Sun Tzu Lesson. 5 Kekuatan Perencanaan

Posted: Rabu, 25 Februari 2009 by R. Anang Tinosaputra in Label:
0

Dalam setiap kesempatan konsultasi dan training saya selalu menampilkan contoh ajaran Sun Tzu untuk menjelaskan mengenai strategi marketing dan kepemimpinan. Kenapa? Saya pikir ini jawaban yang tepat kenapa saya selalu mengambil intisari ajaran tersebut.

Lebih dari 2.400 tahun silam di tanah Tiongkok, ahli strategi perang Suntzu melalui karyanya yang meledenda, yakni 13 bab strategi perang, menegaskan bahwa perang adalah masalah yang sangat fundamental untuk berdirinya sebuah negara. Perang menyangkut hidup atau matinya rakyat. Perang menunjukkan keperkasaan atau kerapuhan pemimpin negara, dan juga menentukan kejayaan atau keruntuhan sebuah negara.

Jadi, sebelum mengambil keputusan untuk berperang, kekuatan negara, faktor militer, dan situasi medan pertempuran harus dipelajari dengan sangat hati-hati, saksama, akurat, dan menyeluruh.

Sangat tepat kiranya, Sun Tzu meletakkan penyusunan rencana dalam bab pertama dalam 13 strategi perang yang berjudul asli She Chi Bien (yang artinya Bab Menyusun Rencana). Sun Tzu menegaskan, setidaknya ada 5 faktor yang harus dikuasai sebagai dasar dalam menyusun rencana perang. Yaitu: dao, tian, di, jiang, fa.



Dao. Faktor moral.
Jika pemimpin negara mendapat dukungan moral dari rakyat, maka rakyatnya pasti siap bertempur dan akan rela berkorban.

Tian. Faktor langit.
Menyangkut cuaca, musim, gelap-terang, peluang dan timing.

Di. Faktor geografi.
Jarak, dan terjalnya medan pertempuran.

Jiang. Faktor kepemimpinan.
Menyangkut wibawa dan kharisma seorang pemimpin yang bijak dan tegas.

Fa. Faktor hukum.
Kedisiplinan, serta struktur organisasi yang rapi dan solid.

Jika kelima faktor ini dikuasai, ditambah pertimbangan faktor pendukung lainnya, maka, pemimpin perang akan mampu menyusun rencana perang dan strategi ang sangat efektif dan efisien. Sun Tzu menegaskan: barangsiapa mampu menyusun rencana dengan sangat saksama, akurat, dan detail, dia akan memenangkan peperangan! Sebaliknya, barang siapa gegabah dan tidak fokus dalam perencanaan, pasti akan kalah dalam perang.

Ingat, kata Marthin Luther King, '... failing to prepare is preparing to fail'.

Jadi, dari cara menyusun rencana saja, kita sudah dapat meramalkan, apakah kita akan meraih kemenangan, atau dikalahkan lawan! Ditambahkan pula oleh Sun Tzu tentang konsep Che Chi Chie Bie, Pai Chan Pai Sen. Artinya, mengetahui kekuatan maupun kelemahan diri sendiri, sekaligus mengetahui kekuatan dan kelemahan lawan. Hasilnya, 100 kali berperang, maka 100 kali menang!

Sun Tzu mengingatkan, kemenangan harus diawali dengan penyusunan rencana strategi yang matang. Jangan sekali-kali bertindak gegabah atau sembrono pada tahap yang paling mendasar ini Adakan penyelidikan, pengumpulan data atau informasi yang lengkap, akurat, detail, menyeluruh, serta tinggi tingkat presisinya, dan analisis dengan tajam berbagai faktor di lapangan. Dari analisis tersebut akan menghasilkan suatu strategi perang yang sangat efektif karena kita mengetahui persis kekuatan dominan kita (advantage point). Hasilnya, strategi perang yang tidak saja efektif, tetapi pasti berdaya guna karena kekuatan di tangan kita.

Powerful!!!

Aplikasi di Dunia Usaha Credit Union
Dalam dunia bisnis, bab pertama dari 13 bab strategi seni perang Sun Tzu diaplikasikan dalam analisis SWOT. Tentu kita sangat mengenal konsep yang menekankan pentingnya analisis strength atau kekuatan, weakness atau kelemahan, opportunity atau kesempatan, dan threat atau ancaman. Berpuluh-puluh tahun lamanya, analisis SWOT ini telah dibuktikan keandalannya oleh para pelaku usaha.

Contoh.
Saat ingin meluncurkan produk baru. Sebelumnya harus ada analisis potensi pasar maupun kekuatan para pesaing. Baik yang sudah mapan maupun yang baru akan terjun di kancah persaingan. Analisis mulai dari produsen, kualitas, harga citra merek, segmentasi pasar, SDM, dan variabel-variabel lainnya. Tujuannya supaya strategi fokus, akurat, tepat waktu, dan efektif merebut peluang sehingga meraih sukses optimal.

Sebaliknya, jika sembrono, data tidak lengkap, informasi tidak akurat, maka analisis akan rendah presisinya. Strategi bisnis tidak fokus. Akibatnya, eksekusi strategi tidak maksimal, membuang banyak energi, membentur tembok penghalang. Akhirnya, strategi gagal total. Situasi ini persis seperti ditegaskan dalam konsep lanjutan Sun Tzu: 'puk che chi pu che bie pai chan pik pai'. Artinya, tidak mengenal kekuatan dan kelemahan diri sendiri serta tidak mengenal kekuatan dan kelemahan musuh. Maka, 100 kali bertempur 100 kali akan kalah!

Tentu, bab perencanaan strategi perang Sun Tzu ini masih terus relevan untuk kita implementasikan dalam bidang kita credit union, bahkan di kehidupan kita sehari-hari.

So, tunggu serial aplikasi bisnis 13 Bab Strategi Perang Sun Tzu berikutnya ...

0 komentar: