komitmen klien untuk menginvestasikan waktu, energi, imajinasi, dan pengetahuannya untuk bersama-sama mendesain strategi super kreatif dan berdampak maksimal.

Sebagai ukuran dampak keberhasilan penerapan LBHI Branding, tidak mempergunakan ukuran sales, tetapi ROI (return on investment) yang berarti bukan semata-mata return dalam konteks purchase, tetapi juga dalam bentuk awareness, image dan royalty yang lebih tinggi.



Multimedia dan Multidimension
Strategi LBHI Branding merekomendasikan dua medium sebagai alternatif.
Pertama, Multi-Media Identity. Dalam situasi yang sulit seperti sekarang, tidak ada cara yang lebih efektif untuk menciptakan awereness, image, loyalty, serta point of referral selain membangun identitas dan atribut brand yang kuat seperti logo, desain, dan lain-lain. Identitas yang kuat dapat berfungsi sebagai pengganti identitas iklan yang minim. Di sini, yang menjadi tantangan adalah menciptakan identitas sesuai dengan strategi dan highly memorable.

Untuk itu, yang perlu dilakukan adalah mempertajam identitas dengan desain yang lebih kuat atau menambah dimensi identitas yang sudah ada. Dalam hal ini, penajaman identitas tidak hanya terbatas pada visual saja seperti logo dan desain, tapi juga pada pemanfaatan multimedia yang harus diamplifikasi lewat berbagai media sekaligus.

Kedua, Multi-Dimension Activation. Berbeda dengan brand activation, Multi-Dimension Activation bisa menciptakan image, purchase, dan loyalty yang jauh lebih kuat. Hal ini karena dalam elemen surprise dan unpredictability yang jauh lebih dikedepankan daripada hanya sekadar menggelar even besar-besaran seperti yang selama ini berlangsung.

Dari Brand ke Character
Sebagai sebuah strategi pemasaran alternatif, LBHI Branding terbilang seksi untuk dipertimbangkan. Namun, implementasinya bukan hal yang mudah. Agar mendapat dampak terbaik dengan hasil luar biasa serta tidak 'ngawur' meski anggaran terbatas, langkah awal yang mesti dilakukan adalah dengan membentuk brand domain yang merupakan aktivitas, ekspresi, atribut yang menjadi ciri khas eksklusif dari sebuah brand. Sederhananya brand domain merupakan bentuk konkret dari positioning sebuah produk.

Sebagai contoh. Jika merokok Marlboro, maka positioning yang terbangun adalah kemachoan dan Amerika. Sementara brand domain yang terbentuk adalah karakter koboi di wild wild west. Begitu juga ketika melihat Yamaha Mio, positioning yang terbangun adalah motor untuk wanita, sementara brand domain yang terbentuk adalah wanita aktif dengan motok matik.

Karena LBHI Branding merupakan praktek dari New Wave Marketing, maka setiap pembentukan brand domain tidak boleh lepas dari 12 elemen New Wave Marketing yang digagas Hermawan Kartajaya. Hal ini penting dilakukan agar pelanggan merasa bahwa brand tersebut memang sesuai dengan karakter yang mereka inginkan.

The 12cs of New Wave Marketing
Communitization
Confirming
Clarifying
Coding

Crowd Combo
Co-creation
Currency
Communal Activation
Conversation
Commercialization

Character
Caring
Collaboration


Have a super week!

0 komentar: