Bagaimana Membuat Pelanggan Ketagihan Belanja

Posted: Minggu, 24 Mei 2009 by R. Anang Tinosaputra in Label:
0

Menciptakan repeat business ternyata mudah. Coba simak pengalaman dan pengamatan saya tentang 5 strategi yang bisa kita lakukan untuk mencitpakan repeat order secara konsisten.

Mulai dari produk Anda
Apakah produk yang kita jual memiliki potensi mendatangkan repeat business? Seperti Razor Manufacturers, menciptakan alat cukur yang sekali pakai, atau isi ulang. Ipod jualan musik dengan I-tunes, kontak lens menggantikan kacamata yang lebih lama penggantiannya. Nail Salons, accountant, tax consultant, service salon cat rambut, hair spa, gunting rambut. Sangat penting untuk memilih bisnis dengan basis repeat order. Jika belum, ciptakan produk yang melengkapi produk utama kita saat ini.

Strategi harga membunuh loyalitas
Apakah kita berpikir dengan banting harga bisa menggaet customer yang setia? Justru sebaliknya. Customer yang datang saat kita membanting harga adalah pelanggan yang hanya loyal dengan harga. Tawarkan added value, bisa dalam bentuk garansi atau pelayanan yang lebih prima, agar pelanggan kita lebih setia. Harga tinggi untuk produk tertentu seperti kosmetik, kesehatan, makanan, hotel, dan lain-lain malah menguntungkan karena menciptakan rasa percaya.

Semakin kenal semakin tak sayang
Seberapa kenal kita dengan customer kita? Bagaimana kita bisa keep in touch dengan customer jika kita tidak memiliki informasi tentang pelanggan kita. Hati-hati, kebanyakan orang semakin kenal semakin menganggap remeh pelanggan.
Sebagai contoh, The Business Reader di Amerika Serikat. Mereka mengirimkan artikel, buku, atau review tentang topik yang paling disukai oleh pelanggan loyal mereka. Ini kuncinya, mereka mengirimkan secara personal. Karena mereka mengenal customer seperti mengenal diri sendiri.

SMS yang menyentuh
Contoh sederhana, saya baru terima SMS dari salah satu sales kacamata di Denpasar, tempat saya membeli kaca mata. Beritanya sederhana. 'Selamat Hari Minggu Mas Anang, gimana kabarnya dengan VCD Manchester United (kebetulan saya memang sedang mencarinya)? Kebetulan saya kemarin di Jakarta mendapatkan DVD-nya. Kalau ada waktu mampir aja, kebetulan sudah saya copy untuk Anda. Tks, Irwan. Optik Sahabat.'

Thank You Note
Kapan terakhir kali kita menerima Thank You Note yang ditulis oleh restoran favorit kita? Kalau belum pernah, apa rasanya mendapat kiriman Thank You Note yang ditulis sendiri? Apa perasaan pelanggan kita jika mereka diperlakukan secara special dan dihargai?

Kalau belum terima thank you note dari manapun juga, bukankah ini kesempatan untuk menciptakan creative marketing yang paling sederhana agar customer kita ketagihan belanja di toko kita?

Think Big, Start Small ...

0 komentar: