Overconnected Consumer

Posted: Senin, 28 Mei 2012 by R. Anang Tinosaputra in Label:
0

Ada kebiasaan “jelek” yang selalu saya temukan saat meeting dengan klien, mitra kerja, atau siapapun. Di ruangan, saat meeting bergulir Blackberry sudah stand-by di depan masing-masing peserta meeting (ups, tentu saja BB dalam keadaan hidup). Tangan kanan memegang balpoint agar mereka terlihat serius, tangan kiri gelisah luar biasa layaknya gadis yang sedang kasmaran.

Begitu ada salah satu peserta meeting yang angkat bicara, maka si tangan kiri pun mulai sigap bergerilya menerkam BB. Secepat kilat jari-jemari lincah menari di atas tuts-tuts BB dan saat itu pula mata mulai juling. Satu melirik ke layar BB, satunya lagi penteng ke peserta lain yang sedang bicara. Otak pun terbelah menjadi dua, pertama ke email-Twitter-Facebook; kedua ke apa yang diomongkan peserta lain. Karena itu seringkali, terjadi saat suasana meeting lagi serius-seriusnya, ada saja satu atau beberapa peserta yang senyum-senyum kecil sendiri.

Tentu saja ber-BB ria selama meeting adalah kebiasaan buruk dan tidak sopan karena tidak menghargai peserta meeting lain. Tapi tak tahu kenapa, makin lama saya amati kebiasaan ini semakin merajalela nyaris menjadi budaya meeting baru yang kita lestarikan bersama. Saya tahu persis para peserta meeting itu umumnya orang-orang super sibuk sehingga email harus cepat dijawab, SMS harus cepat direspons, mention di Twitter harus cepat di-retweet, beragam berita harus diikuti.

Kebangkitan Nasional II

Posted: Kamis, 24 Mei 2012 by R. Anang Tinosaputra in Label:
0

Kebangkitan Nasional I adalah bangkitnya rasa dan semangat persatuan, nasionalisme dan kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Kebangkitan Nasional II adalah bangkitnya rasa dan semangat persatuan, nasionalisme, dan kesadaran untuk menjadi negara besar di dunia. 
The Great Indonesia!
 


Hampir semua lembaga penelitian bergengsi global telah meramalkan Indonesia akan menjadi bangsa besar di dunia karena kekuatan ekonominya. Euromonitor (2010) meramalkan tahun 2020 Indonesia menempati urutan ke-12 kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Di tahun 2050 Indonesia kian perkasa, karena menurut Goldman Sach (2008) Indonesia akan menjadi ekonomi terbesar ke-7 di dunia mengalahkan Jerman, Inggris maupun Jepang. “Welcome the Great Indonesia!”

Melalui tulisan ini saya ingin mengatakan bahwa pilar yang menopang kemajuan Indonesia menjadi kekuatan ekonomi besar di dunia tersebut adalah kelompok masyarakat kelas menengah. Kalau kita mengambil definisi kelas menengah dari Asian Development Bank (ADB), adalah masyarakat dengan pengeluaran perhari sebesar USD2-20, maka saat ini mereka telah mencapai jumlah sekitar 135 juta atau hampir 60% masyarakat kita. Mereka tumbuh pesat sekitar 8-9 juta orang pertahunnya. Karena itu Kebangkitan Nasional II tak bisa dilepaskan dari kebangkitan kelas menengah kita.